• C h a p t e r 22

140 11 4
                                    

Suara hentakan kaki terdengar di sebuah lorong sekolah. Anet berjalan dengan pede tanpa perlu menunduk seperti dulu. Dia sudah berubah, mirip seperti Zizi.Mulai dari tatanan rambut hingga tampilan make up natural seperti Zizi.

Anet melihat Kelvin yang lewat bersama Andri, Nico, dan Shemy. Anet mulai melambaikan senyumnya, sayangnya hanya Andri yang melihat itupun ia kembali cuek.

"Hish..." Ucapnya sebal.

---

"Gue denger ada anak kelas 10 yang gayanya ngikutin Zizi" Ucap Diana sambil mengunyah kentang goreng dalam mulutnya.

"Hah? Yang bener?" Tanya Zizi.

"Iya, eh Zi coba deh lo cek instagram dia" Sahut Hagi.

"Buat apa?" Tanya Zizi sambil melahap ayam.

"Coba deh lo liat".

Zizi membuka ponsel dan melihat instagram Anet.

Zizi membuka ponsel dan melihat instagram Anet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Parah ih parah" Ucap Hagi.

"Kebanyakan filter" Komentar Diana.

"Dia ngetag Kelvin dong" Sahut Hagi.

"Tapi, bukannya banyak yang ngetag Kelvin ya?" Tanya Zizi.

"Iya sih, tapi ini parah banget. Ngayalnya itu loh, udah tau Kelvin sama lo, eh masih aja ngetag" Timpal Diana.

"Udah ah, gue yang pacarnya Kelvin malah kalian yang rese".

"Pokoknya kalian harus foto bareng Zi".

"Setuju!" Sahut Diana.

"Apaan sih kalian, gajelas banget".

"Yaudah kerumah gue aja ya" Ucap Hagi.

"Tap..."

"Ssssttt" Ucap Hagi menutup mulut Zizi.

"Gak ada penolakan" Sambungnya.

Hagi berjalan menuju kasir dan membayar semua makanan mereka. Mereka bertiga kini berada dalam mobil dan melaju menuju rumah Hagi.

---

"Kelvin, gue yakin bahkan sangat yakin dia akan suka kalung ini" Ucap Andri.

"Masa sih? Kalau dia nggak suka gimana?".

"Percaya aja dia akan selalu suka dengan apa yang lo beri".

"Mba, saya mau ini" Ucap Kelvin menunjuk kalung pilihannya.

"Kalau lo punya pilihan kenapa lo suruh gue milih? Lo kira gue yang mau di pasangin tu kalung?".

"Lo juga mesti milih buat cewek, supaya nggak jomblo terus" ledek Kelvin.

"Wah parah, awas lu ya Vin kalau gue sampe punya pacar, lo mesti ngasih gue earphone merah lo".

"Ok" Jawab Kelvin enteng dan meninggalkan Andri dengan membawa sebuah kotak kecil berisi kalung yang sudah dibayarnya. Andri berdecak kesal melihat Kelvin yang sesuka hati pergi.

Kelvin melajukan motornya dengan cepat. Dirinya tak sabar melihat reaksi Zizi yang akan menerima hadiah ulang tahun hubungan mereka yang ke 100 hari.

Sebuah mobil yang Kelvin kenali mobil Diana membuatnya menurunkan kecepatan dan menengok ke kaca. Ia mengetuk kaca mobil yang masih berjalan.

"Kelvin?" Ucap Zizi dari dalam mobil. Lalu ia menurunkan kaca mobil.

Kelvin tak menyadari ada lampu merah di depannya. Alhasil ia menabrak sebuah mobil dan membuatnya terpental ke aspal. Ia merasakan kepalanya terhempas sangat keras. Seketika pandangannya hitam.

"Zizi.." Ucapnya sebelum hilang kesadaran.

Zizi keluar dan berlari menuju Kelvin. Air matanya sudah membasahi wajahnya.
"Kelvin bangun" Ucapnya. Ia melihat sebuah darah keluar dari helm Kelvin.

"Kelvin!" Teriaknya.


---

Bersambung...

Pangeran Salju Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang