Waktu semakin berlalu dengan cepat.
Hubungan Perth dan Saint benar - benar berakhir. Beberapa kali Perth mencoba menghubungi Saint namun tidak ada balasan.
Terakhir mereka bertemu adalah saat pergi ke Singapore bersama untuk acara Tao Kae Noi, dan mereka dibatasi untuk saling berinteraksi satu sama lain.
Di malam harinya Perth menghampiri kamar Saint. Sudah tidak ada kamera, ia bebas melakukan apapun.
~ting tong~
Suara bel berbunyi.
Saint berjalan membukakan pintu.
Ia sedikit kaget melihat Perth menghampirinya.
"Pi apakah Perth boleh masuk?"
"Silahkan"
Setelah sudah didalam kamar, mereka berdua duduk di pinggir ranjang.
Saint tidak berani menatap Perth, ntah apa sebabnya.
Perth memulai memecahkan suasana.
"Pi"
"Ya"
"Apakah Pi tidak merindukanku" kata Perth, namun Perth mengumpat dalam hati. 'Ya perth bodoh, pertanyaan macam apa itu' kata Perth dalam hatinya.
Saint hanya mengangguk canggung.
"Perth rindu P'Saint" kata Perth sambil menatap kedua mata Saint.
Perth tanpa sadar menatap kearah bibir Saint, bibir yang pernah ia rasakan, lembutnya, rasanya ia ingin merasakannya lagi namun ia tidak mungkin melakukannya, sekarang situasinya sudah berbeda, mereka seperti tidak mengenal satu sama lain.
Saint yang menyadari suasana menjadi canggung. Akhirnya ia bangkit berdiri untuk menghindari Perth.
Perth merasa Saint menghindarinya.
Perth tersenyum miris.
'Pi Saint, mengapa kau melupakanku dengan mudah'
"Perth, apakah tidak sebaiknya....."
Perth tau apa yang akan Saint ucapkan, Saint akan mengusirnya sebentar lagi.
"Pi, Perth tau kau sudah tidak ada perasaan apa - apa lagi denganku, kau menghindariku, tapi apakah kau tidak bisa memperlakukanku sebagai seorang adik? Pi kau bilang aku adik kesayanganmu, aku tak apa menjadi adikmu, tapi jangan memperlakukanku seakan - akan kau tidak mengenalku Pi"
Perth berkata sambil menatap Saint.
Saint tertegun
'Apakah aku setega itu dengan Perth ?'
"Perth bukan begitu maksud Pi"
"Kalau bukan begitu, bisakah Pi menjelaskannya denganku ?" Jawab Perth
"Pi...."
"Perth tau P'Saint sekarang sudah mencintai orang lain, Perth tak apa, walaupun Perth sedih, Perth rela, tapi tolong, Perth ada didepan mata Pi, Perth masih hidup dan ada di sekitar Pi, jangan menganggap Perth ini hantu yang tak terlihat" kata Perth lagi.
Saint hanya bisa menunduk.
"Maaf Perth, Pi memiliki kontrak dengan series Pi yang baru, Pi tidak boleh berinteraksi denganmu didepan kamera. Maafkan Pi, tapi Pi tidak bisa berbuat apa - apa akan hal itu, jika Pi melanggar denda yang perlu Pi bayarkan sangat mahal" jelas Saint
"Berapa Pi ? Katakan kepadaku, aku bahkan rela mengeluarkan berapapun uang agar bisa selalu bersamamu"
Saint menatap Perth, ia kurang suka dengan perkataan Perth.
KAMU SEDANG MEMBACA
Espoir - FF PerthSaint
Fanfiction[COMPLETED]✔️ Please don't repost this story. Original made by me. Don't take it Seriously, this is not real. Semua cast dalam cerita ini adalah meminjam nama saja. FIKSI, tidak sesuai dengan kehidupan nyata. - "Aku akan selalu diam, sampai aku lela...