Aku selalu mengingatkan agar kalian cek ktp dulu apakah udh 21 atau belum, kalau belum cari cerita lain dulu dan kalau udh 21 baru balik kesini dulu lagi ok
Happy reading gaisss :)))
***
Setelah mereka sampai dirumah Ran langsung menuju dapur untuk memberikan belanjaannya itu, Ran melihat kesetiap sudut dan ia tidak menemukan bundanya dimanapun. Ran memutuskan untuk berteriak mencari bundanya, "Bun...., bunda dimana? Ini belanjaannya nih. Bunda kemana sih ih" Ran yang kelelahan berteriak akhirnya menuju kulkas untuk mengambil air dingin dan mendinginkan tenggorokannya yang sudah sangat tandus.Mata Ran seketika menyipit saat membaca secarik kertas yang tertampel di kulkasnya itu.
Untuk Ran
Bunda harus pergi ke reuni sekolah. Kemungkinan bunda akan pulang jam 10 malam. Jadi tolong lanjutkan memasak makan malamnya ya.
***
Karena melihat Ran yang tidak kunjung kembali ke ruang tamu, akhirnya Ardan menghampiri Ran kedalam dapur. Saat ini Ardan sedang menatap Ran sambil tersenyum lebar, Ardan sangat senang ketika melihat Ran yang sedang kesal sambil memajukan bibir mungilnya itu. Dengan niat baik Ardan bertanya kepada Ran apa yang telah terjadi.
"sebaiknya jaga bibirmu sebelum aku mengecupnya, sebenarnya apa yang telah terjadi? Kenapa kamu cemberut?" tanya Ardan sambil merangkul bahu Ran. Dengan perasaan sangat jijik Ran langsung mendorong jauh tubuh Ardan dari dirinya. "sebaiknya kamu pulang sekarang, aku muak melihat wajah busukmu itu!" kata Ran sambil membanting pintu kamarnya itu. Ran akhirnya mencoba untuk tidur saja sampai pada akhirnya dia terbangun akibat mendengar suara pisau dari arah dapur, dengan rasa penasaran Ran langsung berlari menuju dapur dan dia terkejut saat menemukan Ardan yang sedang memasak dengan menggunakan apron yang sangat imut, dan entah kenapa itu justru membuat Ardan semakin kelihatan sexy.
Entah apa yang Ran pikirkan namun saat ini Ran sedang terdiam dengan keadaan mulut yang agak terbuka, dengan sekuat tenaga Ardan menahan diri untuk tidak menyelinap masuk kedalam bibir mugil Ran yang sedang agak terbuka.
Melihat Ran yang sedari tadi melihat dirinya terus-menerus Ardan akhienya memulai sebuah percakapan.
"mau terus melihat saja atau mau bantu juga?"
Mendengar kata-kata itu Ran sontak berbicara "siapa yang menyuruh mu memasak!, cepat pergi dari sini!" Ardan hanya bisa tersenyum melihat tingkah si manisnya itu. Ran yang kesal akibat ucapannya yang tidak didengarkan akhirnya kembali marah sambil berkata "kenapa masih disini! Cepat pergi, aku sungguh muak melihat wajahmu itu!!!" Ardan hanya bisa tersenyum tipis sambil berkata "apakah kamu tidak bisa membaca tulisan bundamu?, disitu tertulis jelas bahwa bundamu meminta tolong untuk memasakkan makan malam, dan aku tau kamu pasti tidak bisa memasak, jadi berterimakasihlah padaku".Mendengar ucapan itu Ran langsung pergi keruang tamu, sambil tertawa keras Ardan berkata "jadi tidak mau bantu aku nih?, tidak dapat makan malam jangan menangis ya" Ardan benar benar senang saat menggoda Ran, karena takut tidak mendapatkan jatah makan malam Ran langsung menuju dapur dan menolong Ardan. Ran yang sedang mengecek suhu air yang sedang ia rebus tiba tiba dia terkejut saat ada tangan yang melingkar di pinggangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
my teacher is a hypersexs
Romance(21+) "Aku siswa SMA yang sangat keren harus bertekuk lutut di hadapan guru les ku?, aku yang dikenal sebagai playboy ini malah menjadi haus akan belaian tangan besar dan kokoh nya itu?!" Randys Quina Nata Berpenampilan keren, berwibawa, dan berkari...