Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bunda?"
"Lho Dino gak sekolah?" Chaeyoung mendekat, dan ternyata Joy yang di sebelah ikut kepo juga.
"Enggak, ayah suruh ke dokter gigi."
"Coba aaaa." Suruh chaeyoung dan di turuti.
Chaeyoung melihat gigi Dino yang biasa aja menurutnya gak ada yang salah.
"Kan gak bolong." Di balas dengan ekspresi gak tau dari Dino.
"Dino ayo." Suara bariton itu bikin chaeyoung sama Dino noleh, suara doyoung.
"Gigi Dino gak bolong ayah!" Sahut Dino masih di samping chaeyoung.
"Gak usah di dengerin, ayok." Dan Dino akhirnya nurut dan hilang dari penglihatan chaeyoung.
• • •
Chaeyoung meneguk minuman dengan lesu.
"Kalo ceritanya kaya tadi mah biarin aja dulu, mungkin pak doyoung butuh pencerahan." Ucap Joy setelah tadi chaeyoung cerita panjang lebar.
"Kesel juga anjir gue."
"Sabarin lah, lo juga harus pinter-pinter ambil perhatian sama pak doyoung katanya mau jadi sekretarisnya dia."
"Tapi semenjak kejadian malem itu gue jadi hilang semangat."
Joy mendengus "hilangin ego lu, sekarang pikirin hidup lo disini."
"Yaudah abis ini gue mesti gimana?" Tanya chaeyoung frustasi.
"Mm godain dia aja." Benar-benar ide terkutuk bagi chaeyoung.
"Gila lo ih, gak banget ya."
Joy memikirkan lagi "aha, lo seminggu ini lembur aja."
"Hal yang sulit itumah kalo gue di suruh lembur."
"Ah, whatever chaeyoung!"
• • •
Hanya keheningan yang memenuhi mobil doyoung saat ini, padahal ada manusia yang paling cerewet di sebelahnya, tapi angin dari mana Dino hanya diam saja, di tanya jawab gak di tanya diam.
"Tuh tadi kan udah di bilangin dokternya jangan banyak makan coklat, gigi Dino masih bersih untungnya."
"Emang gigi Dino bersih, nda juga bilang gitu, Dino kan jarang makan coklat." Sahut Dino cemberut.
Doyoung mendengus "tapi Dino dengerin ayah juga kalo di bilangin, jangan ngelawan mulu."