Exchange

2.2K 78 2
                                    

"Misi kalian adalah mengambil gulungan, apapun yg terjadi kalian jangan membukanya -dattebayo !" Titah Naruto pada tim 7. "Ha'i" ujar tim 7. Lalu mereka berangkat
"Huh, dasar. Ga ada misi menarik apa ?" Ucap Boruto saat dalam perjalanan. "Urusai, kamu ini ngeluh terus. Gak bisa diem apa ?" Ucap Sarada. "Baik, aku diam"
"Ayolah, semakin cepat selesai semakin bagus" ucao Mitsuki. "Ya, tunggu. Itu mereka !" Seru Sarada.
"Klo gitu ayo kalahkan mereka dgn cepat -ttebasa. Kagebunshin no jutsu" ujar Boruto
"Hebi mikazuchi"
"Shannaroo !!"
"Rasengan"


"Akhirnya, selesai -dattebasa. Ngomong kalian mau mai kerumahku gak ?" Undang Boruto. "Boleh, aku udah lama ga ketemu Hima" ucap Sarada. "Aku ikut" ucap Mitsuki. "Oke, ayo pulang dan melapor ke tou-san" ajak Sarada.

.
.
.
.
.

"Kerja bagus -ttebayo. Boruto, bawa gulungan ini pulang. Dan kasih ke tantemu. Ingat ! Jangan di buka -dattebayo !" Perintah + peringat Naruto. "Baik -ttebasa. Tou-san, aku mau mengajak mereka berdua kerumah ya ?" Izin Boruto. "Baiklah -dattebayo, hati hati"
'Ceklek' pintu tertutup. "Haahh 😥, aku harus menyelesaikan seluruh dokumen ini dng cepat -ttebayo"

Sementara itu
"Nii-chan, hai" sapa Himawari. "Hima, habis darimana ?" Tanya Sarada. "Dari rumah tante Keina, ngasih pudding" jawab Himawari. "Tokorode, kalian mau kemana ?" Tanya Hima. "Main kerumah mu" jawab Mitsuki. Himawari hanya ber-oh ria. "Kak, gulungan apa ini ?" Tanya Himawari sambil mengambil gulungan di tas kecil Boruto. "Hima ! Jangan dibuka -dattebasa !" Larang Boruto ingin mengambil gulungan itu. Tapi terlambat, Himawari udah membuka gulungan tersebut. Lalu cahaya keluar dari gulungan itu. Lalu...
Boruto dan Himawari pingsan. "BORUTO !!! HIMA !!!" Seru Mitsuki dan Sarada panik. "Ayo bawa kerumah mereka. Kau gendong Boruto ! Aku gendong Hima !" Seru Sarada. "Baiklah, ayo" lalu mereka berdua pergi kerumah Boruto.

Skip
'Ugh, dimana aku ?' Batin Boruto. Dia lalu duduk. "Ini di kamar Hima, mana Himawari" gumam Boruto. Dia lalu menuju pintu kamar. Dia menengok ke kaca. "HUWWAAHHH !!! AKU JADI HIMAWARIII !!!" Teriak Boruto yang ada dalam tubuh Himawari. "Ada apa Hima ?" Tanya Hinata yang datang. "Mama, ini aku. Boruto !" Seru Boruto. Lalu terdengar teriakan dari kamar Boruto. "KYAAA !!! AKU JADI KAK BORUTOO !!!" Teriak Himawari yang berada dalam tubuh Boruto.

.
.
.
.
.

"Jadi... kau adalah Boruto dan kau adalah Himawari ?" Tanya Sarada sambil menunjuk BoruHima bergantian. "Iya" jawab kakak beradik itu kompak. "Aku mengerti sekarang. Alasan Nanadaime-sama melarang kita membuka gulungan tersebut." Ujar Mitsuki. "Terpaksa kalian menunggu Naruto-kun pulang" ucap Hinata. "Oh tidak. Aku gak mau" ucap Boruto. "Tapi ini menarik" ucap Himawari. "Menarik dengkulmu !" Seru Boruto. "Hihi" Himawari terkikik. "Emang kenapa kau gak mau bertukar tubuh, Him-jaa na kute, Boruto ?" Tanya Sarada. "Gak mau ah. Kau kan tau Hima itu usil !" Seru Boruto. "Apa masalanya ?" Tanya Mitsuki. "Ugh, ituu..."

'Masalahnya gue selalu curhat tentang Sarada ke dia, uhh. Di pasti akan melakukan hal aneh untuk menggoda ku dan Sarada' batin Boruto. "Itu apa ?" Tanya Sarada. "Haaahhh... lupakan saja"
'Hihi, aku tau apa yg kau pikirkan wahai kakakku. Aku akan sedikit menggoda kalian' batin Himawari. 'Ayo mulai hihi' bati Himawari.

"Sarada-chan, bisakah aku memegang tangan mu ?" Tanya Himawari. "!!" Sarada blushing lalu mengangguk. Lalu Himawari dalam tubuh Boruto memegang tangan Sarada. Wajah Sarada sudah saangaaddd merah.
'Dia Himawari-chan, dia Himawari -chan, dia Himawari-chan' batin Saradamenguatkan diri. "Terima Kasih Sarada-chan" ucap Himawari sambil memeluk Sarada. "Shannaro ~" gumam Sarada dipelukan Boruto yang adalah Himawari "AARRGGGGHHHHH !! HIMAWARII !!! ITU TUBUH KUUU !!!!!" Seru Boruto. "Jika Boruto tak pernah kembali ketubuhnya maka..." gumam Sarada lalu membayangkan Himawari yang adalah Boruto memegang pipinya sambil bilang "jangan khawatir, aku akan menjaga dan melindungimu"

'Ceklek' pintu depan terbuka. "Hai kalian" ucap Keina saat masuk ruangan, dia bersama Keiza dan Reina juga Naruto yang baru pulang dari kantor. "Oh ya, Boruto mana gulungannya ?" Tanya Naruto. "Gulungannya dibuka oleh Hima. Jadi kami berdua bertukar tubuh" jelas Boruto. "Are ? Klo begitu ini Hima dan inu Boruto. Huh dasar. Kalian klo mau tukar tubuh kembali harus mengambil gulungan di dekat sungai yang ada di hutan. Aku menyimpan gulungan 1 lagi disana. Kaliam harus cepat sebelum 12 jam. Atau kalian ga bakal bisa balik lagi ketubuh kalian !" Seru Keina. "Aku akan ikut kalian" seru Naruto.

Sekip
"Apa kau melihatnya Sarada-chan ?" Tanya Himawari. "Sebentar... di sana" ucap Sarada. "Ayo ambil gulungan tersebut" ucap Boruto. "Boruto ! Damee !" Larang Sarada. Lalu Boruto meninjak kertas bom. Dan alhasil meledak. Ada boneka yang aktif karena ledakan itu. Boneka itu adalah penjaga gulungan tersebut. "Uhuk uhuk, makasih Sarada" ucap Boruto. Lalu mereka bertarung. Hima mengendap endap menuju gulungan tersebut. "Berhasil, nii-chan, aku mendapatkannya !" Seru Himawari. "Aku kesana" lalu Hima membuka gulungan tersebut. Kemudian muncul cahaya dari gulungan tersebut. Dan "bagus, aku sudah kembali ke tubuh ku" seru Boruto. "Huh, ga menarik lagi" ucap Himawari. Boruto yang melihat Sarada diserang oleh 4 boneka sekaligus langsung menolongnya.

Lalu Sarada kecapean dan mau jatuh. Boruto langsung memegang pundak Sarada untuk menopangnya. "Terima kasih sudah menyelamatkan kami -ttebasa" ucap Boruto. "Boruto !! Kau sudah kembali ke tubuhmu !?" Seru Sarada. "Yeah" ucap Boruto sambil berkedip. "Awas !" Ucap Naruto lalu membuat rasengan. Dan mengarahkannya pada Boneka yang mau menyerang BoruSara.
'Brakk' boneka tersebut hancur
"Baguslah. Tubuh kalian sudah kembali, ayo pulang kalian"

End
Haha, gajeh beut chap kali ini
BoruSara nya dikit lagi. Maafkeun saya ya.

Bonus :

See You Next Time

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

See You Next Time

#GantiSapaan :v

GR Squad ( Gesrek Roman Squad )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang