"HA PAK BOS?!" reflek chaeyoung menutup mulutnya dan sekilas menatap ke arah orang itu yang hanya menampakan muka datar, dan muka pak jun yang kebingungan.
"Maaf pak, tapi bukankah pak jun itu yang menjadi bos utama disini?" Tanya chaeyoung.
Jun tampak tersenyum "bukan, saya hanya mengantikan sementara karena pak doyoung yang sedang meeting untuk pembuatan cabang baru pergi ke luar kota, dan saya hanya ketua direksi di perusahaan ini." Chaeyoung tampak kaku, dilihat dari ekor mata chaeyoung kalo pak doyoung nya ini tengah menatap nya intens.
Chaeyoung menelan ludahnya susah "eh anu s-saya izin ke toilet." Lalu chaeyoung pun berusaha lari dengan heels nya itu.
Karena kesulitan untuk lari dan lantai yang licin, chaeyoung harus menerima pahit nya kaki nya yang keseleo Untung nya hanya keseleo ringan saja.
"Hei chaeyoung gak papa." Jun hendak menghampiri chaeyoung.
Doyoung yang tadinya hanya menekuk mukanya, menjadi menaikan satu alisnya dengan sikap chaeyoung yang aneh, mungkin dia malu kali, secara tadi dia gak sopan setelah tau doyoung ini bos utama di perusahaan.
Chaeyoung pun melambaikan tangannya "engga pak, saya gak papa." Dengan langkah yang susah pun chaeyoung harus sampai toilet sekarang juga.
Karena mukanya yang harus di taruh di mana, intinya ini hari pertama kerja sialannya ini.
🌳🌳🌳
"Sialan sialan sialan kenapa sih sampai salah sasaran gitu, jelas-jelas dia itu bos lo chaeyoung bodoh, lo itu emang ya iq nya itu di bawah rata-rata." Chaeyoung mengumpat Untuk diri sendiri di pantulan cermin.
Chaeyoung merengek menatap kakinya "aduh, mana kaki gue sakit-sakit gitu."
Entahlah namanya makin jelek saja kalo udah salah sasaran gini mana ini sama bos nya sendiri, siapa suruh bos sialannya itu gak kasih foto nya duluan, kalo gitu kan chaeyoung gak jadi salah sasaran gitu,
🌳🌳🌳
Chaeyoung mengeletakan tasnya di bawah, baru sampai kostan nya saja chaeyoung belum buka pintu nya dan duduk di kursi yang ada di teras.
"Huh, kenapa ya hidup gue gini amat, mana tadi pulang taxi nya mahal banget, gak mikir apa itu supirnya udah tau gue anak rantau, jelas-jelas cuma ngekost disini cuma makan mie kalo lagi ngirit." Dan terus cerocor chaeyoung hingga ia duduk di ranjang yang empuk itu.
Gak ada niatan chaeyoung untuk mandi, selepasnya pun chaeyoung langsung buka ponsel nya dan mencari-cari kontak Joy.
Sambungan telepon pun tersambung.
"Kenapa nih chae?"
"Sumpah deh ya, pertama kali gue kerja kenapa harus memalukan ini sih Joy." Nampak nada bicara chaeyoung yang pasrah.
"Kenapa sih?"
"Jadi tuh pagi pas gue pengen en beli kopi ada orang yang nubruk gue, dia gak marah dan cuma mengumpat kecil doang, nah pas tadi gue udah selesai kerjain semua kerjaan gue, orang itu, dan orang yang sama dateng. dan gue suruh dia keluar, karena dia mau masuk ruang bos utama kita, dan ternyata lo tau apa lagi?"
Joy mendengus di sebrang sana "ya mana gue tau, udah sih cerita aja, jadi belibet klo di ceritain sama lo."
"Dan pas itu pak jun ganteng itu dateng dan nyapa orang itu dengan embel-embel pak bos, loh gue heran bukanya pak Jun sendiri bos."
Joy menyela "et, bentar-bentar lo bilang pak jun bos?" Tanya joy.
"Iya."
"Udah tau pak jun itu ketu--"
"Yaudah bentar dulu dengerin lagi cerita gue jangan cut-cut aja, dan ternyata pak doyoung itu katanya bosnya dan pak jun itu hanya ketua direksi, oh my god, disitu aja muka gue udah gatau mau di taruh di mana, dan gue lari ke toilet dan sialnya malah keseleo Untung nya cuma keseleo ringan."
"Si elo gak nanya-nanya dulu orang-orang senior di perusahaan, main tebak-tebak aja."
"...besok lo izin aja sakit, ntar gue yang izinin, lo obatin sana keseleonya ntar malah gak sembuh-sembuh."
"Thanks Joy, wait tapi gue kan baru pertama kali masuk kerja ya kali udah izin aja."
"No problem, get well soon!"
Tut.
Chaeyoung pun langsung menarik selimut agar langsung tidur, boro-boro ini pengen di obatin, uang chaeyoung gak bakal cukup buat obatin ini, apalagi uang nya di irit-iritkan untuk makanannya.
🌳🌳🌳
Doyoung menghampiri meja chaeyoung yang tidak ada orangnya dan kebetulan joy pun baru saja datang.
Joy membungkuk di depan doyoung dan doyoung pun sebaliknya membungkuk "Maaf pak, chaeyoung izin sakit gara-gara kakinya keseleo."
"Ada surat nya?"
Joy yang sudah duduk di meja kerja nya pun menoleh "maaf pak, kemarin dia belum sempet bikin hehe." Kekeh Joy, dan di angguki oleh doyoung.
Aneh sekali menurut doyoung cewek itu, dengan gak jelas marah-marah dan ngusir dia, doyoung sebenernya tak bisa menyembunyikan kekehannya saat dia terkejut kalo doyoung ini sebenarnya bos disini, karena kemarin cewek itu melamar kerja disini dan doyoung yang sedang pergi ke luar kota.
Doyoung pun menghampiri jun di ruang kerjanya "Jun gue minta biodata lengkap cewek yang kemarin nyangka lo bos."
"Nyangka gue bos?" Jun pun mengadah mencoba mengingat nya.
"Oh itu." Jun pun langsung mencarinya.
"Nih." Dengan sigap pun doyoung langsung ambil dan membaca nya disitu juga.
"Park chaeyoung, 22 tahun, alamat jalan jasmine gang 1 no 45."
🌳🌳🌳
Tok tok tok
Chaeyoung berdecak padahal dia jelas-jelas sedang memakan mie nya yang masih hangat ini, ada saja yang mengagunya padahal chaeyoung malas banget untuk berdiri karena kakinya yang masih nyeri.
"Siapa sih?" Tepat saat itu chaeyoung membuka pintu nya.
"Elo? E--eh maksud nya pak doyoung ngapain disini?" Tanya chaeyoung gelagapan.
TBC