A Moment In The Morning

238 2 0
                                    

Dipagi hari yang cerah itu, dimana seorang wanita dengan memakai seragam sekolah. Tengah berjalan sembari turun dari angkutan umum dengan memakai ID card , dan tas ransel yang melekat di belakang wanita itu dengan balutan jaket bomber bewarna hitam. Terlihat dengan jelas bagaimana ia berjalan dengan rasa canggung, ia tak habis pikir apa yang akan terjadi mungkin kah teman nya akan banyak melebihi teman di saat ia masih berada di SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ?
“ Hey kemarilah , bukan kah kamu dari SMP Elang itu?” dengan menepuk – nepuk bangku di sebelahnya, Yang menandakan dirinya untuk segera duduk di dekatnya.
Setelah ia duduk di dekat wanita itu , ia menatap wanita itu namun wanita itu dari tadi hanya memandang hp setelahmenyuruhnya duduk di sebelahnya. Ia pun akhirnya mengurungkan niatnya untuk bertanya dan mengajaknya berbicara. Tak lama kemudian seorang lelaki datang dan duduk di bangku belakang mereka. Yang terlihat sangat lelah sebab dia datang dengan bersepeda dari rumah namun dia harus berjalan saat setengah perjalanan sebab ban sepedanya bocor.
“kenalin ini teman aku waktu SMP” ucap wanita itu dengan memegang bahu seorang wanita yang duduk di sebelahnya , ia pun terdengar kaget melihat tingkah wanita itu yang tiba  tiba memegang pundaknya
“ bukan kah dari tadi ia hanya memandang hp saja? Lalu bagaimana ia bisa tau jika salah satu dari temannya datang?” ucap wanita itu dalam hatinya.
“ mengapa kau melihatku seperti itu? Oh iya … kenalin nama aku Arora” jawab wanita itu dengan senyum manis tanpa melupakan genggaman hp yang berada di salah satu tangan nya.
“ahhhh…nama aku Mody” ucap wanita itu dengan senyum seadahnya dan sedikit cangung.
“ mody kenalin ini bakthia. Dia adalah teman mos aku , aku dulu duduk di belakangnya” kata Arora dengan menunjuk Bakthia yang sedang tersenyum ke arah Mody dengan terengah – engah. Lalu Mody pun memberikan senyum yang hangat untuk Bakthia , ia melakukan itu bertujuan untuk mendapatkan banyak teman. Bukan hanya wanita saja yang jadi temannya namun lelaki juga , pikir Mody dalam hati .
Beberapa menit kemudian murid pun banyak yang berdatangan yang salah satunya adalah Narvi. Bukan hal baru jika ia dibilang sangat “ANEH” sebab ia memiliki sifat yang seperti anak kecil namun tanpa ekspresi yang sangat jelas.

THE SECRET OF THE MIRROR WORD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang