THE SECRET OF THE MIRROR WORD

*****

Kejadian itu terus saja bermunculan hingga Mody di bawa ketempat nya oleh para guru. Mereka membawa Mody ke tempat yang seharusnya, yaitu RSJ ( Rumah Sakit Jiwa) mereka kira Mody mengalami kepribadian ganda yang membuat nya memiliki kepribadian yang sangat berbeda.
“aaaahhhh....aahhh....apa ini kenapa mereka seperti ini” ucap Mody dengan menangis di sebuah kamar yang kecil, yang memiliki satu kasur dan disebalah kiri kasur itu ada Wc dan wastafel. Mody tak bisa kemana – mana kecuali duduk dan tidur , dia tidak bisa melihat keluar jeruji kamar itu sebab kakinya di rantai.
Hari demi hari, ia selalu mendengar ocehan – ocehan tidak jelas itu. Hingga pada suatu hari ia lelah dan akhirnya menyerah.
“ aku lelah seperti ini. pura – pura tak dengar , pura – pura tak lihat dan pura – pura berani. Jadi aku tanya sekali lagi apa mau kalian?” ucap Mody dengan mengangkat wajahnya dan berani untuk bangkit dari duduknya disudut kamar itu. Ia melihat benda yang sama saat di toilet itu. Lalu ia menarik kain putih itu, Mody belum berani menatap benda itu sebab ia takut akan kejadian waktu itu. Lalu pelan – pelan dan sangat was – was dia membuka matanya pelan – pelan. Dan menarik napas dalam – dalam hingga hembusan itu menembus benda itu.
“peganglah .... lebarkan tangan mu. Seperti ini” ucap Naomi dengan mencontohkannya.
“lalu dia akan membawamu ke tempat lain” ucap Redika , lalu Mody pun melangkahkan kakinya ke benda itu. Namun seseorang memegang pundaknya dan berkata “ kau harus tau misi mu jangan sampai kau lengah kau tak boleh berbuat semaumu” ucap Happyna dengan sangat khawatir jika saja Mody lupa dengan misinya di awal.
“percayalah aku akan selalu mengingatnya” ucap Mody yang sangat percaya diri. Lalu Mody melangkah kan kakinya masuk kedalam dunia lain, yaitu dunia kaca. ia melihat sekolah disana , ia melihat teman – temannya yang sedang di bully oleh Rebecca dkk. Itu sangat membuat Mody marah kemudian dia menghampiri Rebecca, namun ada yang aneh ia sama sekali tidak melawan Rebecca dkk sangat diam bahkan dia tidak berani menatap mata Mody.