Chapter 10

545 108 26
                                    

Tekan bintang dulu sebelum membaca :)

.
.
.

Hari ini Sohyun membawa sepeda, jadi ia tidak naik bus. Hitung-hitung belajar menghematlah, apalagi Ibunya sudah memotong uang jajannya karena alasan untuk menabung.

Murid-murid berbondong-bondong keluar dari sekolah saat mendengar suara bel pulang, pun dengan Sohyun dan Taehyung.

Sohyun yang hendak naik ke sepedanya di dahului oleh Taehyung.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Sohyun.

"Tentu saja memboncengmu, cepat naik!" jawab Taehyung.

"Aku bisa bawa sendiri, Tae." tolak Sohyun.

Taehyung melipat tangannya, tentu dengan masih duduk di sepeda Sohyun.

"Kalau aku yang di bonceng olehmu, apa kata dunia? Tidak ada ladies first, cepat naik atau kutinggal?" ancam Taehyung.

Sohyun mendengus dan naik ke boncengan sepedanya, Taehyung tersenyum lalu mengayuh sepedanya keluar dari kawasan sekolah.

Baru juga beberapa meter menjauh dari sekolah, Taehyung tiba-tiba menghentikan sepedanya. Otomatis Sohyun turun, Taehyung mengecek ban sepedanya. Ternyata bannya kempes, pantas saja ia keberatan membonceng Sohyun.

"Ada apa?" tanya Sohyun.

"Bannya kempes, terpaksa kita harus jalan kaki. Mau naik bus juga percuma, sudah lewat 5 menit yang lalu." jawab Taehyung.

Sohyun mendesah kecewa, ini namanya sudah jatuh tertimpa tangga pula, apa ada yang lebih buruk dari itu?

Kruyuuukk~

Oke, ternyata ada.

Sohyun memegangi perutnya yang baru saja berbunyi, Taehyung terkekeh mendengarnya.

"Taehyung, aku lapar...otte (bagaimama)? Jalan ke rumah masih jauh, bisa-bisa aku mati kelaparan di jalan." keluh Sohyun.

Taehyung menyentil dahi Sohyun.

"Aw, appo...," ringis Sohyun mengelus dahinya.

"Mana ada, ayo kita mampir makan dulu." ajak Taehyung.

"Tapi sepedanya?" tanya Sohyun.

Sohyun paling malas kalau sudah lapar harus mendorong sepeda.

"Biar aku yang bawa." jawab Taehyung lalu mendorong sepedanya sambil berjalan.

Sohyun tersenyum, "Gomawo, kau memang pengertian."

Taehyung mendengus tawa.

Brummm.

Brummm.

Sohyun menghentikan langkahnya. Ia melihat motor Eunwoo yang berjalan menjauh, pemuda itu membonceng---

---Eunha.

"Aisshh...jinja! Merusak pemandangan saja." gerutu Sohyun.

"Kenapa? Kau cemburu?" ledek Taehyung.

Sohyun mencebik dan mencubit lengan Taehyung, pemuda itu meringis.

Zrassshhh.

Tiba-tiba ada sebuah mobil yang melintas tepat di sebelah Sohyun dan melewati genangan air, Taehyung refleks memeluk Sohyun sehingga dirinyalah yang terkena cipratan air kotor di jalan.

My Friend is My Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang