"Cemburu itu tidak bisa menjadi alasan dirimu untuk meninggalkan sahabatmu."
"Assalamu'alaikum Warahmatullah" Ucap Livina memasuki ruangan BK.
"Wa'alaikumussalam Warahmatullah" Jawab beberapa orang didalam ruang BK.
Seketika mata Kevin, Iqbal, Alvin, Gabriel, Pak Anto juga Marissa menengok ke arah suara berada.
Catline dan Livina memasuki ruangan BK dan terkejut sangat sangat terkejut melihat keberadaan Marissa yang duduk disamping empat Most Wanted.
"Catline silahkan duduk." Ucap Pak Anto memberikan izin untuk duduk kepada Catline.
Catline menduduki kursi di depan Marissa, menatap Marissa yang menatap Catline tajam.
"Livina ada apa datang kesini? Ada yang bisa bapak bantu?" Pak Anto berdiri dari duduknya, berbicara dengan penuh hormat kepada Livina.
Livina geli sendiri melihat guru yang hormat terhadap murid, seharusnya ia yang hormat kepada pak Anto.
"Gak ada apa apa, cuma mau nemenin Catline. Boleh kan?" Jawab Livina yang kembali bertanya.
"Tapi setidaknya ini biar jadi urusan kami Livina." Pak Anto melepas kaca matanya mengelap keringat yang membuat kaca matanya menjadi buram.
"Cuma liatin kok pak, boleh ya? Hehe"
"Iya deh, silahkan duduk." Pak Anto tak bisa mengelak banyak, karena bagaimanapun ia anak pemilik sekolah ini.
Pak Anto memakai kaca matanya lalu duduk kembali di Sofanya.
Livina duduk di sofa samping Catline, dan Livina tidak mengetahui jika didepannya ada Alvin!
Alvin melihat Livina yang terkejut, lalu Alvin tersenyum tulus kepada Livina. Tetapi Livina malah memalingkan muka Kearah Kevin. Livina hampir ternganga melihat Kevin yang babak belur. Dirinya ingin marah seketika! Siapa yang berani melakukan hal itu kepada Kevin?!!
"Kevin, Lo kenapa?" Ucap Livina cemas.
Kevin terkejut karena tiba tiba Livina menanyakan hal itu dengan sangat keras membuat semua orang yang mendengar Livina berbicara langsung menengok kearah Kevin.
"Cuma luka kecil, udah biasa. Gak usah khawatir."
"Siapa yang khawatir, geer! Gue cuma basa basi." Livina membuang mukanya yang kesal.
"Masa? Jujur aja kali."
"Pedean Lo!"
"Oh gitu."
Alvin heran, Livina bisa sedekat itu dengan Kevin? Ada hubungan apa memang nya? Apa mungkin mereka bersaudara? Tetapi Kevin tidak pernah cerita dan itu sangat tidak mungkin! Apa yang membuat Livina menjadi sosok perhatian kepada sang Kevin? Apakah Kevin orang istimewa dihidupnya?
Catline yang mendengarnya agak merasa keanehan, siapa yang menyangka Kevin dan Livina akan bertengkar seperti orang yang saling mencintai tapi saling memendam? Apakah Livina menyukai Kevin juga? Jika iya, Catline salah cerita jika ia mempunyai perasaan kepada Kevin! Tidak! Tidak! Sahabatnya tidak mungkin bisa melakukan ini!!
"Ada apa Livina?" Tanya pak Anto yang mendengar pertengkaran itu.
"Gak ada apa apa kok pak." Ucap Livina.
Catline membungkam mulutnya, sangat sangat sakit hatinya saat ini. Jika benar memang Livina dan Kevin ada hubungan yang istimewa. Catline merasakan sebuah kehianatan dari Livina! Sungguh ini semua membuatnya sakit!
Pak Anto menyuruh Kevin menjelaskan yang terjadi, setelah itu Kevin menjelaskan semuanya dari awal hingga akhir saat dia dimangsa oleh Gabriel!
"Jadi, bukan salah saya pak kalau saya ngatain Catline pelacur. Toh emang Pelacur hahahaha" Marissa tertawa kemenangan, padahal pak Anto belum berkata sepatah katapun saat Kevin bercerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Just Imagination
RomanceAku pernah mencoba merelakanmu untuk sekian kalinya. Mencoba membiarkan hati ini hancur. Dan parahnya lagi, aku mencoba untuk tak peduli dengan rasa yang ada didalam hati ini. Senang Sedih Bahagia Haru Takjub Retak Hancur Mati! Kubiarkan perasaan...