Tok-tok-tok ...
"Rulnia, aku masuk!"
Pintu kamar Rulnia terbuka, membuat Rulnia yang masih setengah tidur, mau tak mau melirik kearah pintu.
Disana, dia melihat Shi-chan yang sudah berdiri sambil tersenyum lebar. Tak perlu waktu lama untuk gadis itu menghampiri Rulnia dan mengguncang-guncang badannya di atas ranjang.
"Rulniaaaaa!! Baguuuuun!!" jerit Shi-chan antusias.
Rulnia menghela napas, dia segera bangkit dari tidurnya dan duduk dengan lesu. "Kenapa sih, kamu datang pagi-pagi banget?"
Shi-chan terkekeh, mengeluarkan laptop dari dalam tas yang di bawanya. "Semangat dong Rulnia, mentang-mentang ini hari libur, bukan berarti kita harus malas-malasan," kata Shi-chan bangga.
"Baiklah, Nona Chan," kata Rulnia tak acuh, dia mengusap matanya, lalu menguap. "Aku gak bisa menghubungimu kemarin, kamu kemana aja?"
Shi-chan nyengir kuda lalu menggeruk-garukkan kepalanya "Ehe, maaf yah. Kemarin, aku keasikan di mangacafe seharian penuh sampe nggak sadar,"
"Dasar," Rulnia menatapnya maklum, "Kemarin, kayaknya ada sesuatu yang mau ku sampaikan,"
Shi-chan menoleh kearahnya "Apa?"
"Aku lupa,"
"Heee," Shi-chan mengabaikan gadis itu, dia membuka laptopnya dan jari-jarinya mulai menari di atas keyboard. "Katakan padaku kalau nanti sudah ingat,"
Rulnia angkat bahu, lalu menghampiri Shi-chan. "Jadi, kamu lagi ngapain?"
Shi-chan terkekeh, sebuah tombol enter membuat layar laptopnya penuh dengan sebuah gambar video, Shi-chan menatap kearah Rulnia dengan cepat "Anime terbaru musim ini, ayo kita nonton bersama!"
Rulnia menatap Shi-chan dengan pandangan aneh. "Hee? Maksudmu kita menghabiskan liburan untuk menonton anime? Tadi siapa yah yang bilang kita gak boleh malas-malasan saat liburan?"
Shi-chan cemberut "Menonton anime itu tidak sama dengan bermalas-malasan,"
"Tapi kan sama saja menghabiskan waktu di dalam ruangan tanpa melakukan apapun.."
"Ah ~ ayolah .." Shi-chan menarik ujung lengan baju Rulnia dengan paksa. "Ini anime kesukaanku tau. The World God Only Knows. Keima Katsuragi yang jadi main character disini itu favorite ku banget, dia ganteng, dia juga keren, aku suka dia .." Shi-chan mulai menerawang sambil tersenyum lebar.
Rulnia menghela napas. "Jadi kamu lebih menyukai laki-laki 2D seperti ini daripada laki-laki di dunia nyata?"
Shi-chan cemberut, keningnya berkerut.
"Oke oke," Rulnia menyerah. Dia segera bangkit dari duduknya "Selama gendernya laki-laki, kamu boleh menyukai siapapun,"
"Gitu dong," Senyum Shi-chan langsung mengembang lagi. "Lagipula Keima itu memang keren," celoteh Shi-chan dengan mata berbinar.
"Iya iya .." kata Rulnia maklum. "Aku akan mandi sebentar, setelah itu kita nonton anime Keima Katsu- apa tadi itu?- bersama-sama, oke ?"
Shi-chan tak menjawab, sebagai gantinya dia hanya mengangkat jempol tangannya.
Rulnia menghela napas lagi, lalu bergeleng-geleng kepala.
1
2 episode anime itu sudah di putar selama hampir setengah hari. Membuat Shi-chan dan Rulnia tak menyadari bahwa hari sudah sore. Matahari mulai condong ke barat, dan beberapa burung yang terbang mengeluarkan suara kicau khas musim panas di sore hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
a Lov/e Letter [✓]
Teen Fiction"surat cinta bagai sebuah mantra. Siapa tau, mantranya bisa membuat sahabat jadi cinta. Ya kan?" Cerita ini dibuat pada tahun 2012 #1 loveletters 140723 #5 loveletters 060219