fight 18

3.7K 224 11
                                    

Mohon maaf Typo bertebaran..
.
.
Selamat membaca
.
.

Hari ini semua siswa bighit berkumpul di aula kursi telah berjajar dengan rapi di sana dengan menyisakan beberapa kursi yang masih kosong.

Seorang bertubuh mungil dengan pipi cubby memasuki aula, semua mata memandangnya, ada yang memandang sinis, ada yang memandang tak suka ada juga yang memandang khawatir. Pemuda itu memilih salah satu kursi kosong di tengah dan tak menunggu lama acarapun di mulai, acara kelulusan bagi kelas 3.

Acara berjalan dengan lancar sekarang adalah acara inti dengan di nyatakan siswa kelas 3 lulus dengan gelar diploma.
Satu per satu siswa maju ketika nama mereka maju.

"kim seokjin"
"min yoongi"
"kim namjoo"
"jung hoseok"

Ketika ke empat nama itu di sebut entah kenapa suasana aula menjadi lebih mencekam. Hawa menakutkan menguar begitu saja.

"selamat kalian di nyatakan lulus dengan gelar diploma" ucap kepala sekolah sambil menyerahkan bukti kelulusan. Acara di lanjutkan dengan sambutan dari wakil siswa setiap angkatan dan di tutup dengan sambutan dari kim namjoon sekalu ketua siswa di bighit. Semua guru meninggalkan tempat namun semua siswa masih di sana karena karena namjoon belum meninggalkan podium.

"park jimin" itulah kata yang di ucapkan namjoon ketika semua guru telah pergi

"mari kita selsaikan sekarang di sini" tambah namjoon

Park jimin berdiri dari kursinya dan melangkah ke tenggah semua siswa telah membentuk lingkaran untuk menyaksikan pertarungan terakhir yang akan terjadi antara kim namjoon dan park jimin.

Namjoon semakin mendekat ke arah jimin dan melayangkan satu pukulan yang langsung di halau dengan kedua lengan jimin tepat di depan wajahnya walaupun sia-sia karena tetap saja jimin mundur berapa langkah.

Pertarungan antara jimin dan namjoon sangat mencekam dan menegangkan semua serangan yang di berikan keduanya hanya dalam hitungan detik.  Jimin melayangkan pukulan tangan kanan kemudian di susul tangan kiri dan di lanjutkan tendangan dari kaki kanan dan kiri bertubi-tubi namun dengan mudah namjoon mepisnya dan dengan satu pukulan dari samping yang tepat mengenai pinggang jimin membuatnya oleng beberapa saat.

"anak pindahan itu sangat kuat, tap namjoon adalah monster" kata seorang siswa yang berada di sana

"ani.. Mereka berdua adalah monster" sanggah yang lain tanpa mengalihkan pandangan pada dua orang yang sedang betarung di tenggah aula itu.

Lagi dan lagi persekiat detik pukulan dan tendangan kembali beradu, satu pulukan tepat mengenai namjoon membuat bibirnya sedikit robek dan dengan cepat pula namjoon membalas satu tendangan dan jimin jatuh terdudum serasakan sakit di perut, demgan cepat namjoonenjambak rambilut jimin untuk berdiri pukulan kembali di layangkan oleh namjoon namun kali ini berhasil di cegah oleh jimin tepan di depat wajahnya kemudia mengkempaskan tangan namjoon dan menendang hingga namjoon terpental dan menabrak beberapa kursi yang ada.

Pertarungan belum selsai. Namjoon  kembali berdiri dan meloncat sambil memukul demgan sigab jimin menahanya tmdengan sebuat tendangan. Dengan cepat namjoon mengalihkan kaki jimin dan berniat menendang namun dengan cepat pula jimin menghempaskan dan majuemdekat ke arah namjoon di benturkan kepalanya dengan namjoon membuat namjoon sedikit oleng namjoon kembali akan memukul namum kalah cepat dengan jimin yang mukulanya telah tepat berada di depan wajah namjoon.

"sebenarnya berapa banyak energi yang mereka punya?" tanya seorang siswa dengan hodie putih yang merasa pertarungan telah lama namun tak ada tanda-tanda kelelahan dari keduanya

"mereka seimbang tapi ada satu hal yang dimiliki jimin tapi tidak pada namjoon"

"kehampaan yang berkedok ketenangan" kata seorang siswa sambil tersenyum misterius

Baik namjoon dan jimin mulai menunjukan kelelahan namun. Mereka berhenti untuk mengatur nafas sebentar. Dan setelah itu kembali pertarungan sengit terjadi sampai akhirnya tendanga memutar jimim tepat mengenai kepala namjoon dan mengakibatkan namjoon terkapar dan memilih untuk tidak bangun kembali. Dia tersenyum puas bahwa jimin adalah orang yang benar-benar kuat dan itu artinya dia bisa menyerahkan posisinya pada jimin.

"kau tak apa?" tanya jimin sambil mengulurkan tangan membantu namjoon untuk bangun

"appo.. Kau harus mentraktirku ramen setelah ini" balas namjoon yang kemudian meraih tangan jimin dan tersenyum
"yerobum.. Mulai sekarang jimin akan menjadi ketua siswa bighit dan bangtan, jika ada yang melawan maka akan berurusan denganku" tambahnya ketika telah berdiri di bopong oleh jimin, setelah itu mereka keluar aula dengan namjoon yang masih di bantu jimin berjalan dan di ikuti anggota bangtan yang lain.
.
.
Satu bulan kemudin
.
.
Jimin pov.

Aku membaca buku yang biasa aku baca di kursi yang ada di taman sampai aku rasakan ada seseorang duduk di sebelahku dan benar ketika aku menoleh ada seorang namja yang juga sedang membaca buku dia melihatku dan tersenyum akupun balas tersenyum dan kembali ke buku namun tak bisa fokus karena memikirkan namja tadi "apa dia anak pindahan?" gumamku, namun tiba-tiba aku merasa terancam dan benar saja namja tadi telah berdiri di depanku dengan sebuat tendangan namun dapat aku tepis.

"aku akan merebut posisi puncak darimu" ucap namja itu sambil bersmirk

"datanglah kapan saja kau siap" balasku kemudia menhentakan kakinya ketanah dan dengan cepat dia pergi bersama namja yang memakai hodie abu-abu yang memang menunggu tak jauh dari kami.

Ddrrt ddrttt ddrttt

Tiba-tiba ponselku berbunya ada satu pesan masuk, aku tersenyum ketika membaca pesan itu dan berjalan mencari dua sahabat baru ato lebih tepatnya sahabat lama yang kembali namun belum sempat aku melangakan mereka menghampiriku.

Jimin pov end
.
"kaja" ucap namja sambil menarik lengan dua orang di kanan dan kirinya menyerat mereka menuju tempat tujuan

"heiishh.. Bisakan kau tak menariku, tae" protes di layangkan jimin yang kualahan mengikit tarikan dan langkah panjang sahabatnya itu.

"kalau kau tak di tarik, kau akan tertinggal, kakimu kan pendek jadi lama" ucapa taehyung yang kemuadian lari tak ing8n babak belur oleh monster bantet yang mengerikan.

"sudahlah, mereka sudah menunggu kita, ayo cepat" ucap jungkook yang dari tadi hanya diam malas ikut urusan dua manusia menyebalkan itu.

Ketika sampai pada tempat tujuan mereka sebuah cafe yang tak jauh dari sekolah, terlihat empat namja yang tenggah melambai pada mereka dan tersenyum.
"hyungdeul apa kabar?" tanya jimin ketika telah sampai di depan empan namja itu dan di jawab dengan berbagai macam keluhan rasa lelah larena pekerjaan mereka. Mereka bertujuh bercerita banyak hal, mengumpati satu sama lain ketika merasa dengan sengaja di goda ataupun tawa yang mengema ketika salah satu menceritakan kisah lucu.

Dan inilah awal baru bagi seorang park jimin yang kembali dapat tersenyum melihat teman-temanya yang berada di sisinya, walau harus di awali dengan pertarungan yang luar biasa, jimin menatap ke langin dan berguman "semoga kau bahagia disana" sambil tersenyum "dan semoga kebagian ini tak akan hilang kembali" lanjutnya kemudia kembali fokus pada teman-temanya.
.
.
End

Makin akhir makin gk karuan kan yak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makin akhir makin gk karuan kan yak.. Heheh.. Mian semoga suka dengan akhir ceritanya . Sampai jumpa di cerita berikutny. Annyeong  jangan lupa tinggalkan jejak. Gomawo 😍😍😍

ready to go fight (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang