Crazy Student Or Crazy Teacher

Juga Manusia

"Cels!, celsa kamu jangan bercanda ya!!, celsa !!" Kaizan langsung menggendong celsa,
Ia membawa celsa kedalam mobilnya yang terparkir tak jauh dari lapangan.

Brumm

Kaizan mengendarai mobilnya keluar sekolah.

....

Tin tin tinn

"Pak yoyo tolong bukain pintunya!!" Teriak kaizan masih didalam mobil sambil mencembulkan kepalanya dari jendela mobil.

"Iya tuan muda...!!"
Satpam yang dipanggil pak yoyo itu segera membukakan gerbang rumahnya.

Sepi

Yah beberapa hari lalu, kaizan pindah.
Tadinya ia memang tinggal bersama kedua orang tuanya,
Tapi entahlah ia memilih untuk tinggal sendiri dengan alasan belajar mandiri.
Padahal semua ini hanya untuk menghindar dari ayahnya.

Flashback

"Berapa kali papa bilang, kamu harusnya bisa mengurus masalah ini!!"
Bentak seorang pria paruh baya,
Wajahnya tampak lelah dengan amarah yang menggebu gebu.

"Kaizan juga sudah minta papa untuk tidak memberikan jabatan itu pada kai pa" kaizan mendengus kesal.

"Papa beri kamu jabatan kecil bukan karena papa gak sayang sama kamu. Itu semua buat melihat seberapa besar kerja keras kamu"
Pria itu melepas dasi merahnya yang terasa mencekik leher.

"Papa akan jadikan kamu guru disekolah papa!!" Putusnya sepihak.

"Gak, kaizan gak mau!!" Kaizan menolakknya mentah mentah,
"Kamu ini, percuma papa kuliahin kamu jurusan fisika.
Memang papa juga masukkin kamu kuliah jurusan bisnis jadi gak ada salahnya kamu jadi guru"

"Kaizan tetep gak mau pa" kaizan terus saja menolak,
"Kalau kamu gak mau, kapan kamu bisa buktiin ke papa kalo kamu itu udah dewasa"

"Ok, kaizan terima tapi hanya dalam jangka waktu 1 tahun" nego kaizan,

"No, kamu harus jadi guru selama 2 tahun. Papa rasa kamu masih terlalu muda untuk memegang perusahaan"

"Tap-"
"Kamu gak akan nolak kai" kaizan hanya bisa mendengus kesal mendapat keputusan ayahnya.

Flashback off

Kaizan memarkirkan mobilnya didepan rumah,
Buru buru ia menggendong celsa yang sudah tak sadarkan diri.

"Bi, bi inah!!" Teriaknya menggema diseluruh rumah,
Dengan tergopoh gopoh bi inah keluar dari dapur masih dengan spatula kayu ditangannya.
"Tuan, tuan sudah pulang,
MASYAALLAH!!! tuan nyulik anak'e sinten tuan. Niku sampe semaput juga!!" Bi inah mengacungkan spatulanya tepat dimuka sang majikan.

"Saya gak nyulik, tadi nemu di pinggir selokan.
Wah udahlah sekarang bawain obat sama air terus buatin bubur"
Kaizan baru saja akan masuk kedalam kamar.

"Tuan!!, ya allah . Jangan diapa apain anak orangnya tuan!!" Histeris bi inah.
Kaizan memandang bi inah tak suka.
"Saya masih waras, ya masak orang tepar kaya gini saya apa apain"
Kaizan membenarkan gendongannya yang hampir merosot.

"Buruan bi, ini anak beratnya nauzubillah!!"
Kaizan langsung masuk kedalam kamar tamu.

Ia merebahkan celsa di ranjang kingzise,
Ia melipat lengan kemejanya hingga kesiku.
Kaizan memandangi wajah merah celsa, mungkin karena cuaca yang terlalu panas dan hukuman yang ia dapatkan membuat wajah putih celsa berubah menjadi merah dengan bulir bulir keringat dingin diwajahnya.