Setelah perlombaan menari kemarin, mereka berdua harus masuk. Galaxy sudah menunggu Aleta di teras. Ibu menyuguhkan teh hangat agar Galaxy tetap merasa hangat karna cuaca pagi itu sedang dingin.
" Besok-besok kalo Aleta tidak masuk, kamu jangan bolos. Nanti ketinggalan pelajaran.. " nasihat ibu sembari duduk dikursi samping Galaxy.
Galaxy tersenyum tipis, " Kalo bolos nya buat Aleta. Galaxy juga mau lakuin setiap hari.. "
" Keras kepala dia bu.. " sahut Aleta yang sudah siap dengan tas sekolahnya.
" Kerasan kepala kamu. " sambar Galaxy tak mau kalah.
" Sudah-sudah, sana berangkat. Hati-hati yaaa? "
" Iya bu. "Aleta menyelipkan kedua tangan nya disaku bawah jaket Galaxy, itu terasa lebih hangat dibandingkan menggunakan perapian rumah nya.
Pria itu tersenyum tipis, sesekali menangkap wajah gadis itu lewat kaca spion yang memperlihatkan wajah Aleta dengan jelas." Malu. "
" Biarin enggak apa-apa. "
" Kamu yang enggak apa-apa."
" Lalu? "
" Ah enggak deh... "Percuma, meladeni Galaxy yang keras kepala dan suka memberi kejutan pada Aleta. Toh, nanti Aleta akan selalu tersenyum dengan apa yang dilakukan pria itu untuk nya. Baik hal sepele atau hal besar yang membuat Aleta bahagia gadis itu tidak pernah mengeluh.
Ketika menang kemarin, hanya mendapat hadiah pelukan dari Galaxy, diri nya juga tidak menuntut harus diberikan apa dan barang apa. Galaxy saja sudah cukup baginya. Bahkan kehadiran Galaxy menemani nya seharian saja sudah lebih dari kata cukup bagi Aleta.
" Aku tau kamu lagi mikirin apaa.. " ucap Galaxy memecahkan lamunan Aleta.
" Apa memang nya? "
" Ya Tuhan, jaga Galaxy selalu untuk ku.. " Aleta terkekeh pelan, walau bukan itu yang dia fikirkan, tapi sekali lagi Galaxy berhasil membuat nya tersenyum.Motor Galaxy melesat sempurna dengan selamat menuju sekolah. Semesta selalu menjaga mereka berdua di mana pun mereka ada.
Lebih tepat nya, semesta mengizinkan mereka berbahagia bersama.
***
Tangan Galaxy menggenggam Aleta saat melewati lorong menuju kantin. Memesan dua mangkuk mie ayam dan membiarkan Aleta duduk sambil menyeruput es susu manis yang baru saja di pesan Galaxy untuk nya.
" No susu manis, no life. " gumam Aleta pelan saat Galaxy sudah berada didepan nya menyodorkan mie ayam milik Aleta.
Polos.
Tanpa saos atau sambal, sedikit kecap dan terkesan anyep untuk para penggemar pedas.
" Sekali-kali cobain pakai saos atau sambal, ta. " kata Galaxy di sela makan nya.
Aleta menggeleng, " Tidak akan pernah! " jawab Aleta penuh penekanan. Galaxy menghela nafas, jadi benar kata orang.
Kalo tidak mempunyai pasangan yang bersifat mirip dengan diri sendiri, ya bisa jadi punya pasangan yang sifat dan kesukaan nya berlawanan dengan diri sendiri. Aleta contoh nya.
Ketidak sukaan Aleta adalah kesukaan Galaxy.
Kesukaan Galaxy adalah ketidak sukaan Aleta. Hanya tinggal dibalik saja.
" Balik yuk. " saat berbalik, Galaxy melihat wajah Caca. Bedanya hatinya mulai melunak karena saran Aleta.
" Heyy.. Ta, Ga. " lambai tangan Caca dari jauh yang dibalas ramah oleh keduanya. Lalu Caca mendekat, membawa kertas berukuran kartu KTP berwarna pink campur biru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galaxy
Teen FictionDear galaxy, Aku selalu merindukan mu, rindu bercerita, pergi kemana pun dengan mu atau di lindungi oleh mu. Galaxy, mereka jahat. Aku tak suka mereka, mereka tidak memahami ku seperti kamu memahami ku. Galaxy, kamu dimana?