BANGUN!

31 1 0
                                    

“bangunlah” ucap seorang lelaki itu dengan memegang bahu Mody yang tergeletak di toilet dengan luka dimana – mana
“kau....kau siapa? Apa yang kau lakukan, siapa kau...apa mau mu....” ucap Mody yang terbata – bata dan seketika meneteskan air mata.
“jangan cemas, kamu baik – baik saja ?kita akan melakukan otopsi dengan krangka yang kamu bawa tadi” ucap lelaki itu dengan membelai punggung Mody, agar Mody bisa merasa lebih tenang
Mody menangis dengan sangat kerasnya. Dia binggung apa yang terjadi , apakah dia masih di dunia kaca atau sudah bebas dari sana. Tak lama kemudian 7 wanita datang dan memeluk Mody yang sedang menjauhi beberapa lelaki yang ada disana.
“Modyy.....apa kamu baik – baik saja? Kemana kamu selama ini”
“Mody selamat kamu telah menghancurkan dunia Kaca itu”
“Mody kamu tidak apa – apa kan?”
“jangan diam saja, kamu baik – baik saja kan?”
“kamu sudah berhasil jadi jangan takut. Ada kita disini”
Lalu ketujuh wanita itu memeluk hangat Mody. Mody tak tahan dengan pengakuan temannya ternyata ia berhasil menghancurkan dunia kaca dan dia selamat, tangisan itu pecah. Sungguh – sungguh pecah namun seorang wanita datang dengan wajah menangi ”kamu gagal, dan hiduplah tenang”  Lalu ia terdiam di dalam pelukan hangat itu, dan memikirkan apa yang terjadi sebelumnya.
Waktu
Menit
Detik
Apa yang terjadi??
Tuhan berikan aku petunjuk
FLASHBACK!!!
“bangunlah...bangunlah, kau akan tertangkap jika kamu tidur terus bangunlah”
“kumohon bangunlah, sekarang!!!!!” suara yang sama terus – terusan berbunyi di telingannya, lalu ia tersadar kalau ia masih tertidur di lemari dekat Toilet itu bersama kerangka milik seorang wanita cantik. Lalu ia berdiam sejenak untuk menyadarkan dirinya seutuhnya dari tidurnya.
“didengar – dengarkan, disini cukup tenang dan tidak berisik” ucap Mody dengan menempelkan daun telingannya pada pintu lemari itu, berusaha mendengarkan situasi di balik pintu itu “aku akan keluar dengan membawamu, jangan khawatir cantik. Kamu akan dikubur dengan sangat tenang, itu janjiku padamu bukan.” Ucap Mody dengan senyum hangat kepada kerangka itu.
Mody berjalan mengendap – endap untuk keluar dari area lemari kayu itu. Tanpa ragu ia berjalan mengarah ke toilet itu dengan membawa kerangka itu di pundaknya, layaknya ia mengendong adikknya, dengan tangan yang lainnya memegang keranjang entah milik siapa yang di tinggalkan di sebelah kerangka itu.

THE SECRET OF THE MIRROR WORD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang