Awal dari perjuangan

20 2 2
                                    

"berjuang itu memang melelahkan tetapi diam melihat dia terluka itu lebih menyakitkan "

Ibu dina sekarang berada di ambulan bersama putrinya, putri yang sangat ia sayangi, harta paling berharga dihidupnya.

"tenang sayang, mama disampingmu"lirihnya hampir tak terdengar.

Setelah sampai di rumah sakit zitha langsung masuk ruangan,dan mamanya tidak boleh ikut. Dokter hanya mengatakan agar saya bisa memeriksa putri anda. Dina menangis sambil menatap pintu kaca didepannya melihat putrinya terbaring lemah belum sadarkan diri, namun tiba-tiba

Drettt drettt. Ponselnya zitha berbunyi seperti tanda panggilan masuk. Ya tadi dina mengambil ponsel zitha karena panik untuk menelepon ambulan. Beliau mengeser tombol hijau dilayar hp.

"hallo zitha"ujar suara laki-laki disana. Mama zitha sangat terkejut tidak menyangka bahwa zitha memiliki teman laki-laki setaunnya dia hanya memiliki satu teman laki-laki itupun saat dia masih kecil.
"hallo"suara dari sebrang membuyarkan pikiran mama zitha.
"hallo, ada apa ya? Saya mamanya zitha"ucapnya.
"oh maaf tante saya teman zitha, zitha kemana ya tante kenapa hari ini tidak masuk?"ucapnya to the point. Bukanya dia ingin berbohong tentang dia temannya zitha bukankah benar dia temannya zitha bahkan teman kecilnya. "oh zitha kurang enak badan nak, sekarang dia di rumah sakit..... "
"saya akan segera kesana tante"dan kemudia panggilan dimatikan secara sepihak. "dasar anak muda"batin mama zitha sambil geleng-geleng.

Alex tanpa berfikir panjang berlari mengambil kunci dan langsung menaikki sepedah sportnya, dia mengendarai melewati rata-rata kadang dia diteriaki dan diklakson dengan keras tapi dia tidak peduli dalam hatinya hanya satu ingin segerah bertemu wanita kecilnya dan melihat bahwa dia baik-baik saja.

Sesampainya di rumah sakit betapa terkejutnya alex didepan ruang yang zitha tepati adalah benar tante dina ibu dari princess kecilnya.

Tak salah lagi. Gumamnya

"assalamualaikum tante".sapa alex
"eh waalaikum salam,siapa ya"jawabnya
"saya temanya zitha tante, yang tadi telpon perkenalkan nama saya alex"jabat tangannya.
"kamu nak alex temen zitha kecil kan? "tanyanya
"iya tante"ucapnya sopan.
Tanpa dikira mama zitha langsung memeluk alex sambil menangis "nak alex zitha nak zitha "ucapnya sambil sesegukan.
"tenang tante itha anak yg kuat"ucapnya menenangkan. Tiba tiba pintu terbuka menampilkan seseorang dengan jas putih siapa lagi kalau bukan dokter yang menangani zitha.
"dengan keluarga zitha"ucapnya.
"ya saya ibunya"
"ada yang perluh saya bicarakan, mari ikut saya"
"baiklah"
"nak tolong kamu jaga zitha ya"ucap mama zitha
"baik tante"

Dokter dan ibu dina melangka pergi dari ruangan zitha menuju ke ruangan dokter vian, ya dokter itu namanya vian. Alex tetap memandang wajah zitha yang terlihat sangat lemah disana, tangan yang di infus, alat bantu pernapasan, bibir yang pucat sungguh rasanya alex ingin mengantikan posisi zitha,namun langkahnya sekarang memandang 2 orang yang terus menjauh akhirnya alex mengikuti.

"dok gimana keadaan anak saya"ucapnya.
"anak ibu menderita kanker paru-paru dan saat ini sudah parah"ucapnya.
"mungkin anak anda sering merokok, atau meminum minuman keras mungkin? "tambahnya.
"tidak dok setau saya anak saya tidak pernah keluar, dari mana dia bisa meminum minuman "
"namun kondisi anak ibuk cukup parah"ucap dokter vian.
"apakah tidak ada cara menyebuhkannya dok? "
"kemungkinan ada buk, dengan kemoterapi setiap 2minggu sekali dan itu harus rutin "ucapnya
"oh baiklah terima kasih dok"
"sama-sama"

Tes.... Satu butiran air mata turun membasahi pipi alex, ya benar dia mengguping pembicaraan ibu zitha dengan dokter vian, dia tidak menyangka wanita kecilnya harus merasakan sakit yang berat. Buru-buru dia melangkah meninggalkan ruangan dokter vian menuju ruangan rawat zitha. Dengan hati-hati alex memasuki ruangan ia menatap wanita itu dengan sedu melihat keadaan sungguh ia merasa bersalah.
Tangan mungil wanita itu dia genggam seolah-olah memberi kekuatan tersendiri buat zitha.

"princess bangun jagoan ada disini low"hening tak ada jawaban sama sekalih. "hee ayo main ke taman lagi aku beliin ice cream deh"ujarnya sambil mencium tangan dingin zitha, kemudian mencium kening zitha cukup lama "cepet sembuh aku janji bakal buat kamu bahagia terus bersamamu sampai kapanpun"ucapnya. Tiba-tiba derap kaki memasuki ruangannya, alex berdiri dan membiarkan mama zitha duduk disamping ranjang putrinya,sangat terlihat raut kesedihan dihati seorang ibu itu "itha bangun sayang mama disini"hening tak ada jawaban. Mama zitha memandang alex lalu berucap "nak alex tolong bantu tante ya njagain itha "ucapnya sambil memohon. "alex janji tante bakal jaga putri tante, alex janji"


Gimana kabar ya gaes??
maaf masih lempeng-lempeng aja
Ah lanjut aja, oke
Hargai author
Tinggalkan jejak oke

Girl With HatredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang