Bagian 3

18.5K 498 24
                                    

Holla gais, udah sering kali aku ingetin buat liat ktp dulu apakah umur kalian udah 21 atau belum, kalau belum cari cerita lain dulu aja terus klo udah 21 baru kesini oke gais :))))

Happy reading.....

***
Seperti hari-hari lainnya Ran menjalani sekolahnya tapi sekarang ada yang kurang karena sepeda motornya lagi di sita mama nya hehehe, dengan mood Ran yang lagi hancur lebur seperti ini dia memutuskan untuk berada di kelas aja.

Pukul 12:05, pesan masuk kedalam ponsel Ran dan dengan malas Ran membukanya, Ran langsung mematikan kembali ponselnya setelah melihat isi pesan tersebut.

Guru killer

Kau pulang jam berapa?,
Biar aku jemput sepulang
sekolah

Jangan coba coba untuk kabur ok

Sampai jumpa nanti sweetie

"Apa-apaan ini! dia ingin menjemputku sepulang sekolah, ya ada untungnya juga sih daripada aku harus berjalan kaki, tapi aku benar benar muak dengan wajah si brengsek itu" ucap Ran dengan sedikit menggerutu.

Disaat Ran sedang melamunkan hal itu tiba-tiba ada seseorang yang memanggil namanya secara keras,
"RAN!!!!, kamu itu gimana sih aku udah manggilin kamu dari tadi, ayuk kekantin aku udah laper banget tau." dengan kesal Ran menjawab, "berisik banget sih lo, enggak bisa diem apa ya?! Udah tau gw lagi pusing lo malah ngebacot mulu!" Eira yang shock mendengar kata-kata itu langsung pergi sambil menangis.

Tiba tiba ada seorang wanita yang mengahampiri Ran, wanita itu adalah Aluna dia itu teman sekelas Ran sekaligus mantan pacarnya Ran. Dengan otomatis Aluna duduk diatas meja Ran sambil menyilangkan kedua tangannya sambil berkata "kamu kenapa sih Ran?, dari tadi marah-marah terus." Ran menjawab sambil memengang keningnya, "gw udah gak tahan, gw lagi pusing dan dia dengan seenaknya ngebacotin gw terus!" dengan wajah yang agak senang Aluna mencondongkan badannya mendekat ke arah Ran sambil berkata, "yaudah sih kamu putusin aja, kan masih banyak yang mau sama kamu, contohnya...." mendengar ucapan itu Ran reflek menarik dagu Akuna sambil berkata dengan nada datar, "contohnya lo kan?, tapi sorry aja nih ya, gw gak pernah tidur dua kali sama cewek yang sama." Ran mengatakan itu dengan lancar sambil tersenyum mengejek kepada Aluna, dengan kesal Aluna pergi sambil menendang meja Ran.

***

Tringggggggg (anggap aja bunyi bel)

Sekarang pukul 14:30 sudah waktunya untuk pulang, Ran sangat bersyukur karena si brengsek itu sudah tidak menghubunginya lagi. Ran sambil menebar pesona berjalan kearah gerbang, dia heran kenapa banyak wanita yang berteriak histeris dideoab gerbang padahal dia saja belum sampai di gerbang. "mereka ini kenapa sih? Aku kan belum keluar, kenapa mereka sudah berteriak histeris."

Mata Ran terbelalak saat dia melihat Ardan yang sudah berpose didepan mobil mercy nya itu. "sudah pulang? Ayo cepat kita pergi, disini terlalu panas karena dipenuhi oleh para wanita murahan ini." kata Ardan sambil menarik tangan Ran masuk kedalan mobilnya.

Aku rasanya ingin sekali lompat dari mobil ini, seharusnya tadi aku bilang bahwa aku tidak ingin dijemput, Argghhh! Aku ini benar benar bodoh!.

Ardan yang melihat Ran melamun akhirnya memiliki sedikit ide nakal untuk menggoda Ran. Ardan yang berkedok ingin memasangkan seatbelt milik Ran, alih-alih malah mengecup singkat bibir ranum milik Ran yang sudah sangat menggoda itu, Ran sontak terbangun dari lamunannya dan memegang bibirnya itu dengan wajah yang sudah memerah. "sebaiknya jangan melamun, jangan buat aku menerkam dirimu saat ini juga, karena saat ini aku sedang sangat lapar."

Didalam mobil hanya ada keheningan, tidak ada yang mau memulai percakapan sampai akhirnya Ardan memulai percakapan.

"Aku tidak akan meminta maaf atas kejadian kemarin"Ran dengan sedikit membuka mulutnya langsung berkata, "Aku tidak mengharapkan kata maaf dari laki-laki sinting sepertimu, yang aku harapkan adalah aku tidak akan pernah bertemu dengan orang gila seperti mu lagi".

Ardan hanya bisa tertawa mendengar kelinci kecilnya itu menggerutu kesal.

***
Sudah setengah jam mereka berada di jalan dan akhirnya sampai. Seperti kebiasaan Ran yang lalu lalu dia pasti mencari bunda tercintanya itu.

"Bunnnnn....., bunda dimana? Ran udah pulang bun" ucap Ran sambil melepaskan sepatunya dan langsung ngacir kesana dan kesini mencari bunda tercintanya itu sampai pada akhirnya Ran menemukan bundanya itu berada di dapur sedang ingin memasak makan malam.

"kamu pulang sama siapa Ran?" ucap bundanya dengan wajah yang sedikit mencurigakan. "maksud bunda?, hem jangan bilang bunda yang nyuruh si gila itu buat jemput Ran ya" dengan sedikit menekuk wajahnya Ran mengucapkan hal itu, "iya bunda yang nyuruh, om Ardan itu orang baik jangan kamu sebut begitu dong, sana temenin om Ardannya" dengan berjalan layaknya orang yang tidak punya tulang Ran menghampiri Ardan dan duduk dihadapannya.

Mereka sibuk dengan kegiatannya masing masing hingga pada akhirnya bunda Ran memanggil Ran untuk meminta tolong, "Ran tolong ke supermarket ya tolong beliin ini" ucap bunda Ran sambil menyodorkan sekertas penuh tulisan yang sangat memuakkan, "tapi naik motor ya bun" ucap Ran dengan mata berbinar binar namun sayangnya mata indah itu dibuat kecewa oleh jawaban bundanya "kan motor kamu lagi bunda sita, kamu jalan kaki aja ya" jawaban bundanya itu sontak membuat Ran mengeluh "bunn... Supermarket nya kan jauh bun please lah" disaat Ran sedang memohon tiba tiba suara berat itu ikut muncul ambil bagian. "mau om temani?" Ran langsung memutar kedua bola matanya sebelum Ran menjawab bundanya langsung mengambil alih dan menjawab "tentu saja Ran mau, sana kalian cepatlah pergi" ucap bunda Ran sambil mendorong tubuh Ran keluar rumah.

***
Sesampainya di supermarket mereka langsung mengambil barang yang harus dibeli dan segera membayarnya kekasir, semuanya sudah selesai dan Ran langsung berjalan keluar supermarket meninggalkan Ardan dibelakang.

Melihat Ran yang kesusahan membuka pintu mobil akhirnya Ardan memengang bahu Ran sekaligus membukakan pintu mobil untuk Ran, dengan perasaan yang agak aneh Ran hanya terdiam.

Melihat Ran yang kesusahan membuka pintu mobil akhirnya Ardan memengang bahu Ran sekaligus membukakan pintu mobil untuk Ran, dengan perasaan yang agak aneh Ran hanya terdiam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya mereka langsung bergegas pulang untuk memberikan barang-barang ini kepada bundanya Ran.

Gaiss mohon maaf bila di cerita ini masih banyak kekurangannya, karena aku masih belajar dan kalau kali ini capternya terlalu pendek juga maaf ya karena aku juga lagi kurang sehat:'))).
Dimohon saran dan kritik yang membangun ya gais

my teacher is a hypersexsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang