{3 Revealed}

301 32 0
                                    

"Hey Jimin! Kemari duduk" teriak seseorang dari arah belakang rumah

Yap siapa lagi kalau bukan si peri cantik berwarna pink, Charism

"Ndee tunggu!" Teriak Jimin dari kejauhan dan berlari kecil menyusul Charism di taman

"Nah, apa yang ingin kau tanyakan?" Tanya Charism

"Apa yang ingin ku tanyakan?" Tanya Jimin dan Charism mengangguk

Jimin linglung apa yang ingin ia tanyakan. Ribuan pertanyaan terlontarkan di benaknya, tapi hanya satu yang sangat mengganggu pikirannya untuk saat ini

"Siapa itu Jungkook?" Tanya Jimin spontan dan Charism mendadak tersentak

Bagaimana tidak, Jimin bahkan melupakan segalanya! Melupakan sesosok yang ia cintai dahulu. Charism yang hanya mendengar bahkan bisa merasakan jantungnya tercabik-cabik bila ia menjadi posisi Jungkook setelah mendengar Jimin melontarkan pertanyaan itu

"Maaf, mungkin aku lancang. Aku akan mencari pertanyaan lain aj-"

"Aku bisa menjelaskannya tapi.... maaf a-aku tidak bisa menjelaskan sekarang. Tapi kau harus membaca buku-buku yang ada. Itu akan lebih membantu mu, aku menahan mulutku meski aku ingin sekali menceritakannya" jelas Charism yang murung, jelas ia bisa merasakan perasaan penasaran Jimin yang belum terjawab.

"Nde tak apa-apa aku akan menunggu hingga kau siap menceritakan, pasti sangat berat untuk mu"

"Sangat, mengingatnya saja sudah membuatku tersakiti. Apa lagi kamu Jimin"

"Aku?" Jimin heran, memang apa hubungannya dengan dirinya. "Kau akan tahu nantinya" ucap Charism dan bangun menuju taman bunga

"Ayo bantu aku menyirami bunga-bunga ini dan setelah itu kau bisa melanjutkan membaca mungkin? Atau kau bisa jalan-jalan dan hati-hati! Tidak semua daerah di sini aman. Kau pasti melihat cahaya biru membatasi lingkungan ini, dan ku peringatkan. Jangan berisik ketika kau merasa kau ditatap dari luar perbatasan. Mereka bisa saja menerobos masuk dan menyerangmu" jelas Charism sambil menyalakan kran air yang mana tidak ada airnya sama sekali

"Tunggu sebentar disini ya" kata Charism dan terbang kecil menuju kedalam rumahnya

Jimin berdiri dan menuju jembatan yang membatasi antara dua tempat

Yang ia tempati sekarang terang, penuh kedamaian, hewan-hewan hidup dengan damai. Berbeda dengan dimensi di depannya, gelap, dan penuh kebencian.

Sangat berbeda, dan satu hal yang membuatnya hilang pikiran

Ia menatap sepasang mata tengah melihat dirinya

Jimin masih mengingat dengan jelas apa yang dikatakan Charism tadi... Jangan berisik ketika sedang di tatap sepasang mata dari luar pelindung. Jimin sangat yakin mereka semua yang berada diluar perbatasan akan mencari Jimin dan membunuhnya. Dan Jimin begitu yakin kalau pelindung ini tidak mungkin 100% menutupi dalamnya, jadi bisa kemungkinan sepasang mata itu akan menerobos masuk-

Tanpa aba-aba sepasang mata itu muncul dan hampir menimpah Jimin, untungnya ia dengan sigap menghindarkan dirinya dengan cepat. Jimin berlari semakin kencang ketika mengetahui sosok yang besar sedang mengejarnya dan membawa sebuah pedang yang sangat tajam. Siapa sih yang tidak akan histeris ketika dikejar oleh makhluk yang bahkan tidak dikenali sama sekali. 'Mirip alien' batin Jimin

Second World [KM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang