G6

84 7 0
                                    

Dear Galaxy,

Dari hati yang terkadang lelah sendiri, aku bingung bagaimana cara mengatakan nya, bibir ku terlalu kaku untuk mengucapkan kata-kata nya.
Ini tulisan ku, dari hati dan bibir yang tak mampu mengucapkan dan dari hati yang tak pernah mampu meluapkan. Aku bingung harus mengakhiri nya bagaimana, bahagia dengan diri ku sendiri atau tetap membersamai mu? Karena semenjak kamu hilang, rasa nya juga aku sudah mundur dari kehidupan mu.
Aku sudah menepi daripada pandangan orang lain yang membenci ku, bukan nya aku egois hanya hal kecil itu saja. Tapi ku kira, aku juga perlu hidup yang bahagia dan tenang. Perlu senang dengan waktu-waktu yang ku lewatkan tanpa ada orang lain yang memandang ku buruk.
Aku juga tidak ingin terlihat salah dimata orang lain hanya karna mu, mungkin itu terlihat egois. Tapi coba lah mengerti. Kita harus sampai di sini saja Galaxy. Dari aku, Aleta yang sangat menyayangi mu.

Galaxy membuka mata , jantung nya berdegup begitu cepat. Perasaan nya tak terkendali. Untung saja tadi itu hanya mimpi, mana ada Aleta bikin surat aneh kayak gitu.

" Kok jadi kepikiran Aleta ya? " batin Galaxy, mencoba menenangkan diri nya sendiri.

" Galaxyyy?? " Bunda membuka pintu kamar, melihat putra nya masih terbangun, " Kenapa? "

" Nggak apa-apa kok, bun. Kebangun gara-gara mimpi aja kok. "

" Ya udah, nanti tidur lagi yaaa.. Baca doa maka nya. "

Galaxy menengok ke arah jam, menunjukkan pukul 12 malam.

" Tapi kenapa di mimpi Aleta bikin surat kaya mau pisah? " dahi Galaxy mengernyit, bingung dan sama sekali enggak faham sama arti mimpi nya sendiri.

Tak peduli apapun lagi, mungkin itu hanya mimpi buruk untuk nya. Galaxy kembali menutup mata nya dan tertidur lelap.

  Embun pagi menyapa, Galaxy sudah siap menunggu Aleta di depan rumah nya. Ibu menyuruh nya menunggu sebentar.

" Ehhh--- udah sampe, ga? " tanya Aleta sambil mengangkat tas nya.

" Hmm. " Galaxy hanya berdeham.

" Yaudah yuk berangkat,ga. " dalam hati Galaxy mengumpat tadi bilang nya suruh nunggu 15 menit, tapi ini malah 30 menit. Masa bodo deh, yang penting berangkat fikirnya. Untung Galaxy udah sampai di rumah Aleta sekitar jam 05.45 jadi yang di perkirain bakal berangkat jam 6 tepat malah lewat 15 menit. Dasar cewe.

Aleta memperhatikan wajah Galaxy dari kaca spion motor, diam dan tak ada suara yang biasa nya mengisi perjalanan.

" Kamu kenapa ga? "

" Aku semalem mimpi aneh, tentang kamu. "

" Mimpi gimana? "

" Di dalam mimpi kamu pergi mau ninggalin aku.. " Aleta menutup mulut nya, menahan tawa yang hampir saja meledak.

" Enggak mungkin lah ga. "

" Yakin? " tanya Galaxy menekan kan kata-kata nya.

" Bangettttt... " kata Aleta percaya.

  Galaxy itu pria yang unik, bisa menjadi pria yang amat begitu menyayangi Aleta. Bisa menjadi pria yang pandai membuat rindu, membuat hidup nya berwarna. Dan bisa menjadi diam, ketika mimpi buruk nya datang. Padahal itu hanya mimpi.

Kemungkinan dari mimpi itu adalah bakal jadi kenyataan atau cuma pengisi di alam bawah sadar yang muncul.

Motor Galaxy di terparkir di parkiran sekolah. Lebih hemat uang katanya, setidak nya uang bisa lebih hemat supaya bisa jajanin Aleta.

" Kamu risih nggak sih kalo aku di liatin orang banyak gini? " tanya Galaxy saat mendapat tatapan geli dari pada gadis.

" Enggak. " kata Aleta santai.

GalaxyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang