{2 It's Them}

351 32 0
                                        

Jimin frustasi, sudah 8 jam ia terduduk dan membaca semua buku yang ada lemari buku kamar sementaranya. Hmmm tidak semua sih, mungkin sisa 10 buku super tebal. Iya dia membaca hanya dengan membalik-balikkan halaman. Ia cepat menangkap materi yang disampaikan

"Masih belum menemukan siapa dirimu?" Tanya seseorang sambil membawa semangkuk makanan dan minuman. Sebelumnya ia juga membawakan tapi belum dimakan oleh Jimin

"Kenapa kau tidak memakan makanan mu?" Tanya orang itu sambil melihat nampan yang ia taruh sebelumnya

"Maaf, aku tidak akan bisa menikmati makanan kalau aku tidak bisa menemukan jawabannya"

Hening, tidak ada satu pun yang membuka perbincangan. Canggung? Iya! Jelas sekali! Mereka satu sama lain tidak topik untuk dibahas

"A.. Kenapa kau tidak langsung memberitahuku asal mula ku? Kau kan bisa memberi tahu ku tentang segalanya" tanya Jimin heran sambil memiringkan kepalanya sedikit

"Untuk itu sebenarnya aku bisa melakukannya, tapi ada satu hal yang membuat ku agar tidak memberi tahu mu" jawab sosok di belakang Jimin

"Apa itu?" Tanya Jimin "aku tidak bisa menjelaskan ini kepadamu, yang paling penting ini untuk kebaikan mu yang akan mendatang. Menentukan kepulangan mu ke bumi" jelas sosok itu

"Aku berasal dari bumi? Ah iya sih, semua yang sudah lenyap dibumi akan muncul disini" pikir Jimin, lumayan membantu. Ia tak sia-sia membaca

"Benar sekali! Nah, makan dulu lalu kau bisa melanjutkan membaca. Toilet ada di sebelah kiri lorong. Seperti yang ku beri tahu tadi" ucap sosok itu lalu tersenyum pada Jimin

"Iya terima kasih untuk segalanya" ucap Jimin lalu sosok itu sudah menutup pintu kamarnya


Ada sisa 10 buku dengan judul yang berbeda-beda

Nih ku sebutkan judul judulnya. 'Heaven and Earth' 'Leader of Wizard' 'Different Between It' 'History of Earth' 'The Seven Anemous' 'The Journal' 'History of Heaven' 'The One and Only' 'Defense Tricks' 'Defeat The Dark Side' ya kira-kira itulah judul buku-buku nan tebal di lemari Jimin

Nah loh, Jimin mesti baca yang mana duluan. Yang tipis pun tidak ada. Akhirnya Jimin bangun dan terjatuh lagi. Yaa, dia sudah duduk di lantai berapa lama? Malu-maluin kan? Bahkan dia sendiri senyum-senyum sendiri saking malunya. Ia beranjak bangkit dan menuju nampan berisi makanan yang masih hangat. Jimin makan dengan lahap, bagaimana tidak? Sudah lama dia tidak mengonsumsi makanan. Enak? Iya dia aja lahap, pasti enak.

Setelah menyelesaikan makanannya, ia memiliki dua pilihan. Melanjutkan esok atau hari ini. Karena ia tak mau mengorbankan nyawanya sendiri akhirnya ia memutuskan untuk tidur. Jimin membereskan semua buku-buku yang berserakan ke loker dan beberapa yang belum kebaca di meja. Setelah semua selesai ia beranjak menuju toilet, ia butuh mandi dan ya tau lah, dia kebelet dari tadi.

Ia merasakan air mengenai mukanya, ia tidak suka air dingin. Sehingga air hangat sangat cocok untuk dirinya. Air panas juga akan di terima, gila bukan? Setelah membersihkan diri ia berjalan masuk kedalam bilik kamarnya dan menghampiri jendela yang masih tertutup rapat

'Semoga aman, aku butuh udara' batin Jimin sambil mengintip luar jendela

Gelap...... Jimin sangat butuh udara sekarang, tidak ketika keadaan diluar begitu gelap. Setelah melihat kegelapan ia mulai bergemetaran, badannya mengigil tak terkendali, ia mulai berjongkok dan bergumam secara terus-menerus sambil mengatakan 'tolong aku hyung, tolong aku kumohon'


Dan semalaman ia tidak tidur sama sekali, meskipun kamar nya terang. Untung saja, semoga saja tidak ada yang namanya pemadaman listrik disini. Semoga saja....

Setelah menjelang pagi, sinar matahari terpancar melewati celah jendela. Jimin memberanikan diri untuk mengintip keluar sebelum seseorang memasuki ruangan.

"Pagi Jimin, mau ke taman?" Tanya nya dengan senyuman manisnya

Tanpa basa basi, Jimin dengan sigap mengangguk dan mengikuti sosok peri itu berjalan menelusuri lorong yang belum pernah Jimin lewati.

"Kamarku bersebelahan dengan mu, jadi kau bisa memanggilku" katanya dan melanjutkan acara jalannya. Kalau diluhat dari kiri ke kanan. Banyak sekali ruangan disana, entah untuk apa. Yang terpenting adalah, mengapa peri ini memiliki banyak ruang kalau hanya ia saja yang tinggal disini? Jimin ingin bertanya tapi... Ia tidak mau diusir dan akhirnya dibunuh oleh yeoja psikopat sebelumnya? Jadi, ya begitulah hal itu membuatnya menahan semua pertanyaan membingungkan yang akan ia lontarkan kepada peri berkulit pink.

"Ada yang ingin kau tanyakan?" Tanya peri itu. Kok tahu!? Monolog Jimin

"Banyak sekali" jawab Jimin menggaruk telinganya yang tidak gatal sama sekali. "Nanti saja, sekalian duduk ditaman" jawab peri itu lalu lanjut berjalan

Lalu mereka sampai di ruang tengah yang begitu besar. Sangat besar malah, bisa jadi seperti ruang tamu kerajaan. "Ehhh" ucap Jimin tiba-tiba ketika peri itu sudah membuka pintu untuk keluar

"Ada apa? Ohh, iya ikat saja dahulu. Ku tunggu di belakang ya, kau pasti tahu. Tamannya berhadapan dengan kamar mu" ucap peri itu lalu meninggalkan Jimin

"Iya, tunggu ya" balas Jimin lalu mengikat tali sepatunya yang lepas. Lalu ketika ia ingin melanjutkan jalannya ke depan pintu tali sepatunya lepas kembali. "Aigoo..." Keluh Jimin lalu mengikatnya kembali

"Apakah ia melupakan dirinya sendiri?" Terdengar bisikan di sisi kanan Jimin

Secara reflek Jimin menoleh untuk memeriksa bahwa ada orang

"Sshh, apa kau lupa. Ia bisa mendengar kita!" Terdengar bisikan lagi dari arah kiri

"Diam kalian semua!" Ancam salah satu orang dari sebelah kanan

"H-hallo?" Tanya Jimin takut, terlebihi lagi. Karena masih pagi lampu ruang tamu masih dimatikan, banyak sekali ruangan yang masih gelap

"Mungkin aku berhalusinasi" gumam Jimin pada akhirnya dan meninggalkan ruang tamu

{Di lain sisi}
"Hampir saja dasar! Kalau sampai kita kelihatan bagaimana!?" Tegur seseorang berkulit kelam

"Maaf atuh hyung, kan aku cuma berbisik. Tapi tetap, sepertinya kekuatannya belum hilang. Cuma ia tidak menyadarinya" jawab anak kecil berwarna hijau

"Tidak cuma itu, kekuatannya juga bertambah kuat. Ia memang akan menjadi pemimpin nantinya" jelas sosok yang bewarna putih

"Eonni, memang kenapa sih tidak boleh ketahuan kitanya? Padahal Charism eonni bisa sama Jimin-ssi?" Tanya anak kecil bewarna biru

"Ia harus mengingat segalanya agar bisa kembali ke bumi. Ia butuh ingatannya kembali dengan sendirinya bukan bantuan kita Quarynt, ia akan membuat dirinya sendiri kembali dan bukan kita" jelas yang bewarna putih

"Benar kata Mindy seperti yang dijelaskan Charism sebelumnya, Jimin membutuhkan kekuatannya agar bisa kembali ke bumi" balas yang hitam

"Dan kekuatannya tak akan kembali 100% kalau ia tidak mengingat segalanya"

Second World [KM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang