Puncak

110 14 5
                                    

“Em..gua seneng lu ikut”Ucap rey sambil tersenyum canggung

Mila terkejut mendengarnya
Antara Senang,gugup,Dan malu Bercampur menjadi satu

“I..iya”Ucap mila dan membalas senyum rey

“Njir,manis amat..Tahan rey..Tahan”Ucap rey dalam Hati

Rey pun tersenyum,kali ini senyumannya Berbeda dengan sebelumnya

LAHH DIA MALAH SENYUM??!!!,GANS BANGETT LAGII GILA!!”Ucap mila dalam hati

“Woi udah napa PDKT nya,bantuin dulu nih beratt”Ucap Detya menganggu

Mereka berdua pun langsung salah tingkah

“Eh..ii..iya”–Mila

****
“Udah ya?,kuy berangkat”–Aril

Mereka pun Berangkat

Di mobil aril
Aril yang menyetir,dan Mila Duduk di Kursi depan,Di bagian tengah ada Rizpa,Rahma,dan Jijah,dan di bagian belakang ada Iki dan Reza

Sedangkan di mobil rey

Rey yang menyetir,Aldo duduk di kursi depan,di bagian tengah ada Rifa dan Detya,dan di bagian belakang ada Amel Dan Winda

Selama di perjalanan Rey Tidak bisa tenang

Rey membayangkan Mila dan Aril Sedang tertawa bersama di dalam mobil

“Napa gua jadi mikirin mila dah”Ucap rey dalam hati

“Rey pelan pelan dong bawa mobil,lu lagi bawa manusia bukan kambing”–Detya

“Mending gua naik Angkot aja dah”–Rifa

“Gua telpon polisi nih,pelan pelan woyyy”–Amel

Namun Rey tidak menjawab apapun
Rey pun Mengurangi kecepatannya

“You Okay?”–Aldo

Rey hanya mengangguk

*****
“Mila,Bengong aja”–Aril

“Eh,engga”–Mila

“Masih jauh ril?”–Rizpa

“Masih,Sayangg”–Aril

“Gue tabok nih”–Rizpa

“Gue ngantuk banget ah”–Jijah

“Sini sini di bahu gue”–Reza

“Jauh bego,lu di belakang gue di tengah,Pala gua gimana ntar?”–Jijah

“Hahaha”–Reza

“Gaada air napa,gue haus nih”–Rahma

“Nih nih,ada”Ucap iki sambil memberikan Air mineral ke rahma

“Eh,makasih ki”–Rahma

Beeberapa menit kemudian...

Say SansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang