{7 Burning Table}

241 26 0
                                    

Sesosok namja manis terbangun dari tidur nyenyaknya dan terduduk di sisi kasur. Ia mendongakkan kepalanya sedikit, bertujuan untuk melihat jam dinding

Pukul 03:00

'Bagus sekali!' batin Jimin lalu mendengus kasar

Setelah ia bangun, ia tidak bisa tidur lagi. Itu berarti ia akan menunggu hingga pukul 5 tiba. Mengapa? Jawabannya simple, di luar gelap. Dan Jimin takut kegelapan, setidaknya pada pukul 5 matahari sudah mulai menampakkan dirinya dan menghiasi sebagian sedikit langit dengan cahayanya.

Jimin mulai beranjak bangun dan menuju lemari buku yang ada di ruangannya. Semua buku yang ada di sana sudah Jimin baca. Ada juga beberapa yang tidak Jimin ketahui. Tetapi dipikir berapa kali pun Jimin tidak akan pernah mengetahui nya. Kali ini ia merasa ia tidak berguna.

Sehingga ia memutuskan untuk menatap catatannya dan membacanya berulang-ulang. Ia yakin sekali bahwa dari hasil rangkuman nya ia bisa menyimpulkan satu hal yang benar-benar penting. Tetapi apa?

Jimin membolak-balik catatannya dan mengerutkan kening nya. Ia sedang berpikir keras ya, jangan diketawain 😂😂

"Aduhh! Apa sih yang ku lewatkan!" Ucap Jimin frustrasi sambil memukul mejanya.

Csssssssst!

Suara misterius terdengar di telinga Jimin

Seperti ketika api di siram dengan air. Yaa mirip-mirip ketika api telah dipadamkan

Jimin menatap sekeliling ruangannya. Apakah ada yang menyelinap masuk? Mengingat di ruang tengah terdapat banyak sekali lilin yang terpajang rapi. Padahal, jarak kamar dan ruang tengah lumayan jauh. Mana mungkin ia bisa mendengar suara itu

Dengan bodohnya Jimin melangkah keluar kamarnya dan mengendap-endap menuju ruang tengah. Jimin mengintip sekilas dan tidak ada apa-apa di sana. Setelah memastikan bahwa tidak ada apa-apa. Jimin memutuskan untuk kembali ke kamarnya

Ia berjalan dengan gemetaran dan menatap seluruh sisi koridor. 'apakah ada setan?' pikir Jimin tidak masuk akal

Lalu sesaat ia mencium bau gosong. Ia bingung, apa yang terjadi dengannya saat ini. Dan baunya semakin keras ketika ia mendekati ruangannya

"A-apa yang terjadi dengan ruangan ku" tanya nya dalam hati sebelum melihat apa yang terjadi

Oh tentu benar, mejanya kini terbakar dan kini Jimin begitu panik

"Oh! Apa yang harus ku lakukan!" Pekik Jimin sambil masuk dan keluar kamar dengan cepat entah untuk apa

"Ah! Iya! Air!" Lalu Jimin berlari secepat kilat menuju kamar mandi dan mengambil seember air yang negitu berat

Tanpa babibubebo Jimin langsung menyirami api itu yang mana akhirnya padam juga.

"Melegakan saja!" Ucapnya lalu merasakan sesuatu basah menyapa kakinya

"A-apa yang-" ucapan Jimin terpotong ketika melihat genangan air yang cukup besar menghiasi lantai kamarnya

"Oh! Sunggu pagi yang sial!" Umpatnya dan pergi keluar kamar dan kembali dengan pel dan spons

"Selamat membersihkan Jimin" ucap Jimin menyemangati dirinya sendiri


Tok... Tok.... Tok.....

"Pagi- KYAAAAAAAA!" Teriak salah seseorang setelah memasuki kamar Jimin

Oh iya bagaimana tidak kaget, kalau mejanya sudah berubah menjadi hitam dan melihat seseorang tengah tengkurap di lantai. Oh jangan lupa dengan ember yang terisi dengan air di sampingnya

"Ada apa Quarynt-" ucapan sang kakak terhenti dan

"HYUNG!!! NOONA!!" Panggil sosok itu dengan keras

"Ada apa Magtrusk-" tanya Mindy lalu perkataannya terhenti

"Apa yang terjadi?" Tanya Blusionil

"Entahlah tadi Quarynt masuk dan langsung seperti itu" tutur Quarynt

"Tidak mungkin kebakaran kan?" Tanya Charism

"Aku sudah pernah membakar meja itu tetapi meja itu masih utuh" ucap Magtrusk

"Untuk apa kau membakarnya nak" tatap Mindy dengan tajam

"A-aku hanya mengetes kekuatan ku?" Tanya Magtrusk

"Sudah-sudah, yang terpenting saat ini yaitu. Mengapa mejanya terbakar?" Tanya Blusionil pada akhirnya

Semua Anemous pada diam dan kehabisan kata-kata

"Eungh" Jimin melenguh lalu terbangun dari tidur nya. Kukira ia tidak akan tertidur lagi ketika ia sudah bangun. Sepertinya salah deh..

"Jimin! Kau baik-baik saja?" Tanya Charism lalu melangkah masuk dan menghampiri Jimin. Ya, dari tadi mereka mematung di luar kamar Jimin yang berbau gosong

"Ya, aku hanya terlelap sebentar. Oh iya, ternyata benar ya. Aku tidak bermimpi" ucap Jimin sambil menoleh ke arah mejanya yang sudah bewarna hitam. Hanya sisa bagian bawah penopang mejanya yang masih bewarna coklat

"Mengapa? Apa yang terjadi?" Tanya Mindy

"Tadi aku hanya berniat membaca ulang catatan ku. Tetapi aku terbawa emosi dan memukul mejanya. Lalu aku mendengar suara-suara aneh sehingga ku memutuskan untuk ke ruang tengah. Lalu setelah semuanya baik-baik saja, aku mencium bau-bau menyengat dari kamar ku. Dan benar saja, meja ini terbakar" ucap Jimin sambil menunjuk meja di samping nya.

Magtrusk beranjak bangun dan menyentuh mejanya. Lalu membersihkan hasil bakaran Jimin.

"Apa yang membuat meja ini kokoh?" Tanyanya frontal. Seingatnya, ketika sudah di bakar. Benda apapun itu ketika disentuh maka akan hancur menjadi debu. Berbeda dengan meja yang satu ini.

Boltress melangkah maju dan mengorek-ngorek sisa abu meja yang telah Jimin bakar

"Ah, ini yang membuat meja ini sangat susah untuk diangkat" ucap Boltress dan mengetuk-ngetuk hasil korekannya

"Di dalam kayu yang melapisi terdapat kristal. Tapi ini bukan kristal sembarangan, kristal ini berasal dari kerajaan kuno elf dan penyihir. Kau tahu, masa-masa sebelum mereka bermusuhan" jelas Boltress

"Dan sepertinya hanya tersisa meja ini sebelum seluruhnya musnah perlahan-lahan sebab elf yang mulai mengambil alih" lanjutnya dan diberi seulas anggukan dari sang kakak

"Tumben kamu pintar nak" ucap Mindy setengah mengejek setengah memuji. Dan Boltress hanya menanggapi nya dengan memutar bola matanya dengan cepat

"Heum, kalau begitu kau siap-siap dahulu. Kita mau menunjukkan sesuatu kepadamu" jelas Blusionil

Jimin mengangguk dan mulai merapikan segalanya lalu memasuki kamar mandi

Semua Anemous yang berada dalam ruangan itu beranjak keluar.

"Kalian anak-anak tunggu di ruang tengah ya. Kakak-kakak mu ingin membicarakan sesuatu" ucap Charism

Dan dua sosok yang merasa pun berlari bersama menuju ruang tengah.

"Kami tidak termasukkan?" Tanya Magtrusk

"Oh ayolah, kita tidak semuda itu kok" lanjut Boltress

"Iya iya baiklah, ayo masuk ke kamar ku" ucap Blusionil dan diikuti keempat sosok yang sudah ia anggap sebagai saudara sendiri

Cklek...

Bunyi pintu sudah tertutup. Lalu Mindy mengunci pintunya dan memastikan tidak ada siapa-siapa di koridor

"Apa yang mau kita bicarakan Char?" Tanya Mindy membuka pembicaraan

"Tidak terlalu berat, cuma lumayan serius" jawab Charism sambil menatap mata mereka semua

"Apa maksudnya noona?" Tanya Magtrusk

"Kita akan membahas kejadian yang beru saja terjadi. Kejadian dimana Jimin membakar mejanya" ucap Charism

Second World [KM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang