CHAPTER 9

13 5 0
                                    

Setelah kejadian itu Fano menjadi lebih dekat denganku, hampir setiap pagi Fano menjemputku dan mengantarku ke sekolah. Setiap waktu kuhabiskan bersama Fano seperti sepasang kekasih tapi aku tak ingin berharap lebih, bisa dekat sama Fano setiap hari, itu sudah membuatku bahagia.

Hari ini hari ulang tahunku aku berharap teman-temanku mengingatnya tapi ternyata harapanku sirna, semua teman-temanku tak mengingat hari ulang tahunku termasuk Nia, Nindi dan Fano.

Saat pulang sekolah Fano menjemputku. "Hai, kamu kenapa kok sedih?", tanya Fano sambil memegang wajahku.

"Nggak apa-apa kok.", jawabku sambil memalingkan wajahku.

"Em…nanti malam aku jemput kamu ya?", tanya Fano padaku.

"Nggak ah, aku males.", jawabku pada Fano.

"Udah pokoknya nanti malam aku jemput kamu.", kata Fano sambil memegang tanganku.

Aku menatapnya, aku teringat saat pertama kali bertemu sama Fano.

"Ya udah sekarang aku antarin kamu pulang.", kata Fano padaku.

"Iya.", jawabku sambil tersenyum padanya.

KETIKA KAMU DAN AKU MENJADI KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang