enam

88 2 0
                                    

"Ssshh" ringis ayumi saat raga membersihkan luka ayumi dengan air hangat.

"Sudah" ucap raga saat dia selesai membersihkan lukanya.

"Seharusnya kamu gak perlu ikut campur urusan mereka" ucap raga seraya duduk di sebelah ayumi.

"Lo bisa ngomong kaya gitu karena lo bukan gue. Dan lo gak pernah berada di posisi mereka yang tak pernah mendapatkan kasih sayang orang tua" jawab ayumi membuat raga diam.

"Bayangkan aja kalau lo ada di posisi mereka. Mereka di jual untuk memuaskan hasrat pala lelaki hidung belang di usia yang masih sangat muda. Bagaimana kehidupan mereka sehari-harinya, mereka setiap hari menerima pelecehan seksual dan kekerasan. Mereka bahkan tak berani untuk mengatakannya pada orang lain" timpal ayumi.

"Udahlah, lo gak akan pernah ngerti. Lo kan udah hidup enak sejak lahir" ucap ayumi sambil berlalu pergi.

****

Ayumi terus mondar mandir memenuhi pesanan pengunjung kafe di tempat ia bekerja. Ya ayumi menjadi pelayan kafe di salah satu kafe milik temannya, aldo.

"Iya baik mbak, mohon di tunggu ya" ucap ayumi sopan. Ayumi memang gadis yang terkenal dengan bahasa nya yang tidak dapat di jaga. Tapi dia juga gadis yang tau tempat di mana dia harus berbahasa.

"Wah wah, ternyata seorang ayumi bisa pake bahasa manusia juga ya" puji aldo melihat ayumi.

"Iyalah gue juga kan manusia do. Oh ya do, makasih ya kerjaannya. Kalau bukan karena lo gue pasti kesusahan nyari kerjaan yang enak kaya gini" aldo menepuk bahu ayumi dan tersenyum.

"Iya sama-sama yum, lagian apa sih yang nggak buat lo. Gue pasti akan lakuin apapun buat bantu lo" ucap aldo.

"Gue balik kerja lagi ya, gue kan mesti cari banyak duit" ayumi kembali ke dapur untuk mengambil pesanan.

"Yum ke depan tuh ada pelanggan" teriak siti memanggil ayumi.

"iya bentar, gue ambil dulu pesanan biar sekalian" jawab ayumi.

Ayumi berlari dengan dua piring yang ia bawa di kedua tangannya.

Setelah selesai dengan antaran pesanannya. Ayumi menatap dua punggung yang ia yakini kalau itu pelanggan yang baru datang.

Dengan senyumannya ayumi menghampiri mereka dan mengeluarkan buku pesanan.

"Mau pesan apa mas mbak?" Tanya ayumi dengan matanya uang pokus ke buku kecilnya. Saat ayumi mengangkat kepalanya, betapa terkejutnya dia saat yang ada di hadapannya adalah raga dan kekasihnya arista.

Ayumi melotot terkejut. Bukannya dia cemburu tapi dia takut kalau aldo akan melihat raga dan arista dan jika hal itu terjadi. Maka habislah hidupnya.

"Ayumi" ucap raga tak kalah terkejut.

"Lo berdua ikut gue sekarang" ucap ayumi sambil menarik tangan raga.

"Kenapa?" Tanya raga tak mengerti.

"Udah ikut aja" kesal ayumi dan menarik paksa tangan raga.

"Aldo gue ijin keluar sebentar ya, ada urusan mendadak" teriak ayumi dan langsung keluar dengan raga dan arista.

"Mulai sekarang lo berdua gak boleh datang ke kafe ini lagi" ucap ayumi saat sudah ada di luar kafe.

"Kenapa?" Tanya raga tak mengerti.

"Pake tanya kenapa lagi lo. Lo tau gak kalau pemilik kafe ini adalah aldo. Dia temen gue sekaligus temen kak yudha. Kalau dia sampe liat kalian berdua maka habislah hidup gue" papar ayumi sambil terus melihat situasi takutnya aldo akan muncul di mana saja.

"Oh begitu, baiklah. Kami berdua gak akan datang bersama lagi kemari. Maaf ya udah bikin kamu repot" ucap arista.

Berbeda dengan raga yang malah menatap ayumi dengan tatapan marah dan tatapan meminta penjelasan.

"Udah sekarang lo berdua pergi dari sini. Gue mau balik kerja" suruh ayumi dan meninggalkan mereka berdua.

"Istri kamu hebat ya, apalagi cara ngomong sama kamu. Berani banget" puji arista karena selama ini tak pernah ada yang berbicara lo gue sama raga.

"Ayo pergi" ajak raga dingin sambil menggenggam tangan arista..
****

Ayumi sedang memainkan ponselnya di kamar saat raga datang. Dia sedang membuka akun media sosialnya.

"Ayumi, aku mau ngomong sama kamu" ucap raga. Ayumi menatap raga sebentar kemudian menyimpan hp nya.

"Mau ngomong apa?" Tanya ayumi.

"Kenapa kamu kerja di sana, apa kamu gak bisa cari pekerjaan lain?" Tanya raga dengan penuh penekanan.

"Terus gue mesti kerja di mana?, di kantor lo?. Gak mungkin kan, nanti gue ganggu lo sama pacar lo lagi, kan gak lucu kalau seorang istri mengganggu suami dan pacar suaminya. lagian siapa sih yang mau menerima pegawai yang masih kuliah. Kalau bukan di sana, itu juga temen gue yang punya kafe nya" jawab ayumi dan beralih duduk di sofa yang ada di kamar itu.

"Udahlah lo gak usah ikut campur urusan hidup gue, mending sekarang lo bersih-bersih terus tidur. Udah malem juga" ucap ayumi sambil memainkan jari kukunya.


my perfect husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang