"Illy!! Aye punya kabar bagus nih!" Teriak Lala sambil berlari kepada Illy.
"Punya kabar apa emangnya sampek lari lari gitu?" Tanya Illy menanggapi dengan kekehan kecil.
"INI PENTING BANGET SUMPAH! Gue punya nomernya mas Ali! Dan Lo pokoknya harus nyimpen nomornya!" Titah Lala dengan ekspresi senang dan gembira saat menanti ekspresi sahabatnya.
"Kamu...punya...no..mernya mas A-Ali?" Tanya Illy ulang untuk memastikan.
"Iya Illy iya! Pokoknya Lo harus nge save nomernya titik gak pakek koma." Ujar Lala dengan ceria.
"O-oh i..ya deh, nanti...aku save nomernya" jawab Illy gugup sekaligus senang.
"Jangan lupa chat dia ya!" Titah Lala sekali lagi dengan riang, dia melakukan ini demi membuat senyuman di bibir sahabatnya kembali.
"Ng-nggak deh! Soalnyaaa...aku takut ngerusak dunianya dia dengan masuk kehidupannya. Aku takut aku ngerusak scenario hidupnya yang udah dia rancang dengan sempurna!"
Ujar Illy terlihat murung, ia memang terlalu takut untuk merusak hidup seseorang. Maka dari itu, Illy tak bisa cepat bergaul
"Lo ngomong apaan sih ly? Gimana Lo tau responnya dia ke elo tanpa lo coba dulu! Ya...ya ..ya... please chat sama dia ya!" Bujuk Lala ke Illy karena Lala ingin menjadi alasan bersatunya kedua insan itu.
"Aku pikir-pikir dulu ya La! Aku sekarang terlalu takut buat masuk ke kehidupan dia. Aku takut ngerusak kehidupan dia yang sempurna!" Cicit Illy pelan, nadanya seperti orang yang GEGANA.
"Oke Lo harus bisa nentuin keputusan Lo ya! Kalo Lo mutusin buat chat dia itu artinya kesempatan Lo buat deket sama mas Ali bisa terbuka. Tapi, kali Lo milih diemin kontaknya dan nggak nyoba buat chat mas Ali, itu artinya Lo emang nggak berusaha dalam mimpi Lo. Inget ly, cinta itu butuh banyak pengorbanan dan perjuangan" jelas Lala panjang lebar sambil tersenyum. Ia mencoba menjadi tempat curhat sahabat tercintanya itu.
"Iya Lala kuuuu. Makin sayang deh! Makasih ya!" Ucap Prilly sambil memeluk tubuh Lala, sahabat karibnya itu.
"Eh, bentar deh! Kayaknya ada yang beda deh sama kamu.........OH MY GOD, KAMU UDAH BERHASIL NGUBAH GAYA BICARA KAMU?" Teriak illy sambil meloncat kegirangan.
"Hahahaha....iya, gue bisa. Ini juga berkat Aldi yang udah ngajarin gue. Jadi makin sayangggg....."
"Cieee..... Lala nih ye! Udah mulai move on nih dari "MANTAN TERCINTANYA" hahahaha" goda Illy kepada sahabatnya itu. Sontak pipi Lala menjadi merona malu.
"Apaan sih ly! Udah ah....ayo masuk udah bel nih!" Teriak Lala sambil berlari menjauhi kantin. Sungguh, sekarang pipinya merona.
S
K
I
P
.
.
1 Minggu kemudian....."Gimana? Udah di chat belom mas Alinya?" Tanya Lala dengan wajah kepo.
"Apaan sih kalian? Belom...."
"APAAAA?" teriak Lala dan Lilis
"Kalian kenapa sih? Kuping aku pengang nih denger teriakan kalian berdua."
"Lo, belum chat sama sekali? OH MY GOD! Come on ly, kalo kamu kayak gini terus kamu nggak mungkin bisa punya peluang buat perasaan kamu. Inget, Tuhan nakdirin seseorang buat bertemu untuk saling mengisi dan ada orang baru yang masuk ke kehidupannya itu udah takdir ly, please Lo coba sekali ini!" -lala
"Iya atuh ly, kamu itu juga harus nunjukin usahamu. Buktiin ke mas Ali, kalo kamu itu ada, kamu itu berarti buat dia. Kamu teh harus berjuang demi ngewujutin impian kamu atuhh!" - Lilis mulai greget mendengar jawaban Illy.
"Kalian kenapa sih ha? Aku tuh takut tau nggak, aku takut kalo respon dia malah cuek bebek ke aku. Aku nggak mau sakit hati dan terluka lagi. Aku bingung Lis, la!" Ucap Illy agak kesal.
"Lo harus berani buat ngambil keputusan ly, nggak ada suatu usaha yang sia-sia. Jika lo nganggep usaha lo sia-sia nanti, Lo bakalan tau apa yang Tuhan rencanain ke elo! Inget ly, Tuhan tau mana hamba-nya yang ingin berusaha!" Ucap Lala menyadarkan Prilly.
"Oke cukup ya gaes! Oke, aku bakalan nurutin apa mau kalian, walaupun nantinya hati aku bakalan sakit saat liat balesannya. Ini aku lakuin buat kalian, aku ngehargai setiap pengorbanan kalian buat aku!" - serkah Prilly mengakhiri perdebatan ini.
D
I
R
U
M
A
H
.
.
"Duh, gimana ya? Gue chat mas Ali atau enggak yah?" - Prilly bimbang sambil memakan camilannya."Illy turun! Makan nasi, jangan makan camilan Mulu. Gimana kamu nggak gendut kalo gitu terus?" -mama Illy teriak dari lantai bawah.
"Issshh mama apaan sih?" -gumam Illy.
"NGGAK MAU MAMA! ILLY MASIH KENYANG, LAGIAN CAMILAN ILLY MASIH ADA, SAYANG KALO NGGAK DI MAKAN!" - teriak Illy sambil memutar bola matanya.
"Udah lah masa bodo' aku chat dia aja. Dan masalah dia nanggepinnya gimana terserah dia. Aku nggak bakalan ngelarang ataupun negur. Karena dia punya hak untuk menolak seseorang yang ingin masuk ke kehidupannya.
.
.
.
.
WA....
(Mas Ali)"Mas, save Prilly adik kelasmu"
✓✓
30 mnt kemudian"Maaf ini siapa ya? Dapet nomer aku dari mana? Aku nggak kenal kamu, kamu kenal aku? Emang kita pernah ketemu atau kenal? Sorry gue nggak kenal"
✓✓Jleb, hati aku serasa dihantam batu. Jawabannya panjang tapi langsung to the point. Dan dia nggak kenal aku?-batin Illy sedih seakan tercubit.
"Oh nggak kenal? Yaudah gausah di save ga maksa kok"
✓✓
Aku terpaksa mengatakan itu, aku takut lebih sakit dari ini."Oi"
✓✓
Udah itu doang? Akupun dengan sedih meletakkan hp dan berfikir jika mas Ali nggak bakalan nyimpen nomernya Illy.Perlahan bulir air kembali jatuh menandakan perasaan aku yang terluka tersayat menimbulkan luka yang mendalam. Disaat orang yang disayang tak tau jika kita ada.
"Hikss...mas Ali, ng-nggak pernah tau aku hikss...emang!"-tangis Prilly pecah dan berusaha meredakannya.
"
Illy, kamu kenapa sih? Kenapa kamu malah nangis kek gini? Cengeng banget sih. Dia kan cuma idola kamu, kamu kan cuma sekedar kagum ke dia? Tapi kenapa kamu jadi sakit hati kek gini?"-batin Illy.
Kepala Illy tiba tiba merasa berat, matanya yang sembab ikut terasa berat. Sesaat kemudian dia masuk menyebrangi arus mimpi. Ia terlelap dalam perasaan yang bimbang.
Ckling...
WA
(Mas Ali)"Dek, bisa minta tolong?"
✓.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dia kembali chat saat sang pengagum terlelap dalam perasaan bimbang
Disinilah awal mula cinta tanpa pertemuan dimulai...Hola....
Gaess, ketemu lagi sama nindi yang canteeekkk
Moga-moga kalian suka cerita ini yah!!!
Maaf update nya lama, soalnya udah kelas 9 bentar lagi UN. Jadi maklumin kalo sibuk.Bye......
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tanpa Pertemuan (fat girl)
Fanfiction"kalo ini masalahnya kamu ngomong! Jangan diem kayak gitu, jangan cuek kayak gitu. Kalo kamu nggak ngomong, aku nggak bakalan tau mau kamu tuh apa? aku nggak akan tau masalahnya itu apa? salah aku apa!" ucapnya sambil memegang kedua bahu ily. "hiks...