[4] : Fake

646 46 0
                                    

3 tahun berlalu setelah kejadian Ryan menolong Rena, setelah itu Rena memutuskan untuk mengangkat Ryan sebagai anaknya dan membawa Ryan ke Indonesia.

Ryan tumbuh menjadi lelaki pintar dan tampan tapi dia termasuk orang yang pendiam, Mempunyai 2 orang sahabat yang bertemu saat ia baru menginjakan kaki di SMA.

Pertama Rion sahabat sekaligus partner Ryan, Rion juga pintar dan tampan tapi ia termasuk orang yang cuek pada kaum hawa.

Kedua Nita gadis cerewet yang entah bagaimana caranya bisa berteman dengan lelaki pintar dan tampan seperti Ryan dan Rion.

Ryan tidak tinggal bersama Rena dan Doni suami Rena. Tapi ia tinggal di apartemen yang dibelikan Doni untuknya, alasannya tidak ingin menyusahkan Rena dan Doni, dengan segala petuah yang diberikan Rena dengan berat hati mengijinkan Ryan tinggal diapartement.

Hari ini adalah hari pertama Ryan masuk sekolah dengan menjadi murid kelas XI.

Seperti biasanya Ryan bersama Rion dan Nita berjalan beriringan, hanya saja ada yang berbeda dari Ryan, wajah yang biasanya merona kini tampak pucat.

"Ryan? Kau sakit?" Tanya Rion.

"Tidak hanya kelelahan" jawab Ryan.

"Jika lebih parah sebaiknya istirahat di UKS" kali ini Nita yang menyarankan.

"Oke" tidak ada lagi percakapan setelah itu.

Rion dan Nita berbelok ke kiri sedangkan Ryan berbelok ke kanan, ke arah UKS.

Ryan berbaring disalah satu blankar UKS, matanya terpejam menahan pusing yang terus menderanya juga rasa mual yang melandanya.

2 minggu lagi

Setelah beberapa saat berbaring pusing dan rasa mualnya sedikit mereda.

Ryan bangkit dari tidurnya lalu kakinya melangkah keluar, ke Roftoop.

Saat akan membuka pintu Roftoop tanpa sengaja Ryan mendengar percakapan seseorang didalam sana.

"Apakah kita harus melakukan ini?"

"Ya tentu saja! Memangnya kenapa?"

"Aku sudah tidak tahan dengan sandiwara ini, sampai kapan aku harus membodohi Ryan?"

"Sampai dia bergantung padamu dan setelah itu kau boleh meninggalkannya"

"Shin!! Aku tidak bisa!! Aku sudah lelah dengan hidup penuh sandiwara! Tidakkah kau berfikir aku begitu tersiksa selama setahun ini?"

"Aku tidak peduli dengan itu! Kau harus membuat Ryan bergantung padamu dan setelah itu kau harus meninggalkannya! Jika kau tidak melakukannya maka keluargamu akan hancur ditanganku!"

"Aku akan melakukannya! Tapi tolong jangan sakiti keluargaku"

"Pilihan bagus"

Ryan tertegun, jadi selama ini ia telah dibohongi?
Ryan menghela nafas, sudah menduga tidak akan ada yang begitu peduli padanya, sejak awal ia adalah manusia gagal, dan fakta itu tidak akan pernah berubah.

Ryan membalikan tubuhnya, niatnya untuk ke Roftoop ia urungkan.

**********

Aku berjalan kearah taman belakang sekolah, perkatan dari orang yang sangat kupercayai sudah cukup menghancurkan hatiku yang sudah hancur sejak....dulu.

Aku kira dia orang yang dapat kupercayai, jadi... Selama ini kebersamaan kita tidak ada gunanya ya?

Mungkin memang benar aku tidak ditakdirkan hidup bahagia, takdir selalu mempermainkanku, seolah aku adalah barang yang tidak berharga.

Ku fikir dengan mengikuti Rena dan Doni semuanya akan baik baik saja, tapi ternyata semuanya sama saja, bahkan Rena dan Doni yang notabenya adalah orangtua angkatku pun hanya menganggapku pengganti Bima anak mereka, aku hanya dilihat sebagai Bima bukan sebagai Ryan.

Kalian terkejut aku mengingat semuanya?

Tentu saja aku mengingat semuanya, karena memang aku tidak pernah amnesia, itu hanya aktingku saja, aku bersikap seolah olah lupa pada orangtuaku semata- mata hanya untuk menjauhi mereka.

Selama ini aku berusaha bersikap bahwa aku memang amnesia, padahal nyatanya aku mengingat semuanya, kufikir hidupku akan berubah setelah menghilang dari kehidupan orangtua kandungku, kufikir semuanya akan normal dengan aku sebagai alasan mereka tersenyum.

Nyatanya Tuhan tidak mengijinkan aku bahagia semua yang aku dapatkan rupanya hanya sandiwara.

Tapi aku berterimakasih kepada Tuhan setidaknya walaupun semua itu hanya sandiwara aku bisa merasakan sebuah kehangatan.

Mungkin Tuhan memang tidak mengijinkanku berada disini lebih lama, mungkin Tuhan sudah menyiapkan tempat yang disana aku sebagai alasan mereka bahagia.

Semoga saja.

Maka dari itu semua usahaku akan aku akhiri cepat atau lambat.

To be Contiue

Hurt > He Is A Fail?[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang