Seorang gadis berambut raven dan berkaca mata merah memasuki minimarket. "Wihh, lagi diskon nih. 6.500 Rp. Beli 9 ahh" ucap Sarada. "Aku minta ya -ttebasa" ucap pisang + duren, eh, maksudnya Boruto. "Ga boleh" balas Sarada sambil memutar kepalanya ke samping kanan dan melihat Boruto. "Heh ! Ntar gendut lohh, klo makan pocky sebanyak itu -ttebasa !" Seru Boruto berusaha membujuk. "NANII !!" Seru Sarada sambil memgeluarkan aura mematikan, klo Kei sih, nyebut nya devil mode :v. "E-eh... Ma-mak-maksudku bukan begitu -ttebasa ! Ma-maaf kan aku" ujar Boruto gugup. 'Bahaya klo Sarada marah, bisa bisa konoha hancur karena dia ngamuk -dattebasa' pikir Boruto. (Sekedar info, disini umur mereka dah 18 tahun. Sarada udah mengaktifkan Mangekyou Sharingan dan susanoo tentunya. Tpi Boruto juga dah berhasil nguasain jougan.) Lalu Sarada tenang kembali. "Ya elah Saraa, minta dikit ae kok. Klo Chocho pasti iyee. Mintanya beratus bahkan beribu ribu pck. Padahal cuma beli 10 -ttebasa. Tpi walo dah makan segitu banyak tetep gak bakal kenyang -dattebasa" ucap Boruto kembali membujuk Sarada + mengejek Chocho
Sementara itu, di Ichiraku Ramen "Hatchoo" Chocho bersin sampe tuh ramen terbang n akhirnya jatoh. "Yahh, ramen ku" ujar Chocho. "Kenapa beb, ku pesenin lagi aja" ujar Mitsuki. "Iya makasih cayang" ucap Chocho dgn nada genit + manja. "Btw, kamu pilek ?" Tanya Mitsuki. "Gak, ayo makan lagi" ucap Chocho saat ramen ke 91 nya dateng. "Baiklah"
Balik again ke BoruSara. "Ya ? Yaa ? Pliss -dattebasa" ujar Boruto masih ingin meminta pocky. (Dasar anak kos emang, mentang2 akhir bulan jadi pen ngirit :). Wlo Boruto bukan anak Kos :v) Abaikan "Ga, sekali tidak tetep No" ujar Sarada. "Aahh, pelit ama sihh. Ama pacar ndiri ugha" ucap Boruto masih membujuk. (Kek inget temen :') "Bodo" bales Sarada dan menatap Boruto sambil menjulurkan lidah. "Huh, gagal dah. Seharusnya aku gunain Moe Kawaii no Jutsu ciptaan tante Kei -tttebasa. Terpaksa beli sendiri." Ujar Boruto. Setelah membayar pocky milik masing2, BoruSara pergi menuju ke tempat khusus. Yaitu taman deket kantor hokage. Saat mereka sampai, ternyata tamannya sepi beutt. Kek hati gw #plak. Malah baper :'3
Cuma ada mereka ber2 di taman itu. "Wih, tumben sepi -ttebasa. B nya rame mulu" ucap Boruto. Sarada hanya diem dan cuek. Lalu mereka duduk di salah satu pohon yg ada di taman itu. Lebih tepatnya, Sarada duduk di rumput sambil nyandar ke pohon. Sementara Boruto duduk di atas dahan. Lalu mereka memakan pocky mereka. Boruto melihat Sarada menahan pockynya dgn giginya. Boruto tertegun dan merasa gemashh. 'Uuh, gemesshhhh beetttt -dattebasaa' batin Boruto. Boruto lalh turun dan duduk di samping Sarada.
"Nawhy ? Kok turun ? Mo nyium ?" Tanya Sarada. "GR, orang w cuma mau duduk disini kok. Diatas banyak semut rangrang." Jawab Boruto setengah jujur. 'W gak bo-' Boruto yg ngebatin dalem hati terpotong oleh Sarada. "Bohong, modus aja lu Bor. Udahlah ngaku aja." Ucap Sarada. "Heh, Nehii layaw. W serius, g bohong. Beneran kok, sumpah. Tpi wajar ae klo gua digigit semut. Orang gw nya manis gini" ujar Boruto dgn persentase ke-PDan 918279299%. "Anjirr, gua mo muntah. Eneg denger omongan lu" ucap Sarada. "Yeehhhh, gini gini juga kamu pacarin" balas Boruto. "Sejak kapan ya ? Btw, kita kenal ya ? Kok w lupa ?" Canda Sarada. Mendadak amnesia. Boruto sweatdrop. "Huh, awas lo. Ntar amnesia beneran." Peringat Boruto. Sarada tak mendengar dan tetep memakan pockynya. Sarada menggigit pockynya lalu mengarahkannya ke Boruto. Boruto mendekatkan dan memiringkan kepalanya. Sarada menutup matanya, lalu...
"Sar, nih bulu mata lo rontok" ucap Boruto sambil menunjukkan bulu mata Sarada yg rontok. Sarada membuka matanya dgn malas. Ia lalu sweatdrop. 'Huh, kirain mo nyium. Dasar php' ucap Sarada dalem hati. "Eciyee, kirain mo nyium ya ? Tertypu kamu" Goda + ejek Boruto. "Grr, kau !" Sarada menggeram sebel. Wajahnya memerah antar kesal dan malu. Kesel karena Boruto mengoloknya dan malu karena niatnya ketempean :'. Sarada telah siap untuk nge -"shannaro" Boruto. Tapi Boruto melanjutkan omongannya. "Lagian, w kagak mao lagi ngelakui pocky kiss. Ntar kek bulan lalu" sambung Boruto. Sarada mengingat ngingat kejadian bulan lalu.
Flashback
Boruto dan Sarada tengah kencan di tempat yg sama. "Eh, Sarada. Pocky kiss yuk" ajak Boruto. "Pocky kiss ? Paan tuh" tanya Sarada. "Ciuman pocky" jawab Boruto. Sarada nampak berpikir. "Ok, tapi cari tempat sepi dulu. Malu tau kalo diliat umum" ujar Sarada. Lalu mereka menuju tempat yg sepi. "Lalu, mana pockynya ?" Tanya Sarada. Boruto mengeluarkan sekotak pocky rasa matcha. Lalu dia membuka dan menggigit pockynya dan mengarahkannya ke Sarada.
Boruto mendekatkan wajahnya ke wajah Sarada. Sarada membuka mulutnya dan mencium Boruto. Mereka berciuman sambil memakan pocky. Kemudian, "uhuk uhuk, Sarada. Aku... keselek. Uhuk... uhuk..." Boruto keselek pockynya. "Pfhh, kau ini. Dasar" lalu Sarada mencari minum dan memberikannya ke Boruto. "Makasih, sayang" ucap Boruto. "Hn
End of Flashback
"Buahahaha" Sarada tiba tiba terkakak karna mengingat kejadian itu. "Ugh, diem. Jan ketawa" ujar Boruto sambil menutup wajahnya dgn ke2 tangannya. "Oh, ayolah. Hihi... itu lucu tau" ujar Sarada sambil sedikit terkikik geli. Lalu Sarada kepikiran buat melakukan pocky kiss sekali lagi. "Boruu, aku pen lagi." Ucap Sarada manja. "Huh ? Mau apa-dattebasa ?" Tanya Boruto. "Pocky kiss" jawab Sarada. "Gak ah" tolak Boruto. "Pliss" ucap Sarada sambil menggunakan jurus moe kawaii + puppy eyes. "Ck, mata ituu.... okok, kau menang sayang." Ujar Boruto pasrah. "Yattaa"
Sarada mengambil 1 buah pocky. Lalu menggigitnya. Wajah mereka semakin dekat. Lalu mereka mulai berciuman. Tergolong ciuman yg lama. Selama 1 menit. Setelah selesai berciuman, mereka berdua menghirup oksigen dgn rakus. Wajah mereka telah memerah. "Gak keselek... hosh... kan ?" Tanya Sarada. "Hmm" lalu Boruto mencium jidat lebar Sarada. "Makasih sayang"
. . . .
Tamat
Yups, ini dia. Siapa nih yg masih bangun jam segini. Kei tahan kantuk demi kalyan :). Hehe. Jan lupa VOTE AND COMMET. Eit, kali ini gak jebol capslocknya :v. Makasih buat yg udah vote dan komen. Ok, kembali apdet hari sabtu depan. Jaa ne
Bonus :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
