22 juni 2015
Galaxy, aku masih bingung sebenarnya Caca itu siapa di hidup mu? Sebenarnya aku tak ingin terlalu mengetahuinya. Tapi rasa penasaran ku mendorong jauh diri ini untuk mencari tau siapa itu caca.
Dari aku, Aleta. Yang penasaran.
Pagi ini rasanya aku makin senang, Galaxy sudah satu sekolah dengan ku. Aku menunggu Galaxy diluar ruang kantor guru. Tapi tak lama kemudian pintu kantor guru terbuka dan Galaxy mengajak ku masuk ke dalam.
" Jadi ini teman kamu, aleta? " tanya salah satu guru yang ada disana.
" Iya bu. "
" Kalian enggak pacaran? "
" Emmm anu bu, enggak tau ya heehehhehe " Aleta tertawa kikuk.
" Ya sudah, siapa nama mu tadi? " tanya guru itu lagi menunjuk Galaxy.
" Galaxy. " ucap nya singkat.
" Kamu bisa langsung masuk ke kelas 11 Ipa 1. Hasil tes kamu bagus kok, dan pantas buat berada di kelas itu. " Galaxy tersenyum lebar, menatap ke arah Aleta senang lalu segera keluar dengan cepat dari ruangan itu.
Tak ada henti - hentinya pandangan dari pada manusia genit yang menatap Galaxy, apakah perlu ku beritahu kalo Galaxy itu milik ku? Hmm..
" YA ALLAH KASEP PISAN "
" EHHH EHHH BAGI NOMOR NYA DONG.. "
" ITU SI ALETA KAN, SAMA SIAPA DIA??? "
" Waduh cogan nambah, makin susah deh dapetin Aleta. "
" Wah, ta, lo selingkuh dari gua. "
Dan mungkin hanya aku yang gerah ketika mata para gadis terus-terusan menatap nya.
Galaxy meraih tangan ku, " Enggak apa-apa "
Aku hanya diam. Sama seperti kata nya 'enggak apa-apa' ku lepaskan pegangan tangan nya. Tapi dia jahil, dia berhasil meraih nya lagi, " Tutupin muka aku ta, biar enggak ada yang lihatin aku lagi. "
Dengan cepat tangan ku menutupi wajahnya, dan pandangan sinis yang tadi menatapku pun kembali dengan semula.
Setidaknya itu lebih baik.
Galaxy menunggu di luar kelas, sedangkan aku memasuk terlebih dahulu meminta izin pada guru Matematika itu untuk memperkenalkan diri Galaxy sebagai murid baru, sebagai orang yang tidak boleh di milikki selain aku.
" Perkenalkan nama saya Galaxy, pindahan dari california. Saya orang nya cuek, tapi kalo sama Aleta enggak kok. " suasana di kelas menjadi riuh, Rahma menyikut dahi ku sambil mengikuti anak lain menyanyikan koor 'cie'
" Ya sudah sana kamu duduk dulu. " langkah nya berhenti di meja ku, " Mau ngapain? " tanya ku bodoh, tentu saja ia ingin duduk.
" Duduk sama kamu. " aku memutarkan bola malas menatap ke sebelah kiri dan ingin mencari alasan bahwa di sebelah ku sudah ada Rahma. Ehhh---tapi Rahma?
" Udah biarin Galaxy duduk di situ aja ganteng, gua enak kok duduk sama Putra di sini hehehe.. "
" Aku kan murid baru. " ingat Galaxy, yayayaya kamu hanya murid baru, tapi tetap sama untuk ku.
Pelajaran tidak berjalan efektif, karena ini baru hari pertama masuk dan hanya beberapa guru saja yang mampir ke kelas. Sisa nya mungkin sibuk mengurus murid baru. Atau ada tambahan murid pindahan seperti Galaxy ini.
Tiga jam berlalu, pelajaran yang selalu membuat Rahma mengeluh akhirnya usai. Dan terbit lah jamkos.
" Aleta. " ucap Galaxy pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galaxy
Teen FictionDear galaxy, Aku selalu merindukan mu, rindu bercerita, pergi kemana pun dengan mu atau di lindungi oleh mu. Galaxy, mereka jahat. Aku tak suka mereka, mereka tidak memahami ku seperti kamu memahami ku. Galaxy, kamu dimana?