Dewa Tessos akan mengutukku sendiri. Dia akan memotong jiwaku yang rusak dari tubuhku seperti mesin penuai. Bakar aku selamanya di kedalaman dunia bawah. Maafkan aku Saudara, maaf untuk takdir kematianku yang menodai tanganmu.
—Halaman Terakhir, Catatan Buku Harian Putra Mahkota Grishold
Dua prajurit yang mengawalku ke istana memakai baju zirah dengan pelindung dada perak yang diukir dengan simbol pengawal pribadi kerajaan, pohon zaitun dengan lima cabang subur, wyvern hitam melayang di atasnya. Masing-masing cabang untuk mengambarkan lima wilayah besar Grishold. Ryohan, Jadecliff, Celdron Gap, Briar, dan Cenesty. Dan wyvern untuk menghormati pasukan udara mematikan Grishold. Aku belum pernah melihat wyvern dari dekat tapi itu sering melintas di langit Jadecliff, begitu tinggi hingga bahkan dari tebing tertinggi batu giok wyvern itu tampak kecil. Semua orang telah mendengar bagaimana pasukan udara Grishold menghancurkan sebuah kerajaan, pengepungan sepuluh hari kerajaan Tananian yang jauh di utara. Sekarang tanah itu jatuh diperbudak mungkin bernasib lebih buruk dari orang-orangku.
Aku mengusir pikiran itu dan lebih memperhatikan lorong yang aku lewati, mereka membawaku ke sayap barat istana, kediaman Putra Mahkota. Raja ada di sisi yang lain, sayap timur, tempat yang menurut orang-orang memiliki keindahan yang menipu. Tentu saja ruang takhta ada di sana, tempat banyak pemberontak mendapatkan vonis mati mereka sebelum eksekusi di halaman kerajaan. Hukuman di tiang gantungan, pembakaran, dan pemenggalan kepala aku tidak bisa menghitungnya. Pikiran tentang hal itu membuatku ingat apa yang dikatakan Lis. Pangeran memenggal saudaranya sendiri. Benarkah itu? Tapi apa yang dikatakan kerajaan tidak seperti itu, Pangeran Leander mati karena penyakit, jantung yang lemah, tidak dapat bertahan hidup. Namun setelah semua kekejian yang aku lihat, tidak akan mengejutkan untukku jika kerajaan memintal kebohongan untuk menutupi Putra Mahkota baru mereka.
Lalu jika itu benar apa yang bisa aku lakukan? Aku tidak bisa membunuh Putra Mahkota begitu saja, bahkan jika aku bisa itu tidak menyelesaikan satu masalah pun. Mungkin baik jika monster saling bunuh, baik jika mereka saling menghancurkan satu sama lain. Dan jika Pangeran Priam memang semengerikan itu maka akan bagus jika aku memiliki mata padanya. Simpan musuhmu dekat, itu yang selalu Ayahku katakan. Aku berjanji pada Lis untuk memberi tahunya jika ada yang mencurigakan tapi selama Pangeran tidak keluar jalur aku akan menyimpan semua pengetahuan untuk diriku sendiri.
Kami berakhir di depan pintu sebuah kamar, prajurit yang mengantarku membuka pintunya dan sudah ada dua pelayan wanita di dalam. Prajurit bergumam padaku kalau Pangeran akan segera menemuiku dan akhirnya aku ditinggalkan. Dua pelayan itu mendekat, satu lebih muda dari yang lain, rambut mereka dibentuk menjadi sanggul ketat yang tinggi, gaun cokelat sederhana terlihat pas di tubuh mereka, yang lebih tua akhirnya mulai bicara lebih dulu.
"Adakah yang bisa kami lakukan, Lady?" Aku berjengit pada panggilanku tapi menekannya dan menggeleng.
"Tidak, aku ingin berbaring beberapa saat sebelum pertemuan dengan Pangeran. Jadi kalian bisa pergi, aku akan memanggil kalian jika aku butuh sesuatu." Mereka berdua membungkuk, menghilang ke balik pintu. Ketika aku sendirian, mataku mulai memindai kamarku. Ada dua pintu lain, satu mengarah ke sebuah kamar mandi, dan yang lain terkunci. Ada pintu kaca yang mengarah ke balkon kecil di luar. Lemari yang penuh dengan gaun sutra yang halus dan cerah, meja rias dengan cermin lebar. Sebuah lukisan, potret dari Raja dan Ratu duduk di singgasana ruang takhta, tergantung di dinding. Aku membuka tiap laci, mencari apa pun untuk senjata tapi tidak ada. Bunyi 'klik' pintu membuatku waspada dan berbalik ke arah suara. Pintu yang sebelumnya terkunci kini terbuka dan Putra Mahkota berdiri di sana. Aku menatapnya, terdiam untuk beberapa saat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rose In the Mist and Flame [ REPOST ]✔
Science FictionUpdate setiap hari Fantasy || Romance || Young Adult Grishold tempat di mana mimpi buruk hidup dan bernapas. Rosemary Roe baru saja jatuh lebih rendah di dalam hidupnya. Diseret oleh prajurit kerajaan Grishold untuk tinggal di rumah pembibitan, Ros...