19.

2K 380 32
                                    

Play yang dimulmed yaa

.
.
.
.

"A anterin ayo ihh, bentar lagi nih." Dari 10 menit yang lalu Chaeyeon bujukin A Lino terus biar mau nganterin dia. Tapi dasarnya kebo jadi ngga mau gerak sedikitpun.

"Ganggu aja sih biasanya juga sama Jisung atau sama Seungmin." Jawab Lino masih sambil tiduran dikasur dan meluk guling.

"Ya mumpung aa dirumah ih." Emang A Lino kuliahnya diluar kota jadi ngga pernah nganterin Chaeyeon sekolah.

"Sekali aja ya."

"Iya iya buru ntat telat."

Dengan nyawa yang masih belum sepenuhnya kekumpul, Lino pun jalan kekamar mandi buat cuci muka sementara Chaeyeon keluar dari kamar kakaknya.

-0-

"Chaey sorry banget gue ngga ngabarin dulu gue ngga jadi jemput lo." Han ngambil tempat duduk disebelah Chaeyeon.

"Ngga papa."

"Lo kenapa sih? Kalo marah mah bilang aja."

"Ya ngga ngapain marah juga." IYA GUE SEBEL BANGET SAMA LO -jerit Chaeyeon dalam hati.

"Yaudah. Besok bareng ya ke ultah kim."

"Emang besok?"

"Iya."

"Astaga gue belum beli kado." Chaeyeon ngacak rambutnya. Bisa bisanya dia baru inget belum beli kado buat kim.

"Sans, ntar pulang sekolah gue anterin."

"Yaudah lo yang nawarin ya, awas aja kalo ngga jadi." Ucap Chaeyeon sambil nunjuk nunjuk muka Han.

"Iya kapan gue omong doang."

"Akhir akhir ini." Batin Chaeyeon.

"Iya udah sana balik." Chaeyeon ngedorong dorong bahu Han.

Gimana sih ini Chaeyeon antara masih pengen sama Han tapi juga kesel mulu bawaannya.

Bukan karena Chaeyeon masih baper sama Han, Chaeyeon mah sadar diri aja. Chaeyeon udah mulai ngebuang perasaannya kok.

"Yaudah gue balik jangan kangen."

Han udah berdiri tapi bukannya balik ke kelas dia malah diem beberapa menit dan kemudian melakukan serangan mendadak.

"Rambut lu bau banget anjir, keramas kek." Han nyium kepala Chaeyeon dong.

"Brisik udah sana pergi."

Chaeyeon dorong dorong badan Han sampe cowo itu keluar dari kelasnya.

-0-

"Nih pake helmnya." Han ngasih helm ke Chaeyeon. Ternyata bener dong ngga omdo Han mau nemenin beli kado.

"Tumben lo ngga pulang duluan." Tanya Chaeyeon sambil make helm dikepalanya.

"Kan gue udah bilang mau nemenin lo."

Chaeyeon hanya ber oh ria.

"Yaudah ayo jalan." Chaeyeon udah siap duduk dijok belakang motor Han.

Han narik lengan Chaeyeon biar pegangan dipinggangnya dan kemudian mulai ngejalanin motornya.

-0-

"Udah dapet?"

"Udah nih." Ucap Chaeyeon sambil nunjukin paper bag ditangannya.

"Ehh coba deh." Han narik pergelangan tangan Chaeyeon dan makein gelang ke tangan Chaeyeon.

"Bagus ngga?"

"Bagus kok."

"Ngga salah pilih nih, gue bayar dulu deh."

"Yaudah sana."

"Ehh mau juga ngga?"

"Kirain yang itu buat gue." Batin Chaeyeon.

"Ngga usah mending lo traktir gue makan."

"Iya bener juga, gue laper banget. Lo duluan deh ntar gue nyusul."

Chaeyeon cuma nganggukin kepala dan langsung jalan ke restoran junk food. Chaeyeon udah bilang daritadi pengen banget makan ayam crispy.

Chaeyeon sengaja ngga pesen dulu soalnya dia ngga mau bawa nampannya. Biarin Han aja yang bawa.

Dan ngga lama kemudian Han dateng dan langsung Chaeyeon suruh pesen. Kaya udah lama banget Chaeyeon sama Han ngga makan diluar bareng padahal baru beberapa hari. Chaeyeon cuman pengen puas puasin harinya sama Han sebelum mereka ngga bisa sedeket ini lagi.

"Ehh ngelamun aja ntar kesambet loh." Han ngelambai lambain tangannya didepan muka Chaeyeon.

"Ehh." Chaeyeon tersadar dari lamunannya. "Mana ayam gue?"

"Tuh." Han menunjuk dengan dagunya kearah piring yang berisi ayam dan nasi.

"Maacih Hanjis." Chaeyeon makan dengan lahapnya. Sementara Han cuman ngeliatin sambil nopangin kepalanya ditangan. Sesekali cengengesan ngeliatin Chaeyeon yang makannya kaya ngga makan seminggu.

"Makan dih, malah cengengesan."

"Lo belum makan seminggu apa gimana?"

"Ya menurut lo."

"Iya."

Chaeyeon memutar bola matanya malas. "Udah ih sana makan, abis ini langsung pulang."

"Siap bos."

-0-

"Chaey."

"Hmm." Chaeyeon ngejawab panggilan Han dengan gumaman singkat.

"Chaey."

"Iya kenapa sih."

"Gue akhir akhir ini jarang main sama lo ngga sih?" Han mundurin sedikit kepalanya biar Chaeyeon denger. Mereka masih dijalan pulang dan keganggu banget sama suara kendaraan lain.

"Ya menurut lo aja."

"Jawab serius dong Chaey."

"Iya sih beberapa hari kebelakang kita jarang main bareng."

"Sorry."

"Kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Kenapa minta maaf?"

"Ngga tenang aja rasanya, gue takut lo tiba tiba ngejauh dan abis itu pergi."

"Pergi apaan sih, gue tetep disini kok. Kapan pun lo butuh gue, gue bakalan tetep ada buat lo."

"Thanks Chaey, tetep jadi temen gue ya."

Chaeyeon ngeratin pegangannya dipinggang Han dan nyenderin kepalanya dipunggung Han. Chaeyeon nganggukin kepalanya beberapa kali sebagai jawaban kalimat Han tadi.

Chaeyeon kaya tersadar dengan kenyataan bahwa dia ngga boleh kelewat batas, dia harus tetep jadi temen bagi Han. Ralat, cuma bisa jadi temen Han sampe kapanpun.

TBC

[1] Just A Friend To You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang