Bab 13

2.6K 218 28
                                    

HAI JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YA.... I LOVE U MUANYA....

😍😍😍😍

Ivan dan Antonio pergi dari tempat yang indah itu, mengingat hari sudah sore dan pasti Natalia juga akan mencari-cari Ivan. Antonio dan Ivan sudah sampai di depan Mansion, Antonio berpisah dengan Ivan. Tapi sebelum Ivan pergi Antonio melemparkan senyuman termanisnya. Tanpa di sadari seseorang memandang sinis dari balik jendela. Ivan masuk kedalam Mansion, dilihatnya Natalia tengah melipat tangan didada nya dan memandang penuh selidik kearah Ivan.

"Dari mana saja kau? Sudah aku peringatkan berkali-kali denganmu untuk tidak berdekatan dengan pria itu,tapi kau masih berdekatan dengannya!" ujar Natalia marah.

"Maafkan saya nyonya. Saya tidak sengaja bertemu dengannya di depan, tadi saya pergi bersama keluarga Martines, pas saya mau masuk kedalam, saya tidak sengaja bertemu denganya." balas Ivan tanpa ada keraguan sedikitpun.

"Semoga saja seperti itu, jika kau berbohong. Aku tidak akan memafkanmu," ujar Natalia.

Natalia berlalu pergi setelah mengatakan hal itu kepada Ivan, Ivan hanya mengangguk mendengar perkataan Natalia. Hari sudah malam, semua penghuni Mansion bergegas akan tidur. Jam sudah menunjukan pukul 00.00, Ivan merasakan haus yang teramat sangat, dia memumutuskan untuk keluar kamar dan mengambil air minum. Ivan menuruni anak tangga, suara decit tangga terdengar samar-samar.

Ivan sampai kedapur, dia melihat sekelebat bayangan diluar. Ivan keluar dan ingin mencari tau siapa orang diluar itu. Ivan terus berjalan mengikuti bayangan hitam itu, bayangan itu masuk ketempat yang lebih gelap dan menuju ke sebuah pohon yang daunnya lebat. Ivan menyibakkan semak dedaunan, salah satu ranting dan daunnya menyentuh wajah Ivan. Ivan menyentuh pipinya, pipinya basah, dan dia mencium noda lembab itu. Aromanya amis itu adalah darah. Ivan menyentuh batang pohong itu, ternyata juga lembab dan lengket.

Bau karat khas darah sangat menyengat di indra penciuman Ivan. Tiba-tiba dahan-dahan pohon itu bergerak dan merambat menyentuh Ivan, mengikat Ivan dan berubah menjadi asap hitam yang berbicara kepada Natalia. Ivan merasa tercekik, Ivan berusaha lari dan meronta dari asap itu. Pandangan Ivan mulai mengabur, dia berusaha membuka matanya agar tidak tertidur. Asap hitam itu terus menggulung Ivan dan membawanya semakin dalam.Ivan merasa sudah tidak kuat lagi, Ivan memejamkan matanya dan...

DUUUUUUUUAAAAAARRRRR
SPLAAAAAASSSSHHH
WUUUUUUUUUSSSSS

Cahaya putih menyilaukan keluar dari dada Ivan. Asap hitam itu melepaskan Ivan, asap hitam itu masih berputar-putar dan akan melahap Ivan lagi, tiba-tiba mata Ivan sudah berubah dan dia menyerang asap hitam itu lagi.

SPLAAAAASSS SRUT SRUT

Ivan terus menyerang asap itu, Asap itu menyusut dan hilang. Ivan kembali kedalam keadaan semula. Ivan akhirnya tersadar dia langsung berlari kedalam Mansion dan kembali tertidur. Diam-diam sepasang mata menyaksikan Ivan dari balik jendela.

"Ternyata kau memiliki sesuatu yang menakjubkan Ivan!" gumam orang itu dalam hati, dia menyeringai dengan wujudnya yang sangat cantik. Akal liciknya pun langsung muncul.

Ivan sudah kembali kekamarnya, dia berusaha memejamkan matanya dan mencoba untuk tertidur. Kejadian barusan membuatnya takut untuk tidur. Dia menatap cermin di kamarnya, tiba-tiba muncul bayangan wajah Caniago Delakontesa di cermin itu. Ivan mengucek matanya dan memastikan itu hanya ilusi, tetapi setelah dia meneliti itu benar bayangan wajah Caniago Delakontesa. Ivan melihat dengan seksama, dia melihat seseorang menarik bahu Caniago dan membekap mulut Caniago.

Ivan terus melihat dan menyaksikan kalau orang itu terus menyeret Caniago, Ivan berusaha menolong Caniago dan mengulurkan tangan kearah cermin. Tapi nihil tangan Ivan tidak mampu menembus cermin itu, Ivan tidak tau apa yang harus dia lakukan, bayangan Caniago didalam cermin meronta kesakitan saat orang berjubah hitam itu menyiksa Caniago.
Caniago tewas, Ivan hanya menatap frustasi dengan apa yang ia lihat. Ivan pingsan dan tidak sadarkan diri, ketika dia terbangun, hari sudah siang. Ivan buru-buru keluar dari kamarnya dan segera menuju kedapur. Kali ini Ivan sudah tidak perlu membersihkan Redrigos si boneka itu. Itu semua karena natalia sendiri yang memintanya.

[BL]-THE MANSION VANHOLTEN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang