Bagian 9

9.1K 279 11
                                    

Holla gais, aku enggak pernah lupa buat ngingetin kalian dulu buat cek apakah kalian udh 21 tahun atau blm, kalau blm cari cerita lain dulu aja ok kalau udh 21 baru balik lagi kesini

Happy reading gais....

1 minggu setelah kejadian itu, Ran tidak lagi bertemu dengan kedua orang brengsek itu. Ran semakin menjadi anak yang bebas, dia sering bolos sekolah bersama pacar pacar nya dan pergi ke club untuk minum-minum.

Hari ini dia sedang ada disebuah hotel ternama di seoul, tidak perlu aneh bagaimana caranya dia boleh mengambil kamar disana, pemilik hotel itu adalah pamannya jadi ya mudah saja untuk dia menginap disana,

Hari-hari Ran rasanya sangatlah hancur, setelah kejadian itu dia merasa dirinya benar-benar tidak berguna dan justru malah lebih sering minum minum dan melakukan sex keberbagai pacar ataupun wanita bayaran.

"sayangggg kamu kenapa bengong aja" ucap Eira yang sedang duduk dipangkuan Ran dengan menghadap kearah Ran. Mood Ran yang tiba-tiba hancur hanya bisa menggendong Eira dan menindihnya diatas kasur. Eira yang sudah sangat tidak sabar hanya bisa tersenyum menggoda sambil memainkan jari nya dibibir Ran, sayang nya Ran tiba-tiba tidak bergairah untuk bercinta dan hanya bangkit dari posisinya sambil berjalan kearah balkon, melihat pemandangan sejenak dan meneguk gelas yang berisi dengan Red wine.

Eira yang syok kebingungan dengan sikap Ran hanya bisa menghampiri Ran dan memeluknya dari belakang.

"sayang kamu kenapa? Ada masalah ya?"

"aku tidak apa apa, setelah ini aku bakal nganter kamu pulang ok Ei" ucap Ran yang sambil membalikkan tubuh nya kearah Eira dan memeluknya dengan erat, dan mengecup sejenak kening Eira.

***

Om Ardian

Om, Ran balik duluan ya makasih udh ngasih izin ya om. Jangan bilang kebunda juga ok om.

Sama sama Ran, tapi om saranin klo kamu ada masalah jangan lampiasin ke hal hal yang gak bener kayak gitu, karena mau kamu tutupin kayak gimana juga pasti nanti bunda mu tau

Biarrin itu sebagai resiko nya Ran om, Ran mau jalan dulu ya om

***

Seperti ucappannya tadi, Ran benar-benar mengantar Eira pulang kerumah nya. Setelah Ran selesai mengantar Eira dia berniat untuk langsung pulang tapi tiba-tiba ada panggilan masuk di ponsel nya.

 Setelah Ran selesai mengantar Eira dia berniat untuk langsung pulang tapi tiba-tiba ada panggilan masuk di ponsel nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan rasa yang masih aneh Ran mengangkat telfon itu

"Hallo, ngapain telfon"

Tidak ada jawabban dari perkataan dirinya, Ran akhirnya sangat kesal.

"woy jangan buang-buang waktu gw, gw matiin!"

Sebelum Ran menutup telfon itu tiba-tiba terdengar suara lirik yang memeinta tolong.

"Toollong.."

"lo dimana?!"

"lo kenapa?!, jawab anjir!"

"Ruumahh.."

"gw otw sekarang juga"

***

Karena dijalanan sudah malam terlebih lagi hujan deras, penglihatan Ran tidak bisa stabil apa lagi dengan jalanan yang licin sangat sulit untuk mengendarai dengan tenang.

Tiba-tiba dari belakang ada seseorang yang seperti ingin menabrak Ran, untungnya Ran bisa menghindar dengan tenang.

"GOBLOK!" Ucap Ran dengan nada yang ditinggikan.

***

Setelah sampai dirumah Aluna Ran langsung mengetuk pintu rumah nya, namun tidak ada yang membukakan pintu. Sampai akhirnya Ran mendobrak pintu rumah Aluna. Semua barang-barang masih tertata tidak ada tanda-tanda ada sebuah kejahatan. Ran langsung berlari keatas menuju kamar Aluna.

Bukan kejahatan tapi malah Aluna yang sedang menggunakan pakaian tidur yang Ran dapatkan.

"apa apaan sih lo, kayak gak punya harga diri, udh cocok lo jadi lonte!"

Ran yang berbalik ingin pulang tiba-tiba Aluna langsung memegang tangan Ran dan menariknya secara mendadak. Tubuh Ran yang sudah sangat lelah akhirnya berasil membalikkan badannya dan menempelkan bibir nya dibibir Aluna, sontak Ran melepaskan ciuman itu dan menampar pipi Aluna.

"bener bener cocok lo jadi LONTE! Udh gak punya malu gak punya harga diri juga lagi, kesian gw sama ibu lo ngelahirin anak susah susah gede nya cuma jadi LONTE YANG GAK PUNYA HARGA DIRI" ucap Ran dengan sedikit penekanan dibeberapa kata.

Ran langsung meninggalkan rumah itu dan pulang kerumah nya, sesampai nya dirumah dia merasakan suasana rumah yang sangat sepi.

"bun.... Ran pulang.... Bunda dimana?"

Tidak ada jawaban dari ucapaannya itu, dan Ran lebih memilih langsung kekamar nya untuk bersih-bersih dan tidur.

Holla holla holla, gais lama banget ya gak ketemu, btw Minal a'idzin walfaidzin ya gais. Mohon maaf lama gak up karena itu lagi bulan ramadhan dan takut nya puasa aku malah gak ada pahalanya klo bikin cerita kayak gini hehe😆. Maaf juga ceritanya makin banyak kekurangannya dan aku juga udh agak lupa alur ceritanya, mohon kritik dan saran yang membangun dari kalian ya gais😉....

my teacher is a hypersexsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang