Hai gais, aku gak pernah lupa buat ngingetin kalian buat cek dulu KTP kalian, apakah udh 21 tahun atau belum, kalau belum kalian boleh baca baca cerita yang lain dulu, dan kalau udah 21 tahun silahkan mampir kesini lagi ya....
Happy reading gais....
"Ran please, gw balik ya, gw main besok besok aja" ucapan Calista benar-benar menghancurkan keheningan yang ada, namun saat Calista mencoba memundurkan langkahnya, Ran menarik tangan Calista dan menggelengkan kepala, mengisyaratkan bahwa dirinya tidak setuju dengan pernyataan Calista.
"Ca, enggak. Bun, bunda kenapa sih?, kalian kenapa? Ayo masuk dibicarain baik-baik gak usah canggung begini ah"
"Ran, masuk!. Dan anda, tolong pergi lalu jangan kembali lagi"
Bunda langsung menarik tangan Ran, memasuki kedalam rumah, membanting pintu sekeras mungkin, bahkan Ran tidak pernah melihat bundanya seseram ini, rasanya seperti rumah ini sedang dipenuhi aura yang mencekam. Ran tau ada yang tidak beres namun dia juga paham bahwa ini bukan saat yang tepat untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, dia tidak ingin emosi bundanya semakin naik jika dia bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.
***
Malam semakin larut, namun mata Ran masih belum bisa terpejam, banyak yang berputar-putar dikepalanya, banyak hal yang tidak ia pahami, Calista anak yang biasanya bunda sayangi kini ditatap penuh rasa jijik oleh bundanya, sangat tidak masuk akal menurut Ran.
CALISTA UHUY
Ca, sorry ya sama sikap bunda td,
gw gak paham knp bunda bisa begitu,
asli sorry banget ca.Gpp Ran, salah gw kok ini
Ca lo td balik ga kenapa napa kan
Gpp:)
Ca besok gw jemput ya,
ada yg mau gw omongin jugaRan, mungkin kita gak usah ketemu lg ya
***
Tak peduli dengan kata-kata calista, Ran langsung mematikan ponselnya dan memilih untuk memejamkan matanya, dia berfikir bahwa Calista juga butuh waktu untuk beristirahat setelah kejadian tadi agar bisa berfikir dengan jernih nantinya.
Matahari yang mulai memperlihatkan dirinya bersamaan dengan Ran yang sudah siap untuk menemui Calista dan membicarakan apa yang sebenarnya terjadi, namun sayangnya saat Ran sedang membuka pintu dan melangkah keluar bunda menahan Ran dan bertanya kemana Ran ingin pergi, Ran tidak bisa menjawab hanya bisa tertunduk. Saat bunda sedang menarik nafas dan bersiap-siap untuk memarahi Ran tiba-tiba ada Aidan yang sedang berjoging didepan rumah ran, dan tentu saja Ran langsung memanggilnya dan menariknya memasuki rumah.
"ini lho bun, Ran tuh mau joging sama Aidan, ya gak cuy?"
"cay cuy cay cuy, kapan janjian mau joging? Kemaren aja ninggalin"
"sttt diem bangke, itu di Aidan bercanda bun, asli tadi malem udh janjian kan? Iyakan kan Dan? Sekalian kan nanti gw beliin bubur di depan komplek"
Mengerti dengan kode Ran tersebut, Aidan langsung menganggukkan kepalanya dengan sangat antusias. tentu bunda tidak percaya namun jika memang pergi bersama Aidan setidaknya bunda bisa sedikit merasa tenang. Dengan berat hati, bunda mengizinkan mereka pergi dan tentu saja dengan secepat mungkin mereka pergi dari rumah dengan aura mencekam itu.
"Ran bener lo ya entar didepan beliin gw bubur pak slamet"
Ran mengedipkan matanya dengan penuh semangat, tak lama setelah mereka berjalan, kini mereka sedang menikmati teh tawar hangat dan juga semangkuk besar bubur ayam, tentu Ran menuanginya dengan sambal yang benar-benar menggugah selera. Tanpa berlama-lama lagi mereka langsung menyantap bubur ayam itu dengan sangat lahap.
Seperti biasa saat selesai makan Ran pasti membuka ponselnya dan saat dia membuka ponselnya, ternyata sudah ada 3 panggilan tak terjawab dari Calista tentu Ran langsung menepuk jidat nya karena lupa akan janji nya dengan Calista.
CALISTA UHUY
📞Panggilan suara tak terjawab 08:12
📞Panggilan suara tak terjawab 08:13
📞Panggilan suara tak terjawab 08:14
Asli Ran, lo jadi kerumah gw
gak sih? Klo enggak gw mau
tidur lagiSorry Ca, asli Sorry gw otw sekarang
***
Tanpa berlama-lama lagi, Ran langsung menuju kerumah Calista meninggalkan Aidan sendirian di tempat tukang bubur, dan karena saking terburu-burunya, Ran sampai lupa untuk membayar bubur tersebut.
"Ran, wey bocah bayar duluu, ah kan gw lagi yang nombokin" Teriak Aidan dengan kesal dan pasrah.
Sesampainya Ran dirumah Calista, Ran langsung mengetuk pintu rumah Calista, setelah beberapa saat akhirnya ada seseorang yang membukakan pintu untuk Ran, nyatanya itu adalah ayah Calista. Tentu saja Ran langsung mencium tangan ayah Calista, dan ayah Calista langsung mempersilahkan Ran masuk.
"Om denger-denger kamu udah lulus ya Ran?"
Ran hanya mengangguk sambil memberikan senyum lembutnya,
"Niatnya mau masuk kuliah dimana Ran? Atau langsung kerja?"
"Ran niatnya mau kuliah di luar kota om, sekalian cari-cari pengalaman baru"
Setelah mendengar jawaban Ran, ayah Calista langsung memanggil Calista untuk turun dan menemui Ran.
Tidak berselang lama, mereka izin untuk pergi keluar agar pembicaraannya lebih nyaman. Namun melihat banyak tatapan-tatapan mesum dari berbagai pria kepada Calista membuat Ran merasa sedikit kesal, akhirnya Ran mengambil jaket yang ada ditangan Calista dan langsung memakaikannya kepada Calista.
"Punya jaket dipake jangan dipajang doang ditangan"Calista hanya tersenyum sambil menatap pria manis yang ada didepannya ini. Setelah mereka mendapatkan tempat yang nyaman untuk mengobrol, Ran pun langsung membuka pembicaraan.
"Ca, sebenernya lo ada masalah apa sama bunda gw?"
***
CIEEEE pada kesel ya ceritanya di potong (pd aja dulu). Oke gais gw tau udah lamaaa banget gw gak update, bahkan gw yakin banyak dari kalian yang udah lupa alur ceritanya, tapi gw makasih banget buat kalian yang masih stay nungguin cerita gaje ini. Dan gw mau makasihhh banget ke kalian yang kasih saran ke gw untuk cerita ini, mau itu dari segi bahasa atau apapun, gw seneng banget jujur. Dan... Gw masih butuh banget kritik dan saran membangun dari kalian gais, karena gw pun masih pemula bangett, makasih untuk yang masih stay dan kasih saran yaa love buat kalian❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
my teacher is a hypersexs
Romance(21+) "Aku siswa SMA yang sangat keren harus bertekuk lutut di hadapan guru les ku?, aku yang dikenal sebagai playboy ini malah menjadi haus akan belaian tangan besar dan kokoh nya itu?!" Randys Quina Nata Berpenampilan keren, berwibawa, dan berkari...