'Tugasku hanya mencintaimu,tanpa harus memaksamu untuk mencintaiku kembali'
“Malam ini hampa banget ya,Reza ngasih gue kebahagiaan seolah olah dia nerbangin gue,Dan kemudian dia malah Menjatuhkan gue dalam sesaat”Ucap jijah pada dirinya sendiri
Jijah melihat Ponselnya
Tidak ada satupun notifikasi dari Reza“Mungkin bener,dia cuma nganggep gue sebagai Temennya”–Jijah
Jijah pun mengingat ingat apa yang terjadi malam ini
“Pergi Lo!,gue gabutuh lo!”Kalimat yang di ucapkan jijah Terngianh ngiang di kepalanya
“Eh,kata kata gua tadi kasar banget ya?,yah..jadi ga enak gue sama rezaaa”–Jijah
“Bodolah,gue tidur aja”–Jijah
***
Pukul 5 Pagi
Rifa masih tertidur dengan piyamanya,sampai alarm berbunyi dan membuatnya bangun“Hooaamm”Rifa menguap dan mengucek matanya
Mematikan Alarmnya dan bergegas mandiSetelah mandi dia memakai seragamnya
Dia duduk di kursi belajarnha sebentar
Lagi lagi Surat putih berbalut amplop itu ada di meja Belajar rifaDia meletakan Surat itu tepat bersebelahan dengab foto Sansuy
“Kayaknya,emang udah takdirnya gue ninggalin mereka”–Rifa
Setelah itu rifa memilih mengambil tasnya dan turun kebawah
***
“Morning!!”Ucap mila yang baru masuk kelasSpontan Yang ada di dalam kelas Langsung menutup telinganya
“Berisik!,masuk biasa aja bisa gak si gausah pake 'morning guys' 'morning fans'”–Detya
Sedangkan mila hanya cengengesan ga jelas
“Lagi ngapain rif?,sibuk banget”Ucap detya kepada rifa yang sedang fokus dengan beberapa buku
“Belajar bego,dikit lagi ujian”–Rifa
“Yaudah belajar deh yang bener,biar bisa jadi Yang lu cita citakan”–Detya
“Eh,btw cita cita lo apaan dah det?”–Amel
“Wasit!”Ucap detya penuh semangat
Yang lainnya hanya saling bertatapan dengan tatapan bingung
“Kalo lu mel?”–Rahma
“Maunya jadi Guru sih,tapi kata ortu suruh jadi Dokter”–Amel
“Kalo lu rif?”–Mila
“Piloot”Ucap rifa penuh semangat
Yang lainnya pun membayangkan ketika rifa menjadi pilot yang sedang mengendalikan sebuah pesawat,lagi cengengesan,abis itu pesawatnya jatoh
Mereka pun langsunh bergidik ngeri
“Eh rif mending yang lain deh,jangan pilot ya”–Rizpa
“Iya yang lain aja deh,jangan pilot”–Rahma
“Iya jadi dokter aja”–Detya
Spontan mereka membayangkan kembali ketika Rifa menjadi dokter,sedang mengoprasi pasiennya,sambil cengengesan
“Huwa,lebih serem”–Amel
“Udah udah,mending lu jadi wasit aja kek detya”–Mila
“Gua kan yang paling tua ya..kenapa gue jadi kek bocah”–Rifa
“Lagi ngomongin apaansih?”Ucap winda yang baru datang
“Lagi ngomongin cita cita,lah tumben lu gak telat?”–Amel
KAMU SEDANG MEMBACA
Say Sans
Novela JuvenilPernah ga sih kalian temenan hampir 5 tahun lamanya Dan ga pernah 1 Weekend pun lu tinggalin buat nongkrong bareng Cerita dimulai dari sebuah tongkrongan delapan orang yang mengaku "Manusia - Manusia agak pinter dan sedikit gila yang sangat sok tahu...