Bertengkar itu wajar.
Berpisah itu jangan.- Galaxy.
***
Esoknya, di IPA 1 terjadi kericuhan antara Galaxy dan Ray teman masa kecil ku yang berasal dari jurusan IPS. Perkaranya kecil, hanya ingin mengajak ku pergi.. Tapi Galaxy tak sedikitpun memberi toleransi.
Sekalipun ada kata.. Teman.
Galaxy tidak terlalu pandai dalam hal cemburu, melihat diri ku merasa bersalah saja hatinya akan kembali luluh.
Tapi kali ini aku diam tak mau mengambil pusing permasalahan antara kedua lelaki ini, biar mereka sendiri yang memutuskan. Yang bermasalahkan mereka.. Jadi aku hanya manut saja saat keduanya sudah selesai berdebat.
" Rayy.. " panggil ku. " Turutin kata Galaxy aja.. "
Galaxy tersenyum senang, memang pada akhirnya dari semua sumber keributan hanya Galaxy yang bisa aku menangkan kapanpun.
" Tapi Ta.. " Ray menghembuskan nafasnya berat, " Okey, enggak apa-apa. Tapi bang Aldo sekarang dimana? Gua main sama dia aja deh. "
Ray adalah satu-satunya teman masa kecil yang paling pengertian, ia rela mengalah demi apapun yang berkaitan dengan ku. Dan jika ada yang membuat diri ku menangis, tangan Ray akan langsung mengepal kesal menemukan orang yang membuat ku bersedih dan menghajarnya habis-habisan.
Agak buruk.. Mungkin.
Tapi itulah Ray, yang tetap menerima ku dalam hal memilih Galaxy. Ray pamit undur diri, menepuk bahu Galaxy tanda damai. Galaxy menyunggingkan senyum tipis, mengangguk singkat dan menatapku lama.
" Kamu milih aku? "
Aku berdecak, Galaxy mau nya apa sih? Heuh.
" Kalo ada pilihan enggak harus pilih kamu sama Ray, aku bakal milih buat enggak nurutin kemauan siapa-siapa. "
Bibir Galaxy mengerut, " Alasannya? "
" Aku milih kamu enggak perlu ada alasannya. "
" Karna.. Sayang aku? "
" Sayang semua! "Galaxy kembali ke tempat duduknya, setiap hari semakin sayang. Setiap hari pula rasanya Galaxy makin menyebalkan, menambah rasa jahil disetiap tingkahnya untukku.
" Ade lo.. Enggak boleh jalan sama gua. " Ray mengadu saat sudah bertemu Aldo.
Aldo terkekeh, ia tau pasti ini semua karena Galaxy.
" Namanya juga udah ada pemilik, makanya cari pacar sana. "
" Gua maunya Aleta aja. "
" Begonya kumat dah.. " ujar Aldo mengetuk kening Ray.Aldo memang tau, sejak kecil Ray dan Alrta tumbuh bersama. Menghabiskan waktu yang lama hingga akhirnya Ray harus menutupi perasaannya sendiri pada Aleta yang sedikitpun tak pernah jatuh cinta pada dirinya.
" Setiap orang.. Bakal nemuin sosok yang tepat. Hari ini lo enggak dapet adik gua? Siapa tau ada yang lebih baik daripada Aleta.. "
" Aleta itu terbaik dari yang baik. "
Aldo menggeleng pasrah, Ray memang sangat amat keras kepala.
***
GALAXY POV
Di mulai dari hari itu.. Aleta seperti kesal. Bedanya ia masih mau diantar pulang dan pergi bersama ke sekolah dengan ku.
Tak ada pesan masuk dari Aleta.
Tak ada panggilan telfon.
Tanpa Aleta.. Dunia ku benar-benar sepi.
" Apa ini yang namanya berantem? "
" Cuma perkara Ray aja berantem sama dia? "Dua kalimat pertanyaan yang muncul dalam benakku, percaya tak percaya bahwa alasan ku bertengkar hanya karena hal sekecil itu.
" Cara minta maaf? Bisa langsung kasih bunga mawar.. Atau ucapin langsung?! "
" Arghhhh.. Cewe kalo ngambek maunya dibeliin apa sih. "Aleta POV
" Mungkin Galaxy benar-benar hilang dari peredaran bumi. Biasanya setiap pagi ada notif yang muncul.. Loh, ini kosong melompong. Hmm. "
AUTHOR POV
" Kalian kenapa sih berantem? Kayak anak kecil tau.. Cuma karena Ray? "
" Lah kan kamu yang atur jalan cerita. "
" Gini ya Aletaa.. Kamu juga enggak tegas. "
" Aleta itu selalu tegas, kamunya aja enggak paham. " aduh Galaxy, aku tau kamu cuma marah sebentar sama Aleta.Beberapa jam atau sehari kemudian pasti bakal nyambung lagi? Iyakan? Iyalahhh !
" Bertengkar itu wajar, berpisah itu jangan. "
- Galaxy
KAMU SEDANG MEMBACA
Galaxy
Teen FictionDear galaxy, Aku selalu merindukan mu, rindu bercerita, pergi kemana pun dengan mu atau di lindungi oleh mu. Galaxy, mereka jahat. Aku tak suka mereka, mereka tidak memahami ku seperti kamu memahami ku. Galaxy, kamu dimana?