Lomba Pisika Celsa Nelangsa

5.8K 366 19
                                    

Akhirnya setelah satu bulan terpanjang,
Panjang banget sampe sampe author kehabisan kosa kata, bahasa serta ide mendunia tak lupa kuota yang bikin author terpaksa ngutang ama konternya.

"Pak nih aku nih dugun dugun nih" celsa mengelap kringat dingin yang sudah membanjiri wajah serta seragam almamaternya.
"Halah tenang aja, penting kamu ingat rumus yang saya kasih" kaizan memainkan ponsel berlogo kelinci melompat.
( ponsel pintar fersi baru nih)

"Pak nih saya yakin kalo saya inget rumus nih, yang saya ga yakin itu saya bisa masukin angkanya kaga" celsa meraup keringat diwajahnya.
"Tinggal masukin doang kok repot" balas kaizan cuek.
"Aelah pah, saya nih bukan spesialis masuk masukin nih. Pusing atuh" celsa kek cacing kepanasan.

Kaizan menghentikan aktifitasnya,
Ia bergerak duduk di sebelah celsa.
"Gini ya, sekarang kamu bayangin. Semua angka itu kaya coklat" kata kaizan.
"Kalo kaya es krim aja boleh, eh jangan kek bakso aja" celsa sambil mikir mikir.
"Terserah kamu lah" kaizan pasrah.

"Pokonya bayangin aja angka itu kaya apa yg kamu suka" celsa mengagguk

"Nah trus?" Celsa menatap kaizan.
"Yaudah" celsa cengo,
"Ha?"
"Yaudah gitu aja, kan simpel" kata kaizan melanjutkan urusan akhiratnya yg tertunda.

"Ini bapak mau kasih solusi apa cuma mau bikin saya pusing hah!!" Celsa mendengus.
"Udah, gausah pusing pusing setelah selesai lomba saya traktir" mata celsa berbinar,

'Giliran makan aja, kek liat tumpukan emas dipinggir kali' batin kaizan.

"Woo tentu itu, itu harus dan wajib hukumnya" wajah lepek celsa berubah berkilau,
Eak saking  banyaknya keringat campur minyak. Tinggal di tambang aja, biar author jadi kaya.
Nanti beralih profesi dari author gaje jadi juragan kilang minyak.

"Yaudah sana masuk ini giliran kamu jangan malu maluin" usir kaizan.
"Iye iye, janji traktir balik dari sini ya" celsa langsung masuk kedalam ruang khususon lomba.

***

"Yak baek, para perserta semua. Saya disini sebagai panitia yang akan mendampingi kalian selama lomba. Dan selamanya bagi yang jomblo" kekehnya.

"Wooo!!!" Teriak celsa paling keras.

"Ya sekarang saya bacakan tatatertibnya ya!" Panitia itu mengambil gulungan kertas dan membukanya.

Mata celsa langsung copot melihat panjang kertas gulungan yang terjatuh dan berhenti tepat di depan mejanya.
Dan asal kalian tahu meja celsa berda di paling belakang.
Jaraknya kira kira sejauh 20 meter.

Ini author hiperbola nih, kapan kapan mau hiperduit aja.

"Ekhem!" Dehemnya.
"Yang pertama!!, dilarang membawa contekan apapun motif dan jenisnya.
Dari sobekan kertas, ponsel sampe tulisan dipaha!!" Teriaknya kencang.

"Santai aja kali, siapa juga yang mau bikin contekan dipaha. Iye kalo pahanya putih mulus pasti kelihatan nah kalo yang item ga kebayang deh .iya ga?" Celsa meminta persetujuan dari peserta disebelahnya.

"E- i-iya" gugupnya, cewek berambut panjang kriting itu gugup sambil meremas ujung roknya.

Celsa melihat wajah cewek berkulit hitam itu aneh, pasalanya wajahnya terlihat menahan sesuatu.
Celsa sih cuek aja, mungkin nahan boker pikirnya.

Cewek itu diam diam menarik sedikit rok pendeknya,
Subhanallah terpampang tulisan tulisan gaib disana yang dimana cewek itu sendiri tak bisa membacanya.

"Yang kedua!!,  dilarang berbicara. Saya mohon itu burung perkutut diujung untuk diam!!" Celsa membulatkan matanya.

"Kurang dihajar nih panitia, gua kan cewek ye kali cewek dipanggil burung" celsa sirik menatap panitia yang melihatnya dengan mata melotot hampir lepas dari tempatnya.
Wuhh celsa sangat gemas melihat mata itu adai mata itu lepas, celsa bakal buat main bekel dah tuh mata.

"Yang ketiga!!, dilarang ada cinlok antar peserta. Tapi kalo sama saya hayuk hayuk saja" celsa langsung melempar meja kearah panitia itu.

"Wooo jomblo karatan ga laku lo whooo!!!" Teriak celsa.
Nih celsa yang paling rusuh sejak tadi.
Ye iye lah disini cuma ada 20 peserta dan dari kedua puluh orang itu hampir seperlapan dari mereka modelnya pake kacamata tebel anti pluru ditambah rambut yang dikuncir kek jaman jaman siti nurbaya.

"Nah itu sedikit peraturan dari pihak panitia, yang peraturan lainnya itu sih peraturan kaya biasanya aja . Jadi selamat mengerjakan!!" Katanya.

"Ngajak perang lo hah!!, maksudnya apa kita dikasih soal sama lembar  jawab aja belum. Gimana sih, nih aesmoci nih cecel cantik woy!!" Celsa mencak mencak.
Peserta lain hanya menengguk ludah sambil geleng geleng kepala melihat tingkah peserta lomba makan krupuk yang tersesat masuk keruangan itu.

"Hehe lupa saya" katanya tak bersalah.
"Gua tuntut lu, atas dasar penistaan dalam lomba nih" celsa kembali turun dari atas mejanya.

Setelahnya panitia membagikan kertas lembar soal dan jawaban.

"Makan nih soal" panitia itu menumpukkan beberapa jilid soal.
"Sumpah anjir, ini lomba apa gimana, biasanya juga cuma satu jilid ini ampe tiga jilid."
Celsa membuka lembaran lembaran soalnya.

"Aelah ketemu bang verktor lagi, ahh bang kenapa lu ga ikut bang toyib aja sih" dumel celsa.

"Wee ini apa nih maksudnya.
Seorang ibu ibu paruh baya yang tengah hamil tua berjalan menuju pasar sejauh 500 km perkirakan kapankah ibu itu melahirkan?" Celsa membaca soal lainnya.

"Jika seandainya bayangan mantan kekasih setiap 5 menit sekali hadir disela sela lamunan, kira kira berapa lamakah waktu yang dibutuhkan untuk meratapi kenyataan"
Celsa cengo mambaca soal itu, "pacaran saja belum pernah nih soal nyindir gua apa yang masih gagal move on sih" mata celsa melirik soal disebelahnya.

"Nah nih dilihat dari angkanya keknya soal normal nih" gumam celsa. Dengan menarik nafas dalam celsa bersiap membaca soal itu.

" sebuah benda bermassa 400 gr
Dilempar dengan kecepatan 20 m/sekon
Jika sudut yang terbentuk 30 derajat,
Maka seberapa besar energi yang harus kamu tahan untuk menunggu kepastian doi!!" celsa memekik sambil melempar kertas soal.

"Huanjir, ini apa apaan kenapa malah sampe ke soal ga dipekain doi juga. Wah ga bener ini" celsa geleng geleng kepala.

"Gua perlu cek , ini beneran olimpiade fisika atau olimpiade jomblo blangsak yang ga dipekain gebetan nih.
Bikin gua aesmoci aja hawanya" celsa beranjak keluar ruangan mrlihat papan judul lomba didepan ruangan.

"Owalah, pantesan!!" Celsa berteriak sambil petentengan didepan pintu.

RUANG OLIMPIADE  JONES SEJOGJA

"Lho celsa ngapain kamu disini?, lombanya diruang sana" kaizan dibelakang celsa menunjuk kearah pintu sebelah ruangan ini.
"Ayo lombanya lima menit lagi dimulai" kaizan menarik  tangan celsa keruang sebelah.

Celsa memandang sengit panitia songong yang kini tengah tertawa mengejek kearahnya.

"Awas lu, gua sunatin pake rumus gerak melingkar tau rasa lu!!" Ancam celsa,
Panitia itu buru buru memasuki ruang laknat itu.

"Good luck, jangan nervus kamu pasti bisa!" Kaizan mendorong masuk celsa setelah membisikkan kata kata itu ditelinganya.

=====================================

Beberapa humor mengcopy ya😂😂,
Abisnya baru dapet soal soal ngeselin nih..

Terima kasih atas dukungannya dan kesediaannya mampir untuk.sedikit mengintip tulisan gaje saya.

Mathur thankeyou muachh😙

Crazy Student Or Crazy TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang