Bandung, 17 april 2006.
22:00 pm
Khi..khi..khi..
Sesosok makhluk yang menyeramkan tengah mengamati seseorang dari balik jendela luar sembari menyeringai dengan lebar.
Kinar yang sedang tidur merasa gelisah, kinar merasa ada yang sedang memperhatikannya.
Kinar pun terbangun dari tidurnya karena tenggorokannya terasa kering.
Sambil mengusap matanya kinar bangun dari tempat tidur untuk pergi mengambil minum didapur.
Dapur rumah kinar berada dibelakang rumah dekat jendela yang menghadap langsung ke kebun pisang milik kakeknya.
Sambil mengambil gelas untuk minum kinar melihat siluet dari ujung matanya, berwarna putih yang berada dikebun pisang.
Kinar pun penasaran dengan siluet tersebut, sambil menggenggam gelas yang berisi air. kinar melangkah mendekati jendela untuk memastikan siluet tersebut.
Tapi entah kenapa semakin langkah kaki kinar mendekat ke jendela kinar merasa kakinya menjadi lebih berat dan sulit untuk melangkah.
Kinar akhirnya berinisiatif untuk melihat kakinya.
"Aaaaa....." jerit Kinar sangat keras terlihat ketakutan.
Tak sengaja ia menjatuhkan gelas yang sedang ia pegang untuk minum tadi.
"Prangg.."
Pecahan gelas sudah berserakan dilantai menyisakan kaca-kaca tajam.
Ternyata yang ada di kakinya adalah tangan putih yang seperti ceker ayam sedang menahan kakinya dengan erat.
Makhluk tersebut sangat menyeramkan karna seluruh bola matanya berwarna merah darah dan ada taring panjang yang menjulur keluar dari mulutnya
Hmm mungkin itu drakula atau vampir -author yang mengangguk-nganggukan kepalanya kayak boneka dashboard mobil.
ia langsung berlari tergesa menuju kamarnya, melupakan kakinya yang menginjak pecahan kaca menyebabkan luka berdarah padanya yang bertenjang kaki.
Kinar yang merasa sangat ketakutan langsung memasuki kamarnya dan menguncinya.
Dia bersembunyi dalam lemari pakaiannya.
Dari sela-sela pintu lemari ia melihat mahkluk yang menyeramkan.
Mahkluk tersebut terlihat seperti sedang mencari-cari sesuatu.
Kinar menutup mulutnya dengan tangan dan menahan nafasnya.
Kinar terlihat sangat ketakutan dan ingin berteriak tapi jika dia bersuara ia takut mahkluk itu menemukan tempat persembunyiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is My Experience's
HorrorTak jarang aku dijuluki orang gila oleh orang-orang, bahkan oleh keluarga ku sendiri. Rumah Sakit Jiwa pun pernah aku singgahi. Mereka tak henti-henti nya menganggap aku orang yang sudah kehilangan akal. Mereka hanya tak bisa melihat apa yang kuliha...