26

1.1K 37 0
                                    

Sabrina segera menuju rumah sakit yang sudah diberikan oleh Julio. Sabrina langsung menuju ruang UGD dan mendapati Julio dan Serkan sedang duduk.

"Hai guys! Gimana keadaan Genta?" Kata Sabrina dengan napas yang terengah-engah.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan kata dokter hanya saja butuh istirihat yang cukup." Kata Julio menambahkan.

"Sebenarnya ada apa? Sampai Genta bisa ditusuk sama orang?"

"Sebenarnya gw diminta bantuan buat lacak nomor ini. Karena nomor ini bilang buat Genta jauhin lo tapi lo tau sendiri kan Genta orangnya kayak gimana... Emosinya langsung memuncak terus dia langsung pergi ke rumah orang itu." Kata Serkan.

"Siapa pemilik nomor itu?"

"Kelvin Ananda... Lo kenal kan sama dia?"

"Oh ya gw tahu dia... Dia yang kasih ancaman itu ke Genta?"

"Tepat sekali! Lebih baik lo menjauh dari dia karena kemungkinan besar nyawa Genta dalam bahaya."

"Kok dia jahat banget sama Genta?! Padahal sama gw baik banget..."

"Kan kepribadian orang beda-beda Sab... Intinya kalau lo sayang sama Genta lo menjauhlah dari Kelvin sebelum semuanya terlambat."

Beberapa menit kemudian, Ilona dan Lyra datang sekaligus ingin menjenguk Genta.

"Sorry guys... Kita terlambat. Gimana keadaannya?" Kata Ilona.

"Ya gitu deh... Anaknya lagi terkapar di bedcovernya yang empuk." Kata Julio.

"Lo kira dia kucing apa sampai bilang terkapar..."

"Ya daripada suasananya gak enak lebih baik gw mencairkan dong..."

"Sabrina... Kenapa wajah lo? Kok kayak sedih banget? Ya gw tau lo pasti sedih karena Genta kan?"

"Bukan hanya Genta... Ada satu orang yang gw anggap baik tapi malah sebaliknya."

"Maksudnya?"

"Lo pernah gw ceritain kalau gw ketemu sama cowok kakak kelas kan? Nah dia yang buat Genta kayak gini."

"Yakin lo? Bisa aja pas itu ada begal... Sekarang kan lagi musim-musimnya begal."
"Memang siapa namanya?" Kata Lyra penasaran.

"Kelvin Ananda..."

Lyra sontak kaget karena nama yang diucapkan oleh Sabrina adalah sepupunya sendiri.

"Itu sepupu gw..."

"Apa?!!!"

"Yang bener lo?! Jangan bercanda Lyr!" Kata Serkan.

"Beneran... Sebentar lagi gw mau ke rumahnya buat acara keluarga besar."

"Hati-hati Lyr! Gw takut lo kenapa-kenapa..." Kata Julio.

"Gimana ya?! Kalau gw batalin nanti bokap nyokap gw bakal tanya kenapa... Tapi kalau gw bilang tentang kejadian ini malah gw yang bakal dimarahin bokap nyokap gw."

"Lo tetep ikut aja... Tapi gw boleh minta tolong kan sama lo?" Kata Sabrina.

"Apa?"

"Bisa lo perhatikan gerak-geriknya... Nanti lo rekam atau apalah sebagai bukti."

"Hmm... Gw akan usahakan."

"Thanks banget ya Lyr!"

"Iya sama-sama."

BAD BOY VS BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang