Hati Sabrina sangat hancur mendengar kakaknya di diagnosa kanker stadium 4 yang bisa dibilang hidupnya tidak akan lama lagi. Kejadian yang sama seperti ibunya akan dialami oleh kakaknya. Sabrina berjalan dengan jalan yang sempoyongan dan pikirannya sudah kosong. Irsyat yang melihat putrinya sudah berjalan dengan tidak benar segera menangkap putrinya yang hendak terjatuh ke lantai karena lemas.
"Anakku! Kamu kenapa?! Istirahatlah sebentar..." Kata Irsyat sambil membopong putrinya ke tempat duduk.
"Papa... Apa yang terjadi dengan kakak? Apakah nasibnya akan sama seperti mama?!" Dengan suara yang sangat pelan.
"Sayang, maafkan papa ya selama ini papa gak kasih tau kamu tentang penyakit kakakmu. Papa takut kamu malah kepikiran."
"Tapi tidak seharusnya papa menyembunyikannya dariku. Kalau kayak gini caranya aku merasa bersalah terhadap kakak kalau selama ini aku selalu kasar dengannya."
Irsyat pun memeluk putrinya dengan erat dan menitihkan air mata begitu juga Sabrina yang terlihat sangat rapuh tidak seperti biasanya. Dari kejauhan, Genta serta teman-teman yang lain menyaksikan kasih sayang seorang ayah kepada anaknya. Genta yang melihat kejadian tersebut merasa ada sesuatu yang mengganjal hatinya. Genta berjanji pada dirinya sendiri untuk mencari Paman Jefri.
...
Keesokan harinya, Sabrina berusaha membuka matanya yang sangat berat.
Disampingnya dia melihat kakaknya sedang tertidur pulas, Sabrina menitihkan air mata sehingga jatuh ke tangan kakaknya yang masih digenggamnya."Aku sayang kakak! Bangunlah kak! Aku janji akan menjadi lebih baik dan tidak akan membuat papa maupun kakak kecewa. Tapi aku mohon bangunlah!" Kata Sabrina dalam tangisannya.
"Sab! Maaf kalau gw lancang masuk ke ruangan ini, tapi dari kamaren lo blom makan apa-apa gw bawain makanan buat lo!" Kata Genta sambil menyodorkan makanannya.
"Gw gak laper! Pergi!"
"Sab! Nanti lo sakit! Ayolah sekali ini saja demi kakak lo deh."
Sabrina pun akhirnya menurut dan memakan makanan yang dibawa oleh Genta. Sabrina diteman oleh Genta, Genta melihat raut wajah Sabrina yang terlihat ada kecemasan dan kesedihan yang dia sembunyikan.
"Gw tau perasaan lo sekarang, tapi lo harus bangkit dari kondisi ini Sab."
"Gimana gw mau bangkit?! Kakak gw aja kagak sadar-sadar."
"Kakak lo bakalan sadar kalau lo mau bangkit dari ketepurukan lo."
"Lo tau apa sih tentang gw dan keluarga gw hah?!"
"Sabrina! Gw ini tau semua tentang lo dan keluarga lo! Dulu itu kita bagaikan saudara kan gw udah bilang gara-gara paman Jefri kita jadi pecah gini."
"Siapa bilang gara-gara paman Jefri?! Buktinya apa?"
"Gw berjanji! Gw akan kasih buktinya ke lo."
"Gw pegang janji lo!"
Genta pun pergi dari ruangan itu meninggalkan Sabrina dan kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY VS BAD GIRL
Teen Fiction"Kami ingin persahabatan kita atau hubungan kita kembali seperti dulu" Kisah tentang 2 orang remaja yang bernama Genta Alfi Irham dengan Sabrina Sharon Dessely yang membuat mereka mempunyai julukan "Si Ganteng yang Arogan" untuk Genta Alfi Irham se...