Pesan LINE
Saint : Happy New Year 2019 nong Perth, terima kasih sudah bersamaku selama satu tahun ini, semoga tahun depan persahabatan kita semakin dekat.
- sent -
Perth : happy new year juga phi Saint, terima kasih juga, semoga kita bisa menjadi partner kerja yang saling menguntungkan.
- sent -
Saint termenung.
"Partner kerja ?" Saint membacanya sambil menertawakan dirinya sendiri.
-
Perth dan Saint tidak bertemu selama 2 minggu. Menghabiskan waktu sendiri - sendiri dengan kesibukan mereka masing - masing.
Sampai akhirnya mereka kembali bertemu karena akan Fanmeeting di beberapa kota di China dan Hongkong.
"Pi apa kabarmu? Selamat tahun baru pi" kata Perth saat bertemu dengan Saint di bandara.
"Yaa selamat tahun baru Perth" jawab Saint santai dan tersenyum seadanya.
Perth merasa ada yang berbeda dengan Saint.
"Pi apa kau ada masalah?"
"Hmm hanya masalah kecil"
"Kau bisa bercerita denganku"
Saint tersenyum pahit.
"Ya. Itupun kalau kau punya waktu untukku" jawab Saint menghindari kontak mata dengan Perth
"Maksudmu Pi?" Tanya Perth
"Ah Perth kau memotong alismu?" Tanya Saint untuk mengalihkan pembicaraan.
"Tidak pi ini hanya make up"
"Ooh begitu" jawab Saint singkat.
Perth merasa Saint berubah. Ia sudah tidak sebawel itu ketika bersama Perth.
-
Didalam pesawat mereka duduk sesuai dengan yang sudah ditentukan. Tentu Perth dan Saint tidak akan duduk bersama.
Saint berjalan ke toilet. Saat akan kembali ia tak sengaja melihat ke arah P'Pupae yang duduk disebelah Perth yabg sedang menggunakan headset.
"Saint apa kau ingin duduk dengan Perth?" Tanya P'Pupae
"Tidak P'Pae, aku tetap di tempatku saja"
"Tumben sekali, biasa kau suka mengobrol dengannya"
"kau bisa saja menggodaku pi, tidak juga, aku khawatir akan mengganggunya mungkin ia mau beristirahat dan tidur" jawab Saint ditambah dengan senyum manisnya.
Lalu Saint kembali ketempat duduknya.
Sebenarnya Perth tidak memasang lagu apapun. Ketika melihat Saint ia telah mematikan lagunya.
Perth benar - benar kesal. Ia marah.
'Ini tidak bisa dibiarkan. Mengapa ia menjauhiku? Memangnya aku salah apa ?' Tanya Perth dalam hatinya.
-
Setelah akhirnya sampai, Perth tidak bisa menahan dirinya lagi.
Ia melihat Saint sudah jalan terlebih dahulu.
Ia berusaha untuk mengejar Saint, dan menyamai langkah kakinya dengan Saint.
Kakinya dan kaki Saint tentu panjangan kaki Saint. Perth harus mengeluarkan effort lebih banyak untuk menyamakan langkahnya dengan Saint.
Saat menunggu untuk keluar. Beberapa kali Saint tersenyum kepada fans yang terlihat diluar. Karena terlalu fokus dengan fans, Saint tanpa sengaja kesandung kaki Perth dan kehilangan keseimbangannya.
Ia pun terjatuh.
Sebenarnya, Perth bisa saja menolongnya.
Namun, Perth tidak melakukan apa - apa hanya terkejut.
P'Chen langsung membantu Saint.
"Kau baik - baik saja ?" Tanya P'Chen
"Hmm, sepertinya bagian belakangku agak sakit tapi aku masih bisa menahannya" kata Saint
Perth hanya diam. Ia tidak tau harus apa.
"Apa perlu aku gendong ?" Tanya P'Chen
"tidak, nanti fans khawatir kalau melihatku di gendong"
P'Chen hanya menurut. Ia tahu bahwa fans adalah yang terpenting untuk Saint.
Perth akhirnya menanyakan keadaan Saint.
"Pi kau baik - baik saja ?"
"Ya" jawab Saint. Untuk saat ini ia sedang tidak dalam mood untuk berbicara.
Ia juga tau kaki siapa yang telah membuatnya jatuh.
'Menolongku pun kau tidak mau, apakah ada virus di kulitku sehingga menyentuhnya pun kau tidak mau Perth?' Tanya Saint dalam hati
-
Sampai akhirnya mereka sampai di bus. Beberapa fans mengambil foto mereka.
Perth menutup jendela yang ada di bus tersebut dan pindah ke samping Saint.
"Pi ada yang ingin aku bicarakan denganmu" kata Perth dengan serius.
Saint menoleh.
"Bicaralah" kata Saint sambil tersenyum
"Pi aku merasa..." kata - kata Perth terpotong karena tiba - tiba Mark menghampirinya.
"Perth, kau dipanggil P'Pupae, ada yang ingin dibicarakan" kata Mark
"Ok baiklah, pi aku kebelakang dulu nanti kita lanjutkan lagi"
Saint menatap Perth penasaran. Apa yang sebenarnya ingin Perth katakan dengannya.
'Merasa ? Rasa apa ? Suka? Tidak mungkin' kata Saint dalam hati dan tersenyum pahit.
Mark pergi berlalu dengan Perth.
'Bolehkah aku berharap ia merasa mulai menyukaiku ?' Kata Saint dalam hati.
Namun ia juga masih tahu diri.
'Saint ingat, Perth bukan gay sepertimu. Melakukan kontak fisik denganmu saja ia terpaksa. Belum lagi keluarganya terpandang, dan juga tentunya membutuhkan penerus untuk bisnis keluarganya, kau hanya akan menyusahkan dan merepotkannya' kata Saint lagi dalam hatinya mengingatkan dirinya.
Lalu tanpa sengaja Saint menoleh kesamping.
Terlihat Plan dan Mean yang sedang tertawa bersama.
Saint tersenyum.
"Aku juga ingin bahagia" kata Saint dengan suara yang sangat kecil.
'Tapi kebahagiaanku terlalu jauh disana' kata Saint lagi sambil memandang Perth dibelakang.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Espoir - FF PerthSaint
Fanfiction[COMPLETED]✔️ Please don't repost this story. Original made by me. Don't take it Seriously, this is not real. Semua cast dalam cerita ini adalah meminjam nama saja. FIKSI, tidak sesuai dengan kehidupan nyata. - "Aku akan selalu diam, sampai aku lela...