(2) Miss you

691 30 3
                                    

16.00 am

Hari ini Ibukota di guyur hujan lebat disertai dengan suara kilat yang nampak menakutkan.

Elsy duduk sendiri di halte sekolah menunggu angkutan umum yang tak kunjung lewat, ia merapatkan jaketnya. Melihat ke kanan dan ke kiri jalanan nampak begitu sepi. Ia memesan taxi online tapi batre ponselnya sudah tidak tersisa lagi.

Elsy menghela napas bosan berulang kali. Angin kembali berhembus yang membuat cuaca semakin dingin.

Dari kejauhan mobil angkot yang ditunggu Elsy lewat. Elsy bangun dsri duduknya dan melambaikan tangannya memberhentikan mobil angkot berwarna biru itu. Tapi tanpa diduga mobil angkot tersebut mengabaikannya dan lewat begitu aja.

"Ihhh ko lewat gitu aja sih! Awas aja kalo nyuruh gue naik angkot itu." Gerutunya Elsy.

Hari semakin sore, hujan mulai reda, tapi tak ada satu pun angkutan umum yang lewat. Elsy berniat untuk pulang dengan jalan kaki.

Jarak rumah Elsy dari sekolah cukup jauh dan ia belum sampai juga, baru beberapa meter ia berjalan rasanya kakinya sudah tidak kuat lagi.

"Jauh banget sih! Apa perlu gue gotong rumah biar deket sama sekolah! " Elsy kembali menggerutu tak jelas sambil terus jalan pelan tanpa semangat.

Dari kejauhan seseorang cowo membawa motor dengan pelan sedang mengikuti Elsy dari jarak jauh namun masih terlihat, ia tersenyum sendiri melihat 'gadisnya' kesal dan kesusahan, jahat memang. Entahlah ia menganggap Elsy adalah 'gadisnya' yang sudah hampir tiga tahun tak bertemu dengan nya dan ia sangat-sangat merindukan 'gadisnya'.

Ia menambah kecepatan laju motor mewah nya untuk lebih dekat dengan Elsy.

Tit... Tit.... Tit.....
(Anggap aja suara klakson:v)

"KETEK AYAM!!" Jerit latah Elsy.

Cowo tersebut terkekeh dibalik helm fullface nya.

"Eh bocah,ngagetin aja lu!" Ujar Elsy kesal. Lagi-lagi cowo itu pun terkekeh. Ia sangat ralat amat sangat merindukan 'gadisnya'.

"Siapa si lo?" Elsy mengernyit bingung karena ia tak pernah melihat cowo didepannya ini dan tidak mengenali karna cowo ini pakai helm tidak terlihat wajahnya.

Cowo tersebut turun dari motor mewah nya tanpa membuka helm nya.

Elsy mulai ketakutan, ia takut diculik, karna sekarang 'kan lagi musim penculikan.

"M-au a-pa lo?" Elsy mulai gugup ketakutan.

Cowo tersebut membuka helmnya dengan perlahan. Elsy takut sekaligus penasaran siapa cowo ini.

Helm itu pun terbuka sempurna dan memperlihatkan wajah tampan nya, mata tajam elangnya namun teduh, dan kulit putih bersihnya.

Elsy membulatkan matanya sempurna, ia menutup mulutnya tak percaya, ia menjerit tertahan senang bukan main. Cowo tersebut memperlihatkan senyum manisnya.

"VERNAN!!!!!" Jerit Elsy senang dan langsung berhambur memeluk erat Vernan, tanpa sungkan Vernan pun membalas pelukannya tak kalah erat.
Yap! Dia Vernan Fahlevi, sahabat kecil Elsy yang sekolah diluar negri, sudah lebih dari tiga tahun mereka berpisah,Vernan rasanya sangat rindu dengan Elsy nya, Elsy yang selalu ada buat dia, Elsy yang selalu mendukung dia dalam keadaan susah maupun senang. Begitupun dengan Elsy. Berkat Vernan ia bangkit dari kesedihannya dan kembali mempunyai semangat untuk hidup dan sekolah. Selama ini penyemangat hidup nya adalah Vernan, namun Vernan kembali membuat Elsy bersedih ketika ia memutuskan harus bersekolah diluar negri. Elsy mulai menata hidupnya tanpa adanya Vernan. Tapi sekarang, Vernan nya kembali. Vernan yang Elsy rindukan.

ELSYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang