Pagi itu suara riuh dari rintik rintik air hujan yang turun mengguyur bumi. Hujan dikala itu, membuat banyak orang berfikir untuk membawa payung ke sekolah bagi yang biasa jalan kaki, karena memang jarak mereka dengan sekolah tidak begitu jauh, dan bagi yang biasa menggunakan motor ia mengenakan jas hujan. Berbeda dengan pengendara mobil, ia hanya santai menggunakan mobil tanpa khawatir basah.
Gemuruh hujan itu sangat terasa beraturan berjatuhan untuk mengguyur kota Jakarta, membuat suara tangisan pun tak terdengar. Yang seluruh makhluk hidup dengar hanyalah hujan yang menghampas aspal jalan di kompleksnya.
Catline mengambil ponselnya didalam laci mobil yang ada didepannya, Ia melirik Zidan ayahnya yang sedang menyetir mobil mengantarkan Catline ke sekolah karena mang Andi supir pribadi Catline yang dikerjakan oleh Zidan untuk mengantar jemput kemana saja Catline pergi saat itu sedang sakit, jadi hari ini Zidan sendiri yang mengantar anaknya itu.
"Pah.." Catline memanggil Zidan seperti ingin menanyakan sesuatu.
"Apa?" Zidan hanya menjawab tanpa menatap putrinya karena ia sedang fokus pada jalan dan setirnya.
"Nggak jadi, lupa mau nanya apa hehe.."
Catline membuka kunci ponselnya, menekan sebuah aplikasi Instagram. Catline melihat Akun Livina sahabatnya sejak Sekolah Dasar itu mengepost Status sebuah tulisannya sendiri yang memang setiap hari ia selalu membuat kata kata indah, membuat siapa saja yang membacanya pasti membawa perasaannya, Catline menekan pembaruan Status sahabatnya itu lalu membacanya dalam hati.
Hujan,
Tolong sampaikan rinduku kepadanya.
Tolong hembuskan cinta yang kurasakan untuknya.
Tolong Hujan,
Bisikkan kepadanya bahwa aku sangat nyaman berada disampingnya.Hujan,
Aku tak mau ada seseorang yang mencintaiku,
Dan memaksaku untuk mencintainya
Lalu aku menolak nya kasar.Hujan,
Aku juga tak mau merasakan cinta datang terlambat.Hujan,
Aku hanya ingin dia satu satunya seseorang yang mencintaiku dalam doanya.
Dan aku tidak mau cintanya datang terlambat untukku.Hujan,
Tolong hadirkan cinta ini selalu, agar ia mendapat sebuah kesempatan untuk membalas cintaku.Catline menekan "kirimkan pesan" lalu mengetik sebuah Pesan.
Cat.line
"Sok rindu Ama orang, padahal hatinya kosong seperti tong tanpa isi, hahaha"Livina_06
"Bodo amat, kayak hati situ isi aja wlee!"Cat.line
"Hati gue keisi lah, dari SD udah ada isinya!"Livina_06
"Lo kira perut org hamil ada isinya wkwk"Cat.line
"Bodo amat Vin!"
Catline kembali mengunci ponselnya lalu memasukkannya kedalam saku di rok Abu-abu nya.
Mobilnya berhenti didepan gerbang SMA Bina Mulya, Catline bersiap untuk turun.
"Pah aku berangkat ya! Papah hati hati." Catline mencium punggung tangan Zidan dan segera membuka pintu mobil itu.
"Hujannya masih deres Banget hati hati ya, payungnya dipake jangan nerobos hujan walaupun udah dekat sama sekolah." Zidan memang sangat perhatian kepada putrinya, ia mencium kening putrinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Not Just Imagination
RomanceAku pernah mencoba merelakanmu untuk sekian kalinya. Mencoba membiarkan hati ini hancur. Dan parahnya lagi, aku mencoba untuk tak peduli dengan rasa yang ada didalam hati ini. Senang Sedih Bahagia Haru Takjub Retak Hancur Mati! Kubiarkan perasaan...