satu

275 2 0
                                    

"Menikah mah, ayumi gak mau mah. Ayumi juga kan masih muda" kaget seorang gadis yang bernama ayumi.

"Mama gak mau tau ayumi, pokoknya kamu harus tetep nikah sama anaknya temen mama" kekeh sang mama yang sama sekali tak mau melihat raut kesedihan sang putri.

"Tapi mah, ayumi masih kuliah. Ayumi masih pengen ngejar impian ayumi" ayumi memohon pada sang ibu.

"Ayumi ayumi, mama itu cuma nyuruh kamu nikah bukan berhenti kuliah. Lagian pernikahan kamu itu gak akan ganggu kuliah kamu" sang ibu tetap kekeh.

Ayumi mengacak rambutnya frustasi. Apalagi yang harus ayumi lakukan agar dia bisa menolak perjodohan yang ibunya lakukan.

"Mah, jangan terlalu maksa ayumi kaya gitu lah. Kasian dia, lagian dia juga masih harus fokus kuliah" yudha sang kakak mulai membela karena kasihan melihat ayumi yang selalu tertekan dengan sikap ibunya.

"Diam kamu yud, mama lakuin ini juga buat masa depan kita semua" marah sang mama nindy pada yudha.

"Terus kenapa mesti ayumi mah, kan masih ada kak jeni yang lebih tua dari yumi" nindy menghampiri ayumi dan melotot tajam padanya.

"jeni itu sedang melakukan penyusunan skripsi dan itu tidak boleh terganggu" ayumi tersenyum kecut dengan sikap ibunya yang selalu membela sang kakak perempuan, jeni.

"Pokoknya kamu harus mau nurut apa kata mama, kalau nggak silahkan keluar dari rumah ini dan gak perlu anggap mama sebagai ibu kamu lagi" tukas sang ibu dan langsung masuk ke dalam kamarnya.

"Yumi, kamu yang sabar ya" ucap ananda istri sang kakak yudha.

Ayumi hendrawanto adalah gadis berusia 19 tahun yang baru saja masuk perguruan tinggi jutusan hukum. Memiliki sikap keras namun selalu mengalah dengan sang ibu.

****

Ayumi duduk terpaku di depan cermin, hari ini adalah pertemuan kedua keluarga.

"Yum mama udah manggil tuh" ucap ananda. Ananda mengelus bahu ayumi lembut. Ananda memang temannya sejak dia smp. Namun ananda langsung menikah dengan yudha setelah ia lulus sma dan hanya ananda lah satu-satunya teman ayumi di rumah ini.

"Iya nan ayo kita turun" ajak ayumi dan memegang tangan ananda.

"Kamu yakin yum, kamu mau kabur gak, biar aku bantuin deh" saran ananda. Ananda orangnya memang tulalit.

"Boleh kalau lo mau di tendang dari keluarga besar hendrawanto" ananda langsung mengedikkan bahunya takut. Orang yang paling di takutinya memang lah nindy karena menurutnya nindy seperti seorang penyihir yang bisa menyihir siapa saja.

****

"Nah ini dia jeng anak saya, namanya ayumi" ucap nindy memperkenal kan ayumi.

"Hallo sayang, wah kamu cantik banget ya" puji wanita yang bernama reni. Dia adalah wanita yang akan menjadi ibu mertuanya.

"Iya kan pah?" Tanya reni pada sang suami tio meminta pendapat.

"Iya mah, cantik" puji tio.

"Oh ya yum, perkenalkan ini anak tante calon suami kamu. Namanya raga aditya pratama" reni mulai memperkenalkan sang putra calon suami yumi.

"Hai" sapa yumi kikuk tapi lelaki itu hanya tersenyum dingin dan menyilangkan kedua lengannya di dada.

"Maaf ya semua, aga emang agak dingin orangnya" ucap reni merasa tak enak dengan sikap aga.

"Oh gak papa kok jeng" jawab nindy.

"Gimana kalau sekarang kita tentuin tanggal yang pas untuk acara pernikahan mereka" ayumi menghela napas sambil membuang wajahnya.

"Mah, om, tante. Boleh gak kalian aja yang bicarain semua itu, ayumi mau cari udara segar dulu di luar. Lagian ayumi ngikut aja dengan rencana kalian semua" ijin ayumi dan dengan spontan nindy langsung menatap ayumi tajam.

"Gak papa sayang, tante tau kamu pasti tegang" ucap reni ramah.

Setelah mendapat ijin, ayumi langsung keluar dan duduk di bangku taman.

"Aga juga mau keluar dulu, aga juga butuh udara segar" pamit raga dan tanpa menunggu ijin dia langsung pergi begitu saja.

Raga menghampiri ayumi yang sedang duduk di bangku taman.

"Kamu yakin kamu mau menikah dengan saya?" ayumi tersentak dari lamunannya mendengar suara bariton seorang lelaki.

"Kalau lo nanya kaya gitu sama gue, maka jawaban gue udah pasti nggak yakin. Lagian gue ini masih muda dan masih butuh kebebasan. Tapi sekarang gue udah harus jadi istri orang" jawab ayumi dengan kesalnya.

"Bagus kalau gitu, itu artinya gak akan ada cinta diantara kita. Karena asal kamu tau, saya hanya akan mencintai satu wanita saja di dunia ini" ucapnya dingin.

"Itu sih terserah elo, lagian gue ini gak mau mikirin soal cinta. Ribet" raga tersenyum dan berbalik menghadap ayumi.

"Kalau begitu bagaimana kalau kita buat perjanjian. Dimana dalam pernikahan kita tidak boleh menggunakan cinta sama sekali dan kita hanya perlu menjalani pernikahan ini selama setahun saka" Ajak raga.

"apa, nggak gue nggak mau?" tolak ayumi.

"Kenapa?, kamu takut kalau suatu hari nanti kamu akan jatuh cinta sama saya" ayumi membuka mulutnya tak percaya.

"Bukan itu alasannya, lagian kenapa lo gak nolak aja permintaan orang tua lo itu buat nikahin gue" ucap ayumi mulai tersulut emosi.

"Jawabannya simple, saya hanya gak mau ngecewain kedua orang tua saya" ayumi tersenyum kecut dengan jawaban raga.

"Nah lo itu tau, apa yang akan nyokap gue lakukan kalau gue sampe lakuin itu" tanyanya.

"Heh itu masalah sepele, kita tidak ingin membuat orang tua kecewa jika kita menolak semua ini. Jadi kita lakukan, setelah itu selesai maka kita dianggap sudah dianggap menyelesaikan bakti kita sama mereka. Lagian saya akan tanggung jawab atas semua yang akan terjadi" ayumi berpikir sejenak. Benar juga apa yang di katakan raga.

"Terserah lo aja deh" pasrah ayumi pada akhirnya.

my perfect husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang