GR Squad ( Gesrek Roman Squad )

Choice

Pada hari sabtu yg sangat cerah terang benderang ulala #plak
Terlihat sepasang kekasih yg tengah berdebat.

"Kata mu, kamu pergi kerja kelompok ! Tpi nyatanya kau malah berduaan dgn sahabat mu itu !" Seru Kawaki yang terlihat sangat marah.
"Aku beneran kerja kelompok. Teman temanku pada ketoilet. Sedangkan 2 belum dtg" ucap Sarada tenang. Dia sangat bersabar menghadapi Kawaki. Karena Sarada tau bahwa Kawaki itu kelewatan overprotective dan sangat cemburuan.
"BOHONG ! KAU SELINGKUH DARIKU !! PADAHAL AKU SUDAH SETIA PADAMU !!" Teriak Kawaki dengan nada yang meninggi. "Aku jujur padamu, percayalah" ucap Sarada meyakinkan. "AKU TAU KAU BOHONG ! KAU SELINGKUH DGN SAHABAT SIALAN MU ITU !" Seru Kawaki masih tak percaya. "Aku berani sumpah klo aku gak selingkuh !" Seru Sarada. Harga dirinya sedikit terluka. Dirinya seolah tidak dihargai. Padahal dia sudah jujur. "Klo gitu, kau pilih ! Antara aku ato si kuning sialan itu !" Suruh Kawaki

'Kawaki atau... Boruto ? Apa yang harus kupilih ? Pacar ku ? atau sahabatku ? Bagaimana caraku memilihnya ? Aku bingung sekali. Siapa yang harus kupilih ?' Batin Sarada. Bimbang. Ia sangat bimbang. Di satu sisi dia mencintai pacarnya. Di sisi lain, dia sangat menyayangi sahabat kuningnya itu. Lalu Sarada mengingat kejadian beberapa hari lalu

Flashback
"Kalian kalau disudutkan oleh dua pilihan dan harus memilih 1... kalian bakal pilih apa ? Pacar atau Sahabat ?" Tanya Keiza. Boruto dkk sedang main ke tempat Naruto. Kebetulan semua Uzumaki lagi pada ngumpul. "Eum, aku sih sahabat -ttebasa" jawab Boruto. "Boro boro lu mau pilih pacar, orang lu nya aja jomblo" ucap Sarada. "Ngenes pulak" tambah Inojin. "Jleb" ucap Chocho. Mitsuki hanya tersenyum. "Aku sih tergantung, klo satunya Fake Friend, maka aku pilih pacar. Klo Fake Boy Friend, aku pilih teman" ucap Chocho. "Eum, aku mah liat liat dulu. Mana yang paling dekat dgn ku... apakah temanku atau pacarku" ucap Mitsuki. "Aku... ga tau mau pilih apa" ucap Sarada. "Mendoukusei, emang kenapa kau nanyain kek gitu ?" Tanya Shikadai. "Cuma pengen tau aja. Klo gue sahabat pastinya. Klo mama ?" Tanya Keiza pada mamanya yg baru lewat.

"Eh ? Mama ? Yha... kalo mama sih ikutin kata hati aja" ucap Keina. "Klo kata hati kita dua duanya ?" Tanya Sarada. "Klo gitu, pilih mana yang bisa membuat kita nyaman, yang selalu mengkhawatirkan kita, yang selalu menghibur kita, yang selalu melindungi kita, yang selalu ada kapanpun disaat suka maupun duka. Dan... siapa yang selalu membuat kita bahagia." Ucap Keina. "Memang pantas Tante menguasai Khotbah No Jutsu" ucap all(-Keiza). Keiza tersenyum khas Uzumaki saat mendengar ucapan mamanya.
End of Flashback

'Terima kasih, tante Keina. Akhirnya aku tau mana yang harus kupilih.' Batin Sarada sambil tersenyum tipis.

Sarada menarik napas perlahan. "Aku pilih... Boruto" ucap Sarada. Mendengar hal itu, emosi Kawaki naik dan semakin marah ke Sarada. Prasangkanya jadi benar (bagi Kawaki). "TUH KAN ! KAU SELINGKUH ! MANA ADA ORANG YG DITANYAI PILIH PACAR ATAU SAHABAT DIA MALAH PILIH SAHABAT ! KAU BENAR BENAR SELINGKUH ! DASAR PELACU* !!" Seru Kawaki memaki Sarada. Emosi Sarada mulai terpancing. "KAU ! BAGAIMANA BISA KAU MEMANGGIL PACARMU DGN SEBUTAN PELA*UR ! AKU TIDAK SELINGKUH ! BERKALI KALI KUKATAKAN ! AKU TIDAK PERNAH MENGKHIANATIMU ! LAGI PULA AKU MEMILIH BERDASARKAN SIAPA YG SELALU MEMBUAT KU NYAMAN ! SELALU MENGHIBURKU ! SELALUMELINDUNGI KU ! SELALU ADA UNTUKKU ! Dan... selalu membuatku bahagia dan senang." Ucap Sarada diawali dgn nada tinggi lalu akhirnya dgn nada lemah. "Aku juga melakukan semua itu !" Seru Kawaki.

"Tidak selama dan tidak setulus Boruto" ucap Sarada. Kawaki terdiam. Memang dia melakukan itu dgn mengharapkan imbalan, yaitu tubuh Sarada. Lalu Sarada menarik napas dalam dalam dan menghembuskannya perlahan. "Kawaki... sepertinya kita harus putus" ucap Sarada. "APAA !? TPI AKU TIDAK MAU PUTUS !!" Seru Kawaki. Jujur, dia masih mencintai Sarada. Atau hanya sekedar nafsu belaka.
"Kita putus. Maafkan aku bila aku egois, memutuskan hubungan secara sepihak" ucap Sarada. "Dan sekali lagi maaf, sepertinya aku tak pernah mencitaimu" lanjut Sarada lalu pergi meninggalkan Kawaki yg masih shock.