• C h a p t e r 13

169 9 7
                                    

Kelvin berjalan santai melewati beberapa siswi yang berteriak melihat dirinya. Menurutnya terlalu bising, maka Kelvin memakai earphone yang tidak pernah lepas darinya. Mulutnya terlihat sedang mengikuti alunan musik di telinganya.

Zizi berjalan melewati Clara yang menatapnya tidak suka. Mungkin karena penampilan Zizi kali ini ada yang janggal. Yap, hari ini Zizi memakai jaket army Kelvin. Zizi melihat Kelvin yang berjalan dengan memakai earphone.

Ada ide jahil terlintas. Zizi berjalan mengendap endap dibelakang Kelvin. Dalam hitungan ke-3 Zizi mengambil earphone Kelvin dan membawanya berlari. Kelvin melihat Zizi sedang 'mencuri' earphone miliknya, ia langsung berlari mengejar Zizi.
"Zizi!" Teriaknya, kini ia menahan lengan Zizi.

"Dapet" Ucapnya lagi.

"Gak mau" Teriak Zizi ketika Kelvin ingin mengambil benda itu dari tangannya.

"Ini juga balikin" Ucap Kelvin melihat jaket yang dikenakan Zizi.

"What?!" Teriak Diana dari arah belakang mereka.

"Kalian habis ngapain? Kok bisa jaket lo ada di Zizi?" Begitulah Diana bertanya dengan nada bingungnya.

---

Disebuah ruangan terdapat dua orang pria. Pria pertama sedang duduk di sebuah kursi sedangkan yang satunya sedang berdiri sambil menunjukkan sebuah foto.
"Awasi mereka" Ucap pria itu.

"Tuan, orang-orang itu akan datang" Ucap pria kedua.

"Suruh masuk".

Kini berdiri 5 orang pria. Mereka tampak seperti preman. Pria itu melihat satu per satu orang-orang itu. Tatapannya terhenti kepada seseorang yang tampak babak belur.
"Kenapa wajah?" Tanyanya.

"Berantem". Mendengar jawaban orang itu, pria tadi kini menghentakkan tangannya di meja.

"Apa kamu macam-macam?".

"Saya melakukan kesalahan ketika mencoba menggoda gadis itu" Jawab orang itu.

"Kamu sudah menggoda gadis itu dua kali, dan jika.." Ucapnya menggantung. Ia mengnarik napasnya.

"Pak Saka.. saya rasa putera anda sedang merasakan yang namanya jatuh cinta" Ucap pria kedua.

"Amir.. Awasi mereka, jangan sampai El berbuat hal tidak senonoh dengan gadis itu".

"Dan untuk kalian yang terluka, saya akan menanggung biaya rumah sakit" Sambungnya.

Pria berjas yang di ketahui bernama Amir itu menyuruh 5 orang tadi keluar. Rupanya mereka mempunyai sangkutan dengan kehidupan Kelvin.

"Pak, Apa ini tidak terlalu berlebihan?".

"Amir, Kelvin pernah memiliki masa lalu yang Kelam, Ia pernah bergabung dengan geng motor berbahaya".

"Saya yakin pak, bahwa Kelvin sudah meninggalkan masa lalunya".

---

"Muka lo kenapa?" Tanya Diana kepada Shemy.

"Berantem".

"Ish... Lo itu udah kelas 12, bentar lagi lulus!" Omel Diana.

"Iya bawel" Sahut Shemy.

"Ngapain disini?" Tanya Diana sinis.

"Salah ya jika Shemy Yudistra ada di perpus?".

"Enggak sih, gue cuma kasian aja sama perpusnya".

"Kenapa?".

Pangeran Salju Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang