fight 14

2.5K 211 3
                                    

Semua berjalan seperti biasa, itu yang jimin rasakan, dia betangkat dan pulang sekolah tanpa ada yang menganggunya untuk beberapa hari ini.

Hari ini jimin tengah duduk di dalam kelasnya, suara gaduh siswa yang sedang mengobrol dan suara guru yang sedang menjelaskan sangat kontras. Bahkan kelompok got7 sedang memanggang daging di bagian belakang kelas. Mereka sembicarakan hubungan jimin dan taehyung yang ternyata sudah bersahabat sejak masuk SMP. jimin tak memperdulikan omongan mereka jimin hanya fokis pada bukunya.

Ting!!

Fokusnya teralih pada benda persegi panjang di mejanya.

From: taehyung

Chim, aku akan pulang kerumahku untuk mengecek apakah ayah pulang atau tidak, sekalian menjeguk ibu, sampaikan pada eomma.

To: taehyung

Baiklah, akan aku
sampaikan pada oemma.

Jimin tersenyum tulus. Boleh kan jimin berharap bahwa setelah ini semua akan membaik.
.
.
Bangtan room

Semua anggota yang ada sisana memperhatikan sati sosok yang tidak memejamkan mata sama sekali sejak pagi, mungkin jika itu orang lain akan jadi hal biasa namun ini adalah min yoongi.

"waaahhhh,, apakah sudah akan dimulai?" ucah hoseok yang baru masuk ke ruangan,. Anggota yang lain hanya menggankat bahu tanda tak tahu

Namjoon menatap seokjin serius. Dia tau bahwa seokjin sudah membangkitkan suga, sisi lain dari seorang min yoongi. Sisi dimana diakan melihat semua yang ingin di lihat dan akan menghancurkan dengan kata-katanya. Awalnya namjoon tak mengetahuinya namun seokjin sendiri yang mengatakannya ketika di atap sekolah. Suga di di bangkitkan dengan terus memberi yoongi kata-kata menyakitkan, menyudutkan, meremehkan dan kebencian, karena suga paling benci dianggap remeh oleh siapapun.

Flasback on

Namjoon sedang berdiri diatap sekolah melihat kegiatan siswa lain yang saling mengjajar ato sekedar melatih kekuatan mereka dengan sesama anggota di lapangan, sampai ada seorang yang betdiri di sampingnya.

"suga.. Dia telah bangkit" kata seokjin datar

"kau yang membangkitkan? Wae?

"hanya ingin melihat sesuatu yang lebih seru, mungkin"

Bugh

Namjoon mendorong seokjin ke dinding dengen mencengkeram leher seomjin

"kau tau betapa berbahayanya dia? Dia akan melihat sesuatu yang ada di kepalamu, bukan hanya kenangan tapi juga kesakitkan mendalam dan membuat orang yang mendengar perkataannya akan hancur, merasakan kesakitan yang luar biasa jin-ah" ucap namjoon dengan amarah yang tercetak jelas di matanya

"kau.. Kenapa membela jimin?"

"aku tak membela siapapun, hanya saja kau tak pernah tau seberapa mengerikan suga itu. Lidah tak bertulang tapi kau tau bahwa sesuatu yang terucap bisa menyakitkan lebih dari pedang yang tertancap di hati"

Jin terdiam, benar yang di katankan namjoon, kata-kata yang keluar dari mulut lah yang seringkali menghancurkan banyak hati bahkan mampu membuat seorang memgakhiri hidupnya dan kekuatan dari suga ada kata-kata yang seakan mampu membuat seorang merasakan kepedihan teralam dalam yang telah lama terkubur

Flasback off

Taehyung yang menyadari akan tatapan pemimpinannya hanya mampu menghela nafas, "ini akan jadi pertarungan yang tak mudah." itulah yang ada di pikiran taehyung  dia tau akan ada dua monster yang akan saling menghancurkan. Dua monster yang mengerikan.

Ketika taehyung sedang sibuk dengan pikirannya tiba-tiba suara  jungkook yang cukup keras menyadarkanya.

"hyung,, mau kemana?" teriaknya ketika melihat suga pergi dati ruangan kemudian mematap semua anggota yang terlihat tak peduli.
.
.
Koridor sekolah

Seorang siswa anggota got7 berjalan dengan sedikit berlalu kearah kelas dengan membawa sekantung cemilan dan buku komik namun langkahnya terhenti ketika tiba-tiba ada bulu warna hitam jatuh di depannya dan seketika dia merasa ada seseorang dengan aura yang mencekap di dekatnya namun ketika dia berbalik ke belakang dia tak melihat siapapun sampai akhirnya dia akan berbalik dan menuju kelas namun langkahnya tertahan karena seorang namja menahan kepalanya.

"na arra" ucap namja tersebut sambil menu jukan smriknya. Kemudian dia membisikan satu kalimat yang seketika membuat nanatap dari anggota got7 itu kosong sampai dia masuk kelas.

"oh,, jackson mana komik ku" tanya jb ketua got7

"yakk.. Kau kenapa?" tanya bambam yang menyadari keanehan pada temannya namun ketika bambam mendekat jackson seolah ketakutan, dia histeris dan memyuruhnya untuk manjauh

"PERGI, JANGA DEKATI AKU, MAAFKAN AKU, AKU TAK AKAN MELAKUKANNYA LAGI, TOLONG JANGAN PUKUL AKU APPA" teriak jackson

Semua orang menatap jackson tak mengerti bahkan jimin dan soo hyun pun ikut mendekat menenangkan jackson.  mereka menumukam sebuah bulu hitam di bahu jackson dan Setelah agak tenang akhirnya jackson bercerita tentang namja yang di temui di koridor sekolah dan namja tetsebut berkata "appa kembali". Dan di situ juga jackson bercerita tentang trauma masa kecilnya terhadap appanya yang selalu memukul dan menghajar jackson jika melakukan kesalahan sedikit saja.
.
.
Waktu telah menunjukan sore hari yang artinya semua siswa akan kembali ke rumah masing-masing termasuk jimin.

Setelah acara mari membahas siapa nja yang bertemu dengan jackson tadi membuat semua siswa menjadi lebih waspada, mereka takut jika mereka harus bertemu dengan suga. Ya.. Namja yang membuat jackson seperti kehilangan arah adalah yoongi ato lebih tepatnya suga karena bulu hitam itu hanya akan muncul ketika suga di bamgkitkan, itulah yang di ketahui oleh seluruh siswa.

Seperti biasa jimin akan berjalan sendirian untuk pulang kerumah, sebenarnya soo hyun sudah menawarinya untuk pulang bersama  karena soo hyun baru saja beli motor untuk pulang pergi kesekolah namun jimin menolaknya.

Jimin pov

Ah.. Ini sudah sangat sore, aku hafus bergegas pulang dan mengistirahatkan tubuhku, aku berjalan menyusuri koridor sekolah ketika akan sampai pada pintu keluar tiba-tiba saja bulu hitam jatuh tepat di hadapanku, larena penasaran ku ambil dan ketika kembali berdiri telah berdiri seseorang di hadapanku dan dengan cepat dia memegang kepalaku dan aku yakin dia melihat semuanya dia melihat bagaimana aku berlari dari lorong rumah sakit menuju UGD dan melihat yang terjafi pada mark kemuadian berkata.

"na.. Arra" aku segera menyingkirkan tanggannya dati kepalaku namin sia-sia dia memariku dan berbisik

"pengorbanan" dengan penuh penekanan, aku membelakakan mataku
"selamat datang kembali" ucapnya lagi dan entah kenapa rasanya sakit dan bersalah di hatiku muncul dengan begitu kuat, membuatku mengingat kembali semua rasa sakit ketakutan dan amarah saat kejadian itu terjadi.
Aku terduduk di lantai koridor badanku menjadi sangat lemas dan pikiranku menjadi tak fokus. Sampai akhirnya aku bener-benar kehilangan kendali pada diriku.

Jimin pov end
.
.
Tbc

Annyeong mian lama update, karena itu aku akan doble update, gomawo buat yang nunggu cerita ini jangan lupa tinggalkan jejak nee..

Voment juseo 😍😍😍

ready to go fight (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang