09 👑 Maaf dan Terimakasih

7 1 0
                                    

"Di dunia ini ada dua hal yang sulit kalian ucapkan. Yang pertama adalah kata Maaf, dan yang kedua adalah ucapan terimakasih." -Irena Zavier.

" -Irena Zavier

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👑👑👑

Suasana kantin nampak ramai, semua murid berbondong-bondong mendatangi kantin. Tempat duduk kantin pun juga nampak sudah penuh. Untung saja Kenzie lihai dalam hal mencari tempat duduk, jadi mereka dapat duduk dan makan dengan tenang.

Irena menatap telapak tangan kanannya yang nampak memerah, dengan sesekali meniupnya.
"Tangan merah aja masih diem aja. Kalo gue sih udah gue gibeng duluan tuh!" Ujar Kenzie mengaduk mangkok yang berisi bakso.

Irena menoleh, "Kan gue cuma nolongin, Ken." Kata Irena.

Kosim menggeleng, "Salut gue sama Lo, udah ditolak masih aja berjuang. Good job, girl!" Timpal Kosim menampakkan cengiran mirip kuda.

Yeah! Kosim dan Bisma sekarang lebih sering ngumpul dengan Irena dan Kenzie. Bukan karena mereka kesal dengan sikap Adista, melainkan karena Kosim sedang proses pendekatan dengan Kenzie, Kosim rela berdekatan dengan Kenzie apa pun yang terjadi.

Kalau Bisma, ia hanya ikut-ikut Kosim karena terkadang ia sering ditinggal oleh Adista, jadilah ia jomblo tak terurus jika berjalan kesana kemari saat ditinggal Adista sendiri. Daripada jomblo tanpa kawan, lebih baik ia memilih jomblo bersama dengan Kenzie, Kosim, dan juga Irena. Lebih seru, pikirnya.

Irena mengangguk, "Iyalah. Gue kan tahan banting sama penolakannya, gue juga nggak boleh nyerah gitu aja! Nggak boleh setengah-setengah kalo berjuang, harus punya niatan yang besar!" Kata Irena memijat pergelangan tangan kanannya yang masih terasa pegal.

Bisma mencomot kentang goreng milik Kenzie.
Kenzie memukul pelan tangan Bisma, "Heh! Kalo minta ya bilang, ini namanya mencuri!" Tegur Kenzie.

Bisma meringis memegang tangannya, "Iya-iya, minta ya Kenzie yang cantik." Kata Bisma yang dibalas oleh Kosim dengan pelototan mautnya.

"Cantik-cantik pala Lo peyang! Dia itu calon pacar gue, jangan macem-macem sama calon gue, dong!" Kata Kosim.

"Masih calon, kan?" Koreksi Bisma tanpa beban.

"Ya pasti lagi calon, lah! Besok kalo udah tepat pada waktunya, langsung gue lamar si Kenzienya." Kata Kosim bangga.

"Berisik banget sih!" Sahut Kenzie melerai.

Kenzie beralih menatap Irena, "Dari tadi si Adista kok belum nongol, sih? Masih hidup atau nggak, sih?" Tanya Kenzie menyeruput es teh dengan tenang.

Irena membulatkan kedua matanya, "Sembarangan! Ya masih hiduplah, gila sangat kau!" Kata Irena memprotes karena merasa tidak terima dengan ucapan Kenzie.

Kenzie terkekeh, "Serah dah serah."

Kenzie berpikir sejenak, "Hm, berarti dia belum ngucapin makasih sama Lo, karena udah Lo bantuin tugasnya, kan?" Tanya Kenzie berhati-hati.

1. My Ice KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang