Kejam

10.1K 682 6
                                    


"Wah pak, ini kira kira kali kalo mau kasih tugas, masak dari tadi ini tugas bukannya kurang malah nambah" sungut Celsa yang tengah mengecek jawaban ulangan teman temannya kecuali kertas jawabannya sendiri ya.

"Itung itung belajar , gitu aja kok protes. Orang saya aja yang tiap harinya begitu aja biasa" balas Kaizan acuh sambil menatap laptopnya serius.

"Serah situ aja lah pak, saya mau ngantin dulu laper" Celsa bangkit hendak menuju kantin,

"Tunggu, saya nitip kopi satu"
Celsa berjalan mendekati Kaizan sambil menyodorkan tangan kanannya.

"Ngapain??" Tanya Kaizan
"Mana duitnya!!" Celsa menyodorkan tangannya lebih dekat, Kaizan menatap muridnya dengan tatapan datar.
"Pake duit kamu dulu, saya lagi ngirit" jawab Kaizan,

"Wah dasar ya muka holkay kok pelitnya gak ketulungan ha ha ha" Celsa tertawa hambar,

"Ini kan salah kamu, saya harus kerja sebulan gak digaji kan karna kamu, ya sekarang saya minta ganti rugi  ga masalah kan"

'Ya tuhan, karma hambamu ini kok datengnya cepetan gak bisa pending dulu apa. Ini album bias bentar lagi rilis' batinnya.

"Ehmmm, kalo gitu saya catet ya biar besok kalo bapak udah gajian bapak bayar utangnya kesaya" Celsa mengeluarkan notenya dan bolpoin,

"Hmm kopi satu 6000, sama apa lagi pak??" Tanya Celsa polos.

'Eh dasar murid laknat, untung lu cewek kalo cowok udah gue gibeng lu' batin  Kaizan.

"Itung banget, saya kan minta ganti rugi bukan mau ngutang" kata Kaizan.

"Nah saya bukan asuransi, jadi gak melayani ganti rugi" balas Celsa.

"Dasar murid semprul" kata Kaizan.
"Guru kere" Celsa melengang pergi kekantin.

"Eh mupret, inget kopinya jangan terlalu manis ya!!!!!" Teriaknya dari dalam ruangannya.

"Dasar kere, pelit, kikir, sombong, emang dasar guru gillaa!!"Teriak Celsa.

Semua pandangan langsung mengarah ke Celsa, jelas saja ini jam istirahat suasana koridor sangat ramai dengan siswa yang berlalulalang.

"Ngapain lu Cel, ngomel  ngomel sendiri, gua gak mau puya temen gila yak"

"Pala lu gua penggal lama lama, gua lagi bad mood jadi jangan ganggu gua!!" Sentak Celsa.

"Sans ae mbk, lagi ada tamu ya" canda Melati.

"Udah lah, sono lu pesenenin gue kopi sama bakso satu, gua tunggu" Celsa mengeluarkan ponselnya.

"Huft berasa kek pembantu ya, tunggu sebentar kanjeng" kata Melati manis.

Melati meninggalkan Celsa yang asik bermain ponselnya.

"Hai!!" Sapa seorang murid cogan.

"Eh hai juga" Celsa mendongakkan kepalanya melihat siapa yang menyapa, Celsa membulatkan matanya menatap tanpa kedip.

Seorang cogan SMA GARUDA datang menyapanya dengan senyum manis 1000 watt.

"Gua boleh duduk disini gak??" Tanyanya lagi.

Celsa tersadar kembali, " eh boleh boleh kok duduk aja" kata Celsa sambil tersenyum lebar.

"Nama lo Celsa ya??" Cogan itu mulai membuka pembicaraan,
"Nama gua Adnan" ia menjulurkan tangannya.

"Iya gua Celsa, dan siapa sih yang gak kenal lu Adnan Setya Nugraha" Celsa membalas uluran tangan Adnan.

"Minta id line lu dong" Celsa melongo mendengar ucapan Adnan.

"Mana ponsel lu??" Minta Adnan.
"Hai, lu ngalmun ya" Adnan mengibas kibaskan tangannya didepan wajah Celsa.

"Hah??, i-ini " Celsa menyerahkan ponselnya sambil terus menatap Adnan tak berkedip.

"Udah gua add ya, gue balik kelas dulu ya Celsa cantik" Adnan meletakkan ponsel Celsa dan berlalu meninggalkan Celsa yang masih mlongo atas ucapan nya.

'Gua gak mimpi ya, oh tuhan ini beneran, rasanya pengen pinsan' batin Celsa.

"Woy!!!" Sentak Melati.

"Anak garandong minta gendong!!" Celsa terpekik kaget.

"Hhhh, anak grandong sopo mbk" Melati tertawa terbahak bahak.

"Semprul lu, mana pesenan gua" Melati menyerahkan pesenan Celsa.

"Tumben lu minum kopi, biasanya minum secendok aja lu gak bisa tidur seminggu" ledek Melati.

"Bukan buat gua, nih kopi buat guru kere" Celsa membawa nampan berisi semangkok bakso dan secangkir kopi.

"Eh tu pesenan belum lu bayar dodol!!" Teriak Melati.

"Lu bayarin dulu deh Mel, gua lagi gak bawa duit, duit gua ketinggalan ditas!!"  Teriak Celsa tak kalah kencang.

"Wah, parah lu Cel. Lu utang udah numpuk segunung merapi nih digua itu aja belum sama bunganya!!"

"Elah itung banget mbk sama temen"
Celsa berjalan menuju ruangan Kaizan.

Ia meletakkan kopi Kaizan diatas meja.

"Ini kopinya pak" Celsa dengan suara yang dimanis manis kan.

Kaizan mengangkat sebelah alisnya.
"Kamu gak naruh yang aneh aneh kan dikopi saya" katanya curiga.

"Eh dasar, udah minta dibayarin tuh kopi masih aja suuzon" kata Celsa sambil berkacak pinggang.

"Ya saya cuma curiga aja, kamu mau beliin kopi buat saya" Kaizan menatap menyelidik.

"Ga mau ya udah, biar saya minum sendiri" Celsa menyerobot kopi dimeja dan langsung meneguknya hingga tandas.

"Nih, kalo gak percaya" Kaizan melongo melihat gelasnya kosong tak bersisa.

"Kok malah kamu minum"
"Katanya bapak takut saya racuni, ya udah saya buktiin" kata Celsa cuek.

Ia duduk memakan semangkok baksonya dengan cepat.

"Kaya orang gak makan seminggu aja" gumam Kaizan yang masih didengar Celsa.
Celsa mendongakkan kepalanya.

"Buiyar, sayua gakh muakan sehminghue kokh situe yangh shaewot" cecar Celsa  yang mulutnya masih penuh dengan bakso.

"Kalo ngomong telen dulu ntar keselek" Kaizan terkekeh melihat pipi Celsa yang menggembung penuh bakso.

"Uhuk uhuk" Celsa memukul mukul dadanya,
"Nah kan" Kaizan mendekati Celsa, ia menepuk nepuk punggung Celsa.

"Wah bapak modus ya" Celsa menjauhkan dirinya dari Kaizan.

"Cuma nolongin, kamu mikirnya aneh mulu" Kaizan berjalan kembali ke mejanya.

"Pak saya balik kelas, ini kerjaan udah selasai" kata Celsa.

"Hm"
Jawab kaizan,

"Yaudah saya balik"

Saat Celsa pergi, Kaizan tersenyum tipis.

'Lu gak bakal bisa lepas dari gua celsa arasella' batin Kaizan.

================================

Komen komen,

Divote juga........

Crazy Student Or Crazy TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang