"KYAAAA!!!"
Suara teriakan memenuhi ruangan itu."Luhan? Ada apa? Kau baik-baik saja kan?" ucap gadis dengan lingkaran hitam di sekitaran matanya. Ia langsung masuk dengan tergesa-gesa ke ruangan dimana suara itu berasal.
"Tidak, Tao! Aku tidak baik saat ini. Dadaku sesak Tao!" jawab gadis yang berteriak tadi.
"Apa? Apa yang terjadi?" ucap Tao panik.
"Aku baru saja melihat pemotretan Kris Wu! Ia menjadi model sampul majalah lagi, Tao! Sungguh ia sangat tampan. Aku akan membeli majalahnya segera!"
"Astaga, Lu jie!! Jadi hanya itu? Kau benar-benar membuatku takut tadi. Ck, kau menyebalkan," ucap Tao lalu meninggalkan kamar itu.
Luhan, gadis yang berteriak tadi sangat senang saat melihat idolanya menjadi model sampul majalah lagi. Luhan sangat tergila-gila dengan actor sekaligus rapper bernama Kris Wu. Tao selalu heran dengan sikap sahabatnya yang selalu mengagumi Kris Wu. Dan itu sangat lebay menurut Tao.
Ya, Tao memang tidak tahu rupa Kris Wu itu. Walaupun ia bertemu foto Kris berada di setiap wilayah Beijing, ia pasti tidak menyadari bahwa itu Kris Wu. Yang ia tahu hanyalah namanya.
Tao bukanlah orang yang sangat mengikuti perkembangan zaman. Ia hanya sibuk dengan novel-novelnya. Ia jarang menonton TV. Kalaupun ia tahu berita terkini, itu hanyalah berita penting seperti berita tentang politik, atau hal-hal penting lainnya, bukanlah berita mengenai artis-artis.
.
.
.
.
."Tao! Cepat kemari!"
"Ya, Sehun? Ada apa?" tanya Tao setelah mendekat ke arah Sehun.
"Kau antarkan pizza ini! Ini alamatnya," ucap Sehun.
Ya, Tao bekerja sebagai pengantar pizza. Dan sekarang ia harus mengantar pesanan pizza itu ke alamat yang diberikan Sehun.
Tao pun bergegas pergi ke parkiran dan mengendarai motornya. Ia sedikit kesusahan untuk mengambil kunci motornya karna tangan yang satunya sedang membawa pesanan pizza tadi.
"Seharusnya aku taruh ini dulu baru ambil kuncinya. Astaga, Tao, sepertinya kau sedang tidak fokus sekarang. Ayo fokus, Tao! Jiayou!" Tao menyemangati dirinya sendiri.
Tao meletakkan pizza itu di dalam kotak tempat pesanan yang terpasang di belakang motornya. Kemudian mengeluarkan kunci dari kantongnya dan segera berangkat menuju alamat itu.
Beberapa menit kemudian Tao sampai di sebuah apartemen mewah. Tao pun berjalan menuju ruangan si pemesan pizza.
Tok tok tok
Tao mengetuk pintu yang ada didepannya. Dan setelahnya pintunya pun dibuka.
"Pizza?"
"Hm," jawab pemuda didepannya.
"Tanda tangannya," ucap Tao lalu mengeluarkan pulpen.
"Sudah aku duga kau akan minta tanda tanganku. Luar biasa, kau memintanya tampa ragu-ragu," ucap laki-laki itu.
"Apa?"
"Berapa tanda tangan yang kau mau?" laki-laki itu mengambil pulpen yang ada di tangan Tao.
"Katakan dimana aku harus tanda tangan!""Maaf, tuan. Maksudku adalah tanda tangan disini," ucap Tao sambil menunjukkan nota belanjaannya.
#sumpah ini author ngasal.. Gak pernah delivery makanan soalnya. Biasanya langsung beli di tempatnya#
"Oh, ini rupanya. Aku pikir kau akan meminta tanda tanganku untuk kenang-kenangan. Ya, semua orang juga pasti akan melakukannya. Kau adalah pekerja yang patuh ya. Aku tahu sebenarnya kau sangat ingin meminta tanda tanganku, atau foto mungkin? Tapi kau sangat profesional dalam bekerja. Bagus. Teruskan ya," ucap pemuda itu santai dengan tangan yang sibuk menulis tanda tangannya pada nota itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love on Delivery (KrisTao GS)
Fiksi PenggemarKris Wu, seorang artis terkenal yang sedang naik daun, jatuh cinta pada seoarang delivery girl, Huang ZiTao. ~KrisTao fanfiction~ Warning! GS for Uke! Don't like? Don't read!