Hallo gais, aku gak pernah lupa buat ngingetin kalian untuk cek dulu umur kalian berapa dan kalau belum 21 lebih baik cari cerita yang lain dulu dan klo udh 21 silahkan balik dan baca ok ok gais???
Happy reading...
Semenjak kejadian itu Ran berubah menjadi anak yang lebih pendiam, tidak banyak tingkah dan sudah tak pernah lagi mempermainkan wanita. Hari ini adalah hari kelulusannya dan dihari ini pula Ran ingin meminta izin kebundanya untuk pindah dari kota itu, kota yang menyimpan banyak kenangan menyakitkan.
***
Semua anak masih berkumpul di aula sambil menunggu namanya dipanggil satu-persatu untuk mengambil penghargaan yang sekolah berikan, Ran hanya diam menatap ponselnya yang sebenarnya tidak ada apa-apa, tidak ada chat, game, ataupun video yang bisa ditonton dia hanya menatap layar ponselnya dengan tatapan kosong, Aidan merasa khawatir dengan keadaan Ran, walau mereka seperti tom and jerry tetap saja Aidan merasa sangat khawatir saat sahabatnya bersikap seperti ini terus menerus.
"Ran lo kenapa sih diem mulu njirrr, serem lo hati hati bego bengong mulu kesurupan lo dodol" ucap Aidan yang disambut tatapan kosong dari Ran.
"Ran nyet jangan begitulah serem, lo gak kesurupan beneran kan? Jangan bikin gw deg degkan anjay"
"Aidan titisan kuyang lo bisa diem gak? Gak ada sehari tanpa berkata kasar ya lo nyet? Lagian klo gak deg degkan lo mati goblok, makanya pelajaran ipa jangan kabur mulu lo"
"Nah gitu dong ngomel masa diem mulu, kayak bukan lo bego. Ran gw bakal kangen sama ribut-ributnya kita nanti yang bakal traktir gw siapa klo bukan lo Ran, sedih gw. Eh lo mau lanjut kuliah dimana kali aja barengan sama gw"
"yee goblok yg dipikirin traktiran, gw juga bakal kangen lo kangen ngebully, gw mau lanjut diluar kota gak usah ikut-ikut gw lo, ngapain sih ngekor gw mulu lo"
" yaudeh gw ikut ya, asli Ran gw juga mau nyari suasana baru" Tanpa menghiraukan kata-kata Aidan, Ran keluar dari aula dengan rasa kesal yang ada. Sambil menggerutu Ran menendang-nendang kaleng yang ada di depannya dengan kepala yang tertunduk, betapa terkejutnya Ran saat ada seseorang yang mengambil kaleng itu dari kaki nya.
" kalau ada botol itu dibuang bukan di tendang-tendang tau"
suara yang tidak asing itu membuat Ran langsung mengangkat kepalanya dan memeluk orang itu dengan sangat erat, benar-benar memeluk dengan sangat erat bahkan seperti tidak akan melepaskan orang itu. Karena melihat perempuan itu yang hampir kehabisan nafas, mau tidak mau Ran melepaskan pelukkannya, dan menarik perempuan itu untuk duduk disampingnya. Ada banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang ingin Ran tanyakan pada perempuan itu, sore itu menjadi sangat panjang bagi Ran.
Beberapa jam sudah berlalu, langit sudah memperlihatkan mataharinya yang mulai ternggelam, sore ini Ran banyak mengambil foto dan bercerita banyak pada perempuannya itu.
"gimana? Aku ganteng kan? Thanks ya bunga nya, klo di film film sih dicium tp gak ada aromanya padahal"
"hey hey hey kok jadi pd gini sih? Udah lama enggak ketemu pd nya gak berubah ya hahaha. Emang siapa yang bilang ada aroma nya sih Ran kamu mah ada ada aja"
Ran mengajak perempuan itu pulang kerumahnya, mereka memanggil taxsi dan mengobrol didalam mobil itu.
Oh iya belum diperkenalkan ya?, perempuan itu adalah Andini Calista Putri, teman masa kecil sekaligus kakak bagi Ran. Perempuan yang melindungi Ran saat dia tersakiti dan membantunya saat terjatuh, namun karena beberapa hal yang tidak Ran mengerti, Calista justru pergi meninggalkan kota itu tanpa memberikan ucapan selamat tinggal, dan semenjak itulah Ran benci sebuah perpisahan tanpa kata selamat tinggal.
Dan sepertinya Ran sudah lupa dengan kekesalannya kepada Calista, padahal dia berjanji jika suatu saat kembali bertemu dia akan memarahi Calista dan akan mendiamkannya selama seminggu full, namun sepertinya dia tidak akan mampu melakukan itu, rasa rindunya lebih dalam daripada rasa kesalnya itu.
"ca, bunda pasti kangen banget sama kamu, semenjak kamu pergi aku jadi anak baik seperti yg kamu suruh, tp ca kenapa kamu pindah diem diem? Kabarin aku juga enggak, kamu gak tau apa seberapa aku nyariin kamu"
"ngebahas satu satu dulu Ran, jangan campur campur topiknya, anak baik? Kata Aidan kamu tuh jadi playboy, ngaku kamu hah, aku gak pernah ngajarin kamu jadi playboy. Apa gunanya jadi playboy? Ngerasa keren dengan mainin perempuan? Inget bunda mu juga perempuan, kamu mainin hati mereka sama aja kamu mainin hati bunda"
"dih malah ngalihin topik"
Dengan wajah yang cemberut Ran memalingkan wajahnya ke arah kaca mobil, mendadak pemandangan diluar jauh lebih menarik daripada pembahasan mereka, padahal sedari tadi Ran lah yang tidak ada habisnya berbicara kepada Calista. Dengan rasa yang sangat menggemaskan Calista langsung mengacak-ngacak rambut Ran.
Sesampainya mereka didepan pintu rumah Ran, tiba-tiba Calista tertunduk dan membisu.
" Ca ayo masuk ngapain diem, bunda pasti kangen kamu" Calista hanya terdiam dan mendadak memundurkan langkahnya.
"Em.. Ran kayaknya aku kerumah kamu kapan-kapan aja ya, aku balik aja deh ya"
"lho kenapa Ca?"
Saat Ran sedang mencoba membujuk Calista tiba-tiba bunda Ran membuka pintu karena merasa ada suara anaknya didepan rumah, namun entah kenapa raut wajah bunda Ran mendadak berubah menjadi sangat marah bercampur kecewa.....
***
Hollaaaaa, ih dah lama gak jumpa lhooo, maaf ya baru sampet up sekarang hehe, makasih ya buat yang masih mau baca dan juga maaf buat kalian semuanya, maaf ya klo makin gaje dan gak seru😭. Jangan malu untuk kasih kritik dan saran ya, tapi tolong usahakan kata katanya yang baik buruk pun gpp lho, nanti gelud kita, gak deh canda canda.
Intinya makasih dan maaf ya gais, love you♥♥♥...
KAMU SEDANG MEMBACA
my teacher is a hypersexs
Romance(21+) "Aku siswa SMA yang sangat keren harus bertekuk lutut di hadapan guru les ku?, aku yang dikenal sebagai playboy ini malah menjadi haus akan belaian tangan besar dan kokoh nya itu?!" Randys Quina Nata Berpenampilan keren, berwibawa, dan berkari...